Twenty Two

23 3 0
                                    

Utahime berhasil pergi dari Satoru, ia tau kalau laki-laki itu mengikuti nya ketika ia menaiki bus. Sekarang Utahime tengah duduk disebuah tempat, menunggu Winter datang untuk menemui dirinya.

Ia berulang kali memeriksa ponsel nya tapi pesan yang dikirim belum dibaca oleh Winter. Utahime masih memiliki waktu satu jam sebelum ujian, Utahime membuka kotak makan nya lalu melahap hingga habis.

"Utahime?" Panggil seseorang

Yang mempunyai nama segera menoleh "Liam?"

"Sedang apa kau disini?" Tanya Liam

"Menunggu Winter"

"Winter?"

Utahime mengangguk "Dan kau?"

"Aku baru saja dari toko serba disana dan tidak sengaja melihat mu.. oh bukankah kau ada ujian pagi ini?"

"Ya"

"Dan kenapa kau masih disini? Winter sudah berangkat, ku antar ya?"

"Tidak perlu, Liam. Aku bisa naik bus" tolak Utahime halus

"Sudahlah, ayo" Liam menarik lengan tangan Utahime untuk dibawa ke motor nya

Utahime sampai bersamaan dengan Shoko.

"Liam, terima kasih"

Liam hanya membalas anggukan lalu pergi.

"Shoko, kau ada kelas pagi?" Tanya Utahime pada sahabat nya itu

"Ya, aku ujian hari ini"

"Sama seperti ku, aku juga ada ujian"

Shoko tersenyum "Tumben kau tidak bersama Winter?

"Itu.." Utahime tidak tau harus mengatakan apa

"Ada apa?"

"Winter bertingkah aneh belakangan ini.. entah lah, apa itu perasaan ku saja"

"Sejak kapan ia seperti itu?"

"Sejak turnamen nya"

"Kau sudah berbicara padanya?"

Utahime mengangguk

"Lalu?"

Utahime memberhentikan langkah nya "Ia mencium ku" ucap nya pelan namun Mash terdengar

"Hah?" Shoko nampak terkejut

"Aku tidak akan mengulangi nya lagi"

"Tidak, maksud ku apa ia benar-benar mencium mu?" Tanya Shoko penasaran

"Ya, itu benar. Aku juga tidak percaya apa yang ia lakukan dan aku menamparnya" jawab Utahime

"Wow, reflek yang cukup mengerikan"

Mereka melanjutkan langkahnya hingga akhirnya berpisah karena gedung mereka berbeda. Utahime memasuki kelasnya dan terlihat hanya ada seseorang saja, bukan lain adalah Winter. Ia sedang sibuk membuat sesuatu di kertas dengan earphone putih yang menempel di kedua telinganya, nampaknya Winter tidak menyadari kehadiran Utahime.

Ragu-ragu Utahime mencoba mendekati Winter. Setelah cukup dekat Utahime bisa melihat apa yang dibuat olehnya tapi goresan nya terhenti.

"Jika kau ingin menampar ku lagi, jangan sekarang" ucap Winter melanjutkan aktifitas nya

Utahime duduk di sebelahnya dan menarik earphone untuk dipasang ditelinga nya juga. Terputar sebuah lagu berjudul soulmate -floracash.

Utahime bersenandung mengikuti alunan musik, bersandar pada pundak sembari mengamati Winter yang masih menggoreskan pensilnya. Utahime ingin melupakan sejenak masalah diantara ia dan Winter.

Second Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang