Haii prend kembali lagi di cerita MHS. Jangan lupa untuk komen dan vote nya ya, untuk menghargai karya cerita nya, terimakasih^ ^
Jangan lupa, komen, komen, komen. Biar semangat lagi buat nulis nya, hehe:>
Happy reading!🖤
•••
"Assalamualaikum." salam Sayyid Aqlan."Wa'alaikumussalam." jawab salam dari Harumi.
"Maa syaa Allah anak mama udah pulang, gimana urusan di pondok tadi? lancar?" ucap Harumi sambil menyambut putra nya itu.
"Alhamdulilah lancar ma." kata Aqlan dengan nadanya yang lembut.
"Yaudah bentar ya, mama ke dapur dulu, mau nyiapin makan siang buat nanti, kebetulan di dapur ada Ranaya yang bantuin mama masak." ujar Harumi.
"R-ranaya?" ucap Aqlan memastikan tidak percaya dengan perkataan Mama nya yang baru saja dikatakannya itu apa? Ranaya?
"Iya, yaudah kamu bersih-bersih dulu sana, nanti yang lainnya bakal pulang sebentar lagi."
"Iya ma." Aqlan pun langsung menuju kamar nya untuk bersih-bersih.
Tidak berselang lama satu persatu keluarga dari Sayyid Aqlan pun akhirnya berkumpul dan dengan melihat Ranaya di sana merasa tidak percaya jika Ranaya ada di dalam rumah tersebut.
"Nak Ranaya, sejak kapan kamu ke sini nak?" tanya abi Harith dengan perasaan senang.
"Eh Abi..." Ranaya pun bersalaman dengan Abi Harith dan mencium tangan Abi Harith dengan sopan. "alhamdulilah udah dari tadi Ranaya di sini, sekalian tadi aku bantu-bantu mama masak buat makan siang." ucap Ranaya dengan sopan.
"Maa syaa Allah, terima kasih ya nak, maaf banget harus ngerepotin siang-siang gini." ucap abi dengan tidak enak hati.
"Gapapa abi, justru Ranaya senang diizinin buat bantu-bantu di sini."
"Yaudah yuk kita makan siang. Oh iya Aqlan mana?" kata Abi Harith sambil mencari keberadaan Aqlan yang sedari tadi belum melihat juga kemunculan Aqlan di sana.
"Aqlan ayo nak sini makan siang." panggil Harumi dengan nada yang lantang.
Tidak berselang lama Aqlan pun turun dari tangga nya dengan pakaian yang rapi dan aroma yang sangat wangi. Ranaya yang melihat itupun seketika terbengong terpesona melihat pemandangan seperti ini, tidak berselang lama Ranaya pun tersadar dan kembali fokus menyiapkan makan siang di sana.
"Maa syaa Allah Aqlan rapi banget hari ini, wangi lagi, mau ke mana? Awas kamu jangan bikin Ranaya di sini bikin dia overthinking sama penampilan kamu ini." comblang Harumi yang berada di samping Ranaya. Ranaya yang mendengar itupun langsung merasa kaget dan malu.
"Nggak kok ma, aku nggak ke mana-mana, cuma pengen aja aku penampilan rapi, wangi gini." sahut Aqlan.
"Ah yang bener, nggak biasanya kamu dandan rapi cuma buat di rumah, biasanya kalo dandan rapi wangi gini kalo ada kepentingan di luar aja, kalo di rumah biasa aja tuh. Apa jangan-jangan karena ada Ranaya ya di sini? Hayo ngaku?" Harumi masih saja menyudutkan Ranaya di sana, Ranaya tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa, di sisi lain ia sangat malu karena perilaku calon mertua nya itu.
"Sudah-sudah, mama sudah, kasian Ranaya disudutin terus sama mama. Maafin mama ya Ranaya, nanti kalo kamu udah jadi menantu kita kalo mama ngeledek kamu boleh kok cubit mama." ujar Abi Harith dengan sedikit bercanda.
"Abi iih kok gitu?!" ucap Harumi sedikit tidak terima, keluarga di sana hanya bisa tertawa begitupun dengan Ranaya dan Aqlan, mereka tertawa bahagia dengan perlakuan keluarga Abi Harith di sana, Ranaya merasa jika dirinya akan sangat beruntung jika ia sudah benar-benar menjadi bagian dari keluarga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Sayyid [On Going]
RandomBagaimana rasanya bisa berjodoh dengan seorang Sayyid yang dikaguminya selama ini? Ranaya Delisa Az-Zahra, ia adalah seorang fans biasa yang mengagumi seorang Sayyid selama lebih 10 tahun. Hingga pada akhirnya ia selalu berdoa agar ia bisa bertemu d...