"Hari ini kalian bakal ada tugas membuat video presentasi bahasa inggris. Three top list of everything; choose any topic you want, durasi sepanjang 2 menit."
Salah seorang murid mengangkat hasta, hendak bertanya. Seolah sudah paham, guru pembimbing mereka pun mengudarakan, "dan ya. Kelompoknya masih sama kayak kemarin."
Usainya, para murid mulai beranjak dan berhambur keluar kelas. Mencari spot yang cocok dan membuat naskah untuk tugas presentasi video mereka yang harus selesai hari ini juga.
Sementara, tiga bocah yang memutuskan untuk tetap berada di dalam kelas dan membahas rancangan pun berkumpul di satu tempat. (Name), Rindou, dan teman si gadis, sebut saja Aya.
"Duh, topiknya apaan nih? Top three ayam geprek terenak sejagat raya." Usul Aya yang sebenarnya sudah lelah harus menjalani ekstrakurikuler ini. Sungguh, kenapa ya dulu dia mencentangnya di formulir klub tambahan?
"Apasi jelek banget, Kak." Siapa lagi kalau bukan Rindou.
"Liat muka gue. Peduli gak kont--"
Ucapan Aya terpotong. Menimbulkan kerutan di kening (Name). "Tumben sopan. Ada guru kah?"
"Engga. Baru inget lagi puasa."
Rindou menghela napas. Mereka bertiga kembali memutar otak mencari topik untuk presentasi mereka. Bisa-bisa tidak akan jadi sampai bel sudah berbunyi nantinya.
"Top three geng terkuat di Jepang," usul Rindou dengan bangga.
Aya tersenyum. "I have kotax, i have kedondong. Uuuuhhh! Ngotax dong!"
"Tahu tempe is good. But tahu diri is better."
(Name) apa kabar? Lelah? Pastinya.
Disuruh mengerjakan tugas malah menggila. Rasanya mau hengkang dari dunia, tapi ia lupa masih ada PR debat yang belum ia transcript. Satu kelompok isinya sahabat jahanam dan gebetan setengah duyung, kapan hidupnya tenang?
"Top three best food di dunia." Kini (Name) angkat suara. "Gimana?"
"Good."
"Yes, veri veri gud!"
"Serah."
Aya mulai menulis naskah dengan bantuan dikte (Name). Rindou akan menjadi figur yang direkam dan yang nantinya merekam adalah (Name).
Begitu selesai, mereka mulai perlahan berdiri dan akan mencari latar yang bagus untuk pengambilan video. Sembari mencari tempat, Aya mulai bertanya beberapa hal kepada sahabatnya.
"(Name), kamu udah gak ngehindarin Rindou lagi?"
"Enggak. Semua juga udah kujelasin ke dia. Jadi aman."
Sebuah angguk diberikan. "Terus di rumah sendiri gimana? Aman kan?"
(Name) bergeming membayangkan kondisi Asaki. "Aman."
"Kamu kalo diapa-apain bilang ya ke aku."
"Emang kamu berani?"
"Ya engga si. Kan pede dulu hehe."
(Name) ingin membalas ucapan Aya, sebelum ia tersandung dan Rindou menahan tubuhnya. Sangat romantis sampai Aya panas sendiri.
Pasalnya bukan karena cemburu, tapi karena cara Rindou yang menahan (Name) itu dengan menarik rambut si gadis. Dijambak.
"Goblok sia teh anying." Mendadak Aya sunda.
"Maaf Kak! Aku gak maksud banget sumpah!"
"Iya gapapa kok Rin."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐂𝐊𝐒𝐓𝐑𝐄𝐄𝐓 ; haitani rindou ✓
Fanfiction"Kak (Name), emang boleh ya secakep itu?" ::_ age gap setahun itu bukan masalah. macarin kakak kelas juga gak bersalah. yang jadi ancaman adalah jika gebetanmu ternyata adalah saudara dari ketua geng yang jadi musuh gengmu selanjutnya. tapi bagi rin...