KELUARGA CEMARA

30 7 0
                                    

HAI, TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR. JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE KE TEMAN KALIAN, YA🩵
.
.
.
HAPPY READING🌷
_________________________

Setiap keluarga pasti mendambakan kehadiran sosok malaikat kecil di tengah-tengah keluarga mereka. Namun, bagaimana jika Tuhan tak mengizinkan malaikat itu hadir di hidup kita?Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha dan terus berdoa. Selebihnya. Tuhan yang menentukan.

Mirna Andriani, salah satu dari ribuan pejuang garis biru hanya bisa sabar menanti sosok kecil yang selama ini ia nantikan kehadirannya. Tak jarang rasa sedih menghampiri kala melihat anak dari temannya sudah mulai memasuki dunia pendidikan.

Sebagai suami, Bayu Anggara selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi istrinya. Berbagai dokter telah di datangi, dan hasilnya selalu baik. Tak ada yang salah dengan keduanya. Mungkin, Tuhan memang masih belum mengizinkan.

Di tengah penantiannya untuk memiliki momongan, Bayu dan Mirna diminta untuk meneruskan mengelola yayasan panti asuhan milik ibu Bayu–Panti Asuhan Cemara–yang menjadi rumah bagi anak-anak yatim piatu maupun anak yang terlantar.

Panti yang dibangun pada tahun 90 itu menampung sedikitnya 27 anak hingga tahun 2000. Seiring berjalannya waktu, banyak orang datang ke panti dengan maksud untuk mengadopsi anak. Hingga pada tahun 2007, yayasan tersebut resmi di tutup karena suatu hal. Dan 14 anak yang tersisa di adopsi oleh Bayu, Mirna, dan sepupu Bayu–12 anak laki-laki di adopsi Bayu dan Mirna, 2 anak permpuan di adopsi sepupu Bayu.

Kini, kebabagian mereka sudah lengkap. Tuhan telah menjawab doa-doanya selama ini, malah mereka dapat lebih. Kehangatan yang di berikan satu sama lain menjadikan keluarga tersebut selalu harmonis. Keluarga Cemara julukannya, karena keluarga itu lahir dari panti asuhan cemara.

Mari berkenalan dengan anak-anak hebat itu.

Mari berkenalan dengan anak-anak hebat itu

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Yang tertua namanya Danilan Hansara. Orang-orang biasa memanggilnya Dani, Danil, atau Danilan, tapi orang tua serta adiknya memanggilnya dengan sebutan Nilan. Katanya biar beda dari yang lain.

Danilan ini dulunya di titipkan ke panti oleh kedua orang tuanya saat berusia tiga tahun. Waktu itu, Danilan terpaksa di titipkan ke panti karena masalah ekonomi. Orang tuanya berjanji akan menjemput kembali setelah keadaan membaik. Namun, hingga sang anak berusia 26 tahun, kedua orang itu sama sekali tak pernah menampakkan batang hidungnya.

Kini hidup Danilan jauh lebih baik bersama orang tua angkatnya, dan bisa di bilang dia ini sudah mapan. Selain mendapat penghasilan dari pekerja kantoran, dia juga mendapat penghasilan dari kos miliknya. Kos-kosan yang di beri oleh ayahnya karena kewalahan mengurus tiga kos-kosan dan toko.

Usianya sudah cukup untuk menikah. Namun, saat di tanya kapan menikah, jawabannya selalu sama. "Kalau nggak ada kendala, akhir tahun atau awal tahun." Begitu terus sampai dua tahun terlewati.

" Begitu terus sampai dua tahun terlewati

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
SWEET HOME | TREASUREOnde as histórias ganham vida. Descobre agora