Diantara banyaknya tahun yang kulewati, hanya di tahun ini yang kurasa belajar sangat banyak sekali. Kehilangan dan pertemuan menjadi penyokong perubahanku. Dan, diantara semua itu, Mei dan Juni adalah awal dan dasar dari semuanya.
Aku kehilangan seseorang yang selalu merawatku dari kecil, seorang surga yang kukira akan menemani masa dewasaku. Ternyata Tuhan lebih tau, kehilangannya adalah akhir. Dan, apa yang kutakutkan sudah tak ada lagi.
Lalu, kukira hanya ada satu masalah saja. Ternyata, kehilanganmu juga adalah sebuah pemicunya. Lagi-lagi aku harus kehilangan, lagi-lagi aku harus sendiri lagi. Tak ada yang lebih baik sampai akhir tahun. Hanya ada penyesalan, dan menyalahkan diri sampai mengutuk mati.
Tak ada harapan khusus, doa yang harus segera terealisasi, karena tau setiap tujuan yang ingin digapai memerlukan proses yang lama. Pelajaran dari tahun ini adalah. "Manusia sepertiku memang tak pantas untuk siapapun, karena luka itu adalah aku".
YOU ARE READING
Aksaraku
PoetryKamu tau? tidak semua manusia memiliki kebebasan untuk bercerita, tak sedikit dari mereka yang memilih untuk memendamnya atau mengekspresikannya dalam "Aksaranya". Cover: Pinterest Follow my IG: @fr_ikyy
