32. before

348 27 3
                                    

Happy Reading!

ㅡflashback; setelah operasi transplantasi organ.

________

Soobin terus menerus mengeluh pada Yoongi usai dua hari di rumah sakit, memang wajar kalau orang sakit bisanya cuma mengeluh. Tapi menurut Yoongi itu sangat tidak wajar, Soobin yang sebelumnya tidak banyak bicara maupun bergerak, kini cerewet dan banyak maunya. Yoongi jadi pusing dibuatnya, ditambah kalau butuh apa-apa, Yoongi harus pergi sendiri dikarenakan Jimin dan Yeonjun juga disarankan untuk istirahat. Meskipun pada kenyataannya, Jimin membantu membujuk Soobin untuk istirahat setiap malam.

"Merepotkan sekali, padahal anakku mandiri loh," ujar Yoongi pada Jimin yang sedang menepuk-nepuk puncak kepala Soobin supaya anak itu bisa tidur

"Namanya kan sedang sakit, pasti berbeda lah dengan yang sedang sehat. Wajarlah manja sedikit." Jimin berkata sembari tak berhenti menenangkan putra Yoongi yang sering dihantui mimpi buruk pasca operasi

"Gara-gara kau, anakku jadi manja beginiㅡ" Jimin langsung menyergah dengan menempelkan telunjuknya di bibir Yoongi

"Dia tadi sempat bilang, kalau kau pulang mau dibelikan makanan berkuah," katanya

Menanggapinya seperti tak minat, jelas Yoongi memasang raut paling malas yang dia punya di dunia ini, sembari melipat tangan di dada, dia berdecih pada Jimin dan Soobin secara bergantian. "Jin bilang dia tidak boleh makan sesuatu yang berat. Itu saja yang sudah disiapkan, sama-sama dibayar kan?"

"Aku tau itu, tapi belikan saja dulu. Aku sudah mengingatkannya untuk tidak makan itu, dia jawab iya. Yeonjun juga belum makan," jelas Jimin, menunjuk Yeonjun yang sudah tertidur pulas di sofa.

Jimin menghela napas melihat Yoongi malah duduk di sofa lain dan tidak menghiraukan permintaan putranya, pria itu bahkan memalingkan paras dari Jimin secara sinis.

"Ya sudah, aku saja yang beli. Gantikan aku duduk di sini."

Yoongi bangkit lagi, menghampiri Jimin yang duduk dengan Soobin di pangkuannya. "Aku memberimu pekerjaan untuk mengurangi bebanku, Park."

"Badanku hanya satu, tuan Min. Lagipula Soobin kan putramu." Jimin bangkit, menarik Yoongi untuk duduk di samping Soobin yang tidurnya tidak nyenyak itu, sedangkan dia membetulkan pakaiannya yang sedikit kusut.

"Oh Jimin, ku rasa dia akan bangun. Dia sangat membenciku, kau saja yangㅡ"

"Mana ada dia membencimu." Jimin merapikan surainya yang berantakan di depan cermin, bahkan tak sedikitpun manik itu menoleh pada sosok Yoongi yang sedikit kewalahan karena terkaannya sendiri.

"Kau ini tidak percayaan," ujar Yoongi. Menyelimuti Soobin sampai leher, kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Jimin sembari berkacak pinggang, "kalau mau keluar sekalian belikan kopi."

"Malam-malam tidak boleh minum kopi, tuan." Jimin meraih catatan pribadinya sebagai seorang asisten, "lagipula tidak ada jadwal minum kopi jam segini," katanya

Terdengar desahan kasar dari Yoongi,  dia sudah jengkel akan apa yang dilakukan Jimin sekarang. Hal itu ditandai dengan Yoongi yang mengambil paksa sisir kecil milik Jimin dari genggaman empunya.
"Rapikan saja terus rambutmu yang lepek itu, Park, mau membeli makanan saja harus rapihin rambut segala, dapet diskon? Kagak kan."

Jimin mendengus, mengambil kembali secara kasar sisir itu dan menyimpannya ke saku. "Suka suka aku lah, jadi bos jangan terlalu mengatur," cibirnya

Semenjak Namjoon berhenti menemuinya sesering dulu, Yoongi memang sedikit curigaan. Bahkan dia juga meminta Hoseok untuk menyelidiki latar belakang dari seorang Park Jimin, tak lepas dari Yeonjun yang sebelumnya juga menjadi sasaran kecurigaan Yoongi.

New Mommy For My Son || Yoonminحيث تعيش القصص. اكتشف الآن