•20• Mesra

930 103 46
                                    


𝐓𝐞𝐦𝐛𝐮𝐬𝐢𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 : 𝟑𝟎𝟎
𝐊𝐨𝐦𝐞𝐧 : 𝟒𝟓𝟎

𝐂𝐚𝐜𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐩 𝐜𝐡𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐮𝐬! ✨

𝐒𝐩𝐚𝐦 𝐞𝐦𝐨𝐭𝐞 🔥 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢𝐢!

𝐁𝐢𝐚𝐫 𝐜𝐞𝐦𝐮𝐧𝐠𝐮𝐭𝐭𝐭... 𝐇𝐞𝐡𝐞𝐡𝐞

••••


Beberapa jam kemudian Aldrich terbangun di tempat yang dikenalnya, yaitu kamar asrama. Yah, beberapa jam yang lalu ketika Aldrich masih di tempat Lucas ia merengek ingin tidur karena lelah.

Xavier tak masalah, dan membiarkan Aldrich tidur di samping nya. Setelah ia tertidur, Aldrich tidak tahu apa-apa lagi dan ketika membuka mata sudah berada di kamar asrama nya.

Bingung kenapa Aldrich dan Xavier pulang atau keluar dari hutan tersebut dengan cepat? Jawabannya pastilah karena yang menteleportasikan mereka adalah Lucas, bukan sembarangan orang maupun sihir yang digunakan nya. Tentu saja keduanya dapat pulang cepat dan tak makan waktu berhari-hari, ini semua berkat kekuatan kakek Lucas.

(Sembah kakek Lucas 🙇‍♀️🗿)

Aldrich bergerak ingin turun dari kasur nya, namun urung ketika sesuatu yang besar melingkari pinggang nya. Aldrich menoleh, mendapati Xavier sedang memandang nya dan tersenyum kecil.

Dengan suara serak khas bangun tidur, Xavier berkata "Pagii.." Dan memeluk kembali pinggang Aldrich dengan mata kembali di tutup.

Dengan mata terbelalak kaget, Aldrich mencoba untuk tidak memukul Xavier.

"Sabar.. Sabar.. Jika tidak mau mati cepat jangan gegabah Al.." Pikir Aldrich menenangkan diri. Dengan senyuman canggung Aldrich membalas "Pagii.."

"Kak.... Bangun, hari ini aku ada kelas. Kakak tidak ada kelas hari ini?" Tanya Aldrich sambil melepaskan diri dari pelukan Xavier. Xavier membuka mata nya, karena Xavier orangnya peka maka dia melepaskan lengan kekarnya dari pinggang Aldrich.

" Ada." Jawab Xavier seadanya dan mendudukkan diri di samping Aldrich. Setelah dilepaskan, Aldrich berdiri di sisi kasur sambil memandang Xavier yang juga menatap nya.

"Kalau begitu kak Xavier harus kembali ke kamar dan siap-siap, aku juga harus bersiap." Ucap Aldrich sambil berjalan menuju kamar mandi, sebelum benar-benar menutup pintu Aldrich menyembulkan kepalanya di sela pintu.

"Cepat kak!" Setelah itu Aldrich masuk dan menutup pintu juga menguncinya.

Xavier yang melihat itu menyeringai, "apa dia takut aku ikut mandi dengan nya?" Kira-kira itulah isi pikiran Xavier, kemudian pergi kekamar nya sendiri dengan menggunakan sihir teleportasi.























••••

╭──────༺♡༻──────╮

𝑀𝑜𝑣𝑒 𝑇𝑜
𝐴𝑛𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑

𝐶ℎ𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟: 20

𝑃𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠: @Cacayang88

𝐷𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙:

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐌𝐨𝐯𝐞 𝐓𝐨 𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝Where stories live. Discover now