Enkripsi 3 - Jatuh

5 0 9
                                    

Lampu sorot, sudah berapa kali itu menjadi pengawasan terakhir yang pernah kulakukan di dekat Prismacore. Menggunakan sekujur tubuhku yang tidak berbentuk, aku bisa saja melakukan apa saja, tetapi aku memilih untuk menjadi bagian dari Prismaltopia. Karena itu, aku memegang sisi dari sektor produksi kristal. Akan tetapi, apa yang kulakukan sama sekali tidak mencerminkan seorang pengawas produksi mesin otomatis, melainkan mengawasi pertempuran yang saat itu nyaris menghancurkan tempat ini.

Aku terduduk diam di sekitar banyak utaian kabel hitam yang melilit satu aula besar. Semuanya tidak bersuara selain napas dan mesin kecil yaitu pita suaraku yang tidak berangin. Kabel-kabel pendek membentuk rupaku yang tidak sempurna. Jari jemari ini memegang sebuah seruling yang terus berusaha digenggam, tetapi selalu gagal. Meskipun begitu, aku juga tidak bisa memainkannya. Aku menunduk, memejamkan satu-satunya mata yang kumiliki di raga ini. Isi dari sistem ini berpikir dengan sendirinya, mengambil satu topik untuk dianalisa.

Gadis ungu itu, seorang yang memiliki otoritas paling tinggi di Prismaltopia, pemegang peran Vindicasurper sekarang, telah kehilangan kewarasannya. Aku sudah menduganya semenjak aku memperhatikan dia dari dekat. Tubuh itu tidak hanya memiliki jiwanya saja, tetapi isi dari tongkat itu ada padanya.

Kabel ini pernah mengangkut tubuh gadis itu yang telah hancur akibat mekanisme Prismaltopia. Boneka-bonekanya yang telah gila itu tidak akan bisa menjadi penggantinya sehingga kami melakukan segala cara untuk membuatnya menghindari kematian. Tidak ada yang menduga kalau itu yang akan menjadi akhir darinya. Jika dia mengetahui hal ini, aku tidak tahu apa yang akan kukatakan padanya.

Tiba-tiba, aku mendengar sebuah suara yang bergema melalui salah satu lorong yang terhubung ke wilayah Prismacore tempatku berada. Suara sepatu khas itu membuat mataku terbuka.

Mataku masih bisa mengingat cahaya yang mengelilingi kristal piramida raksasa inti Prismaltopia ini, tetapi sekarang semua energi itu telah habis terkuras dalam satu tembakan besar menuju dunia bawah. Satu-satunya saksi dari kejadian itu adalah gadis yang baru saja masuk ke tempat ini, Sang Vindicasurper, Vinny.

Kabel-kabel yang melilit kabel yang membentuk tubuh ini melonggar, melepaskan hanya bagian kepalaku yang bisa bergerak terbawa kabel sekitar. Aku turun dalam jarak yang sangat jauh, tertangkap bagian kabel yang lain.

***

Rantai panjang yang kuingat, semuanya masuh mengelilingi tempat yang sungguh megah. Tempat ini, apakah ini Prismacore yang dulu kulihat?

Tiba-tiba aku mendengar sebuah suara dari kiriku. Runfig kembali menampakkan diri. Bersama mata jingganya, dia mendarat tepat di hadapanku. Kabel pada dasarnya menyapu debu yang ada pada lantai ke sekitar.

"Runfig, ini ... Prismacore, kan?" Aku bertanya seraya menunggu proses pembentukan tubuhnya selesai.

Mata jingganya yang pada awalnya ada di tengah kepala telah berpindah ke kanan. Di kiri wajahnya, ada sebuah kabel kecil berwarna membentuk rambut yang menutupi bagian atas kepalanya. Mulutnya juga mengambil bentuk seperti seorang manusia.

Dia mengangguk, "Cogsworth telah mengamankan Prismacore setelah Prisamul ditembakkan. Namun sekarang seluruh Prismaltopia telah berhenti berfungsi dan berada dalam posisi penghematan daya."

"Cogsworth, aku ... tidak mengingatnya." Tubuhnya selesai terbentuk dari banyaknya kabel yang dimiliki Runfig.

Mataku tertuju pada sebuah bagian dari tubuhnya, secara mendadak aku berbalik. Instingku bergetar, aku tidak bisa memproses apa yang baru saja aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri.

Runfig berjalan melewatiku. "Aku lupa ini."

Kabelnya mengambil sebuah pakaian yang menggumpal erat dalam bentuk bola. Dia menarik kabel tersebut, bersatu untuk beberapa saat dengan pakaian tersebut sebelum akhirnya melepaskannya dalam dirinya yang baru. Kabel-kabel Runfig yang semula melilit satu sama lain kini merambat menyusup ke dalam gumpalan kain hitam. Kaki jenjang terbentuk lebih dulu, disusul pinggang ramping dan dada bidang. Kain itu menggembung menyerupai lengan manusia. Leher kain itu menjulang naik dan kepalanya terbentuk. Sebuah lubang hitam tercipta di bagian wajah, tempat bola mata Runfig bersinar menatapku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Prismatic XMASWhere stories live. Discover now