Past Time (Gift)

8 4 2
                                    

Terkadang ada hal-hal yang tidak kita duga yang dapat menuntun kita ke dalam cerita kehidupan yang tak kita sangka-sangka ~ Jane

25 September merupakan tanggal kelahiran pujaan hati salah seorang gadis remaja yang ada di muka bumi ini yang ke-14 tahun. Seorang gadis yang baru pertama kalinya memiliki seorang kekasih ini pun ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya, dan karna ini merupakan pertama kalinya baginya, dia pun berusaha sebaik mungkin menyiapkan segala kejutan yang nanti akan ia berikan kepada sang kekasih.

Taera Debora Abigail nama gadis remaja tersebut yang sedang dimabuk asmara, lebih tepatnya sedang berada dalam fase cinta monyet. Dia yang sejak dua minggu lalu sudah heboh memikirkan kejutan dan hadiah seperti apa yang akan ia berikan, agar sang kekasih berkesan dan senang.

Mengingat hari kelahiran kekasihnya tinggal seminggu lagi, sekarang dia sedang berbelanja hadiah dan segala hal yang mungkin akan dia butuhkan dalam membuat sebuah kejutan untuk kekasihnya itu, ditemani oleh Viera Arllastha yang merupakan teman sekelas sekaligus teman dekatnya di sekolah.

"Pliss Ra ini udah banyak yang kita beli loh dan ini udah ada sepuluh kado yang lo beli untuk Saga, masa lo mau beli lagi sih, gak mubazir?"

"Nggak kok, soalnya gue memang sengaja sih beli kado yang banyak untuk dia, secara kan ini ulang tahunnya yang ke-14, jadi aku mau beli 14 macam kado untuknya," ujarnya santai yang membuat Viera membelalakan matanya tak percaya.

"APA? Lo gila ya? Pliss ya Ra, semua kado yang lo beli ini harganya bukan tergolong harga yang murah dan sekarang lo mau nambah 4 kado lagi?"

"Eh cium deh aroma nih parfum enak banget," ujarnya sembari menyodorkan sebotol parfum ke arah Viera dan tanpa menghiraukan perkataan Viera sebelumnya.

Viera yang lagi malas berdebat pun akhirnya memutuskan tidak melanjutkan omelannya, karna dia tahu mau sekeras apapun nasehat yang dia berikan kalau nyatanya dari Taera nya sendiri memilih untuk menutup kuping, dia bisa apa? Dia pun menerima botol parfum yang Taera berikan dan mencium aroma parfum tersebut serta menganalisis aroma dari parfum tersebut.

"Eumm wangi sih tapi kalau ini parfum lo tujukan untuk dia, mending beli aroma yang lain aja sih kata gue, soalnya Saga itu kan anaknya super aktif ya di sekolah dan banyak kegiatan yang dia ikuti, so otomatis aroma yang kek gini kurang cocok di dia karna terlalu soft nanti jatuhnya kalo Saga yang pake"

"Terus gue harus pilih aroma yang mana?"

"Apa aja deh terserah lo, yang penting aromanya lebih strong"

"Padahal di antara semua parfum ini, gue cuma sukanya sama aroma yang ini," ucapnya sambil cemberut.

"Pliss deh Ra, ini sebenarnya lo mau beli parfum buat Saga apa buat lo sih? Kalau mau beli parfumnya buat Saga ya harusnya lo beli yang sesuai dengan kebutuhan Saga dong, bukan sesuai dengan kemauan lo, aneh banget," kesalnya.

"Ih gak tahu lah, gue bingung," jawabnya yang membuat Viera berdecak kesal.

"Mending lo bantuin gue carikan parfum yang cocok buat Saga gih biar kita cepat pulang, soalnya kaki gue udah pegal nih berjam-jam ngelilingi mall," lanjutnya lagi.

"Harusnya gue yang ngomong gitu," omel Viera yang tidak dipedulikan oleh Taera

Sembari menunggu Viera mencari-cari parfum yang cocok untuk Saga, Taera pun izin ke Viera untuk melihat-lihat kemeja yang bagus untuk Saga di store baju yang kebetulan bersampingan dengan store parfum tempat mereka mencari parfum untuk Saga.

Ketika sedang mencari-cari kemeja yang menurutnya bagus dan cocok untuk Saga kenakan nanti, tiba-tiba saja dia mendengar suara-suara aneh yang membuat bulu kuduknya merinding, dan karna rasa penasarannya yang amat besar, dia pun memutuskan untuk mencari-cari asal suara aneh yang dia dengar, yang membawanya berhenti di depan ruang ganti toko tersebut.

Y O R A Where stories live. Discover now