Prolog

197 13 3
                                    

"Selamat pagi, Sayang" sapa seorang perempuan berambut raven yang di gerai

"Pagi juga, istriku yang cantik" sapa laki-laki dengan mata birunya yang sayu

"Umm..."

"Ada apa, sayang? Apa ada sesuatu yang menggangu mu?"

"Kau tau, hari ini hari apa?"

Laki-laki itu terkekeh dan mengusap wajah perempuan yang sedang diatas tubuhnya itu. Kemudian mencium bibir nya dengan lembut.

"Selamat ulang tahun pernikahan. Aku mencintaimu"

Perempuan itu kembali mencium bibir nya lalu ke seluruh wajah laki-laki itu namun laki-laki itu hanya tertawa kecil melihat tingkah istri nya ini.

"Sayang, sudah hentikan"

"Aku juga mencintaimu, Satoru"

Tuk

Laki-laki bernama Satoru itu menyentil ujung hidung istrinya "Aw! Sakit"

"Sayang atau suamiku. Bukan Satoru mengerti?"

Perempuan itu mengangguk dan masih mengelus hidung nya.

"Maaf, sini aku sembuhkan"

Cup

Satoru mencium hidung istrinya upaya meredakan rasa sakit.

"Masih sakit?" Tanya Satoru

Perempuan itu menggeleng "Kau juga harus memanggil ku seperti itu, bukan Utahime. Kau mengerti wahai suamiku yang tampan ini?"

"Kau perempuan sayang, masa aku panggil kau suamiku juga"

Utahime mencubit kedua pipi suami nya karena kebodohannya yang masih melekat sejak pertama kali mereka bertemu hingga sekarang. Tapi Satoru menikmati setiap sentuhan yang istrinya itu berikan.

"Kau ingin sarapan apa?" Tanya Utahime

"Apa saja asal kau yang membuat nya" jawab Satoru

"Yasudah, kau bersihkan tubuh mu terlebih dahulu. Aku akan membuatkan mu sarapan"

Sebelum Utahime beranjak Satoru menahan nya "Aku punya hadiah untuk mu, tapi tunggu nanti malam ya"

"Iya, sayang. Terima kasih ya pasti akan ku tunggu"

Utahime keluar dari kamar nya untuk memasak sesuatu dan Satoru membersihkan diri nya. Dengan cepat masakan pun jadi bersamaan dengan Satoru yang terburu-buru dan memakai jas kerja nya.

"Kenapa kau pakai itu?" Tanya Utahime heran

"Sayang, maaf ya kantor tadi menghubungi ku, ada rapat penting yang harus aku datangi. Kemungkinan aku pulang malam"

Mendengar ucapan suami nya itu Utahime seketika tidak mood, Utahime menggerutu dalam hati nya kenapa harus dihari yang penting ini. Padahal Utahime sudah membuat banyak rencana untuk hari ini dari jauh-jauh hari.

Melihat ekspresi wajah istrinya yang berubah Satoru menghampiri nya dan memeluk nya.

"Aku janji, besok kita akan menghabiskan waktu bersama, satu hari full"

"Tidak bisa, kau batalkan rapatnya?" Tanya Utahime pelan

"Tidak bisa, sayang. Kalau pun bisa sudah pasti aku tidak akan pergi dan tetap disini bersama mu" Dengan berat hati Utahime membiarkan Satoru pergi.

Sekarang hanya tersisa dirinya seorang dirumah yang begitu luas ini, mereka sepakat untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu dengan alasan ingin menghabiskan waktu berdua tanpa adanya anak hingga waktu yang sudah mereka tentu kan.

Second Life Où les histoires vivent. Découvrez maintenant