HbL / 4

30 4 0
                                    

Hari sudah berganti, matahari sudah menampakkan dirinya dan menyinari bumi serta seisinya. Anggun yang sudah sampai di depan sekolah lagi-lagi terkunci akibat ia terlambat karna telat bangun.

Anggun berusaha membujuk penjaga gerbang agar membukakan gerbang untuk nya namun tetap saja penjaga gerbang itu tidak membukakan anggun gerbang. Bukan karna yang piket Bu Rika, melainkan karna memang anggun yang sudah terlalu lewat batas waktu masuk sekolah.

Gerbang sekolah di tutup pakai pukul 07:00 tetapi anggun datang kesekolah pada pukul 07:20 pagi.

"Pak ayolah, saya mau belajar loh pak". bujuk nya pada penjaga sekolah, penjaga sekolah itu bernama pa Tejo.

"Saya gamau, kamu udah telat 20 menit lebih!"

Ia sudah pasrah, mau bagaimana pun ia membujuk pa Tejo tetap saja itu tidak akan bisa karna memang waktunya yang sudah terlewat banyak.

Ia juga tidak ingin memanjat tembok kembali karna saat kemarin ia memanjat tembok, ada sedikit luka pada bagian lutut nya yang sensitif.

Saat anggun berjalan ke arah samping sekolah, ia melihat warung yang waktu itu ia kunjungi. Segera ia pergi ke warung tersebut.

Tepat berada di depan warung itu ia melihat Ryan dan teman-temannya yang tengah berkumpul. Ia sedikit ragu ingin ke warung tersebut namun mau tidak mau karna dari pada ia harus berjongkok di depan gerbang sekolah, membosankan.

Anggun memasuki warung itu. Saat ia memasuki warung itu, semua mata tertuju pada nya namun ia tidak peduli dan langsung memesan sebuah makan di warung itu.

Warung itu memang tersedia lumayan cukup banyak makanan seperti layaknya warkop.

Ia memesan sebuah makanan kepada sang pemilik warung itu, setelah itu ia langsung mencari tempat duduk namun karna memang warung nya yang masih terbilang sederhana membuat bangku di sana sedikit.

Lebih tepat nya bukan sedikit, tetapi semua nya di pakai oleh Ryan dan teman nya yang lumayan banyak itu.

Ia bingung harus duduk dimana, di satu sisi teman Ryan yang peka terhadap situasi itu pun langsung memanggil anggun.

"Anggun!" teriak arka

Anggun pun menoleh ke arah sumber suara itu, Arka yang memanggil anggun pun langsung memberi isyarat agar anggun menghampiri mereka dan duduk bersama mereka.

Arka memang sudah tahu nama anggun karna sudah di beritahu oleh Ryan saat ia menceritakan hal waktu itu di dekat lapangan pada teman-temannya.

Tak lama pun anggun menghampiri mereka semua, ia bingung mengapa anggota Gerxand mengajak nya duduk bersama, apa mereka tidak tau bahwa yang waktu itu menjadi lawan balap mereka adalah anggun?...

Duh mereka bodoh atau gimana dah? Apa emang gatau kalo gua yang waktu itu jadi lawan mereka? Atau emang mereka udah tau dan biasa- biasa aja gitu? - batin anggun

"Duduk sini aja gapapa," kata Arka, Arka pun langsung bangun dari tempat duduk nya dan memberikan tempat duduk nya pada anggun.

"Makasih." ucap anggun pada Arka yang memberikan nya sebuah bangku

Anggun dengan terpaksa duduk bersama mereka dan Arka mengambil bangku lagi dari dalam warung yang memang sebenarnya masih ada namun berada di dalam warung utama membuat anggun tidak enak untuk mengambil nya.

Sedangkan anggota Gerxand sudah malu-malu terhadap si pemilik warung Karna mereka sudah hampir setiap hari datang ke warung itu bahkan jika ingin bolos mereka ke warung itu karna warung itu yang sedikit tertutup dengan tirai bambu membuat warung itu tidak terlalu terlihat dan aman jika sedang bolos dari pelajaran.

HATE becomes LOVE (HbL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang