HbL / 29

13 2 0
                                    

Jam pelajaran ke dua kelas Ryan adalah olahraga. Pelajaran yang Ryan dan teman-temannya sukai karna tidak bertemu dengan buku.

Mereka berkumpul di lapangan dan melakukan olahraga bersama, murid lelaki yang bermain voli dan murid perempuan yang bermain badminton.

Saat Ryan sedang istirahat sebentar dan meminum, ia terfokus ke kelas anggun. Terlihat di dalam kelas itu ada anggun yang sedang bersender di tembok sambil mendengarkan penjelasan guru namun ia juga sambil memegangi kepala nya beberapa kali.

Ryan merasa khawatir dengan anggun karena ia yakin bahwa kepala anggun pasti masih merasakan pusing.

"Ryan gausah kelamaan minum nya, cepetan kembali ber-olahraga!" Perintah guru

Dengan cepat ia menaruh botol nya dan kembali bermain voli dengan teman-temannya meskipun sesekali ia melihat ke arah kelas anggun.

*****

Jam istirahat kedua telah tiba namun anggun memilih untuk berada di kelas saja dan menitipkan pesanan makanan pada teman-temannya.

Karena khawatir dengan anggun Ryan pun memasuki kelas anggun saat selesai bermain voli.

Tiba-tiba saja Ryan mengambil bangku Kayla dan duduk di samping anggun yang sedang bersender dan memijitkan kepalanya sambil memejamkan mata. "Pusing?" Suara yang terdengar itu membuat anggun membuka matanya. Terlihat di depannya ada Ryan yang sudah duduk begitu saja.

"Ngapain kesini? Sana!" Usirnya

"Pusing?" Tanya Ryan sekali lagi

"Ga"

"Udah makan belum?" Tanya Ryan dengan lembut

"Belum"

"Yaudah gue beli makanan dulu ke kantin ya" ucap Ryan dan langsung bangun dari duduk nya namun tertahan oleh anggun yang menarik tangannya membuatnya berhenti melangkahkan kaki.

"Kenapa?" Tanya Ryan dengan nada yang lembut.

"Gausah beli makanan, gue udah nitip ko sama temen-temen gue" jawab anggun yang memang sedikit sulit untuk berbicara karena kepala nya yang sangat pusing. Bukan sakit kepala tetapi hanya pusing biasa saja akibat bola!.

Ryan pun kembali duduk di samping anggun namun diam sebentar karena anggun yang memang sedari tadi memegangi tangan nya terus-menerus. Ryan yang paham kalau anggun sedang merasa pusing pun membiarkan anggun memegang tangannya, mungkin itu bisa membuat anggun sedikit membaik?..

"Masih pusing?" Tanya Ryan

"Ga ko"

Tidak semudah itu Ryan percaya, bahkan wajah anggun terlihat sedikit pucat. Ia pun mengarahkan tangan nya ke kening anggun dan menempelkan tangannya agar mengecek anggun panas atau tidak.

Ia kaget bahwa anggun yang cukup tinggi panas nya membuat Ryan semakin khawatir. "Lu panas, gue ambilin obat aja ya di UKS?" Tanya Ryan.

Namun anggun hanya menggeleng saja pertanda ia tidak mau. Tak lama pun teman-teman anggun datang membawakan anggun makanan dan juga minuman untuk anggun. "Ini makanan buat lu, gue beliin tapi sambel nya gue pisah ya" kata Kayla

"Lu ko disini si? Khawatir sama anggun ya? Ciee" ledek Septi namun Ryan hanya berdehem saja.

Anggun pun mengambil makanan yang ia pesan itu namun saat di buka itu bukanlah makanan yang ia pesan. "Kay ko bukan yang gua pesen?" Tanya anggun.

HATE becomes LOVE (HbL)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora