Panti Asuhan 11

64 7 0
                                    

11

𝐂𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚 𝐁𝐮𝐧𝐝𝐚

𝐒𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐰𝐰😊

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆🙌

           𝙂𝙖𝙜𝙖𝙡 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙧𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙥𝙞
           𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠
                        𝙢𝙚𝙢𝙥𝙚𝙧𝙗𝙖𝙞𝙠𝙞𝙣𝙮𝙖

                           - Jeenan Allegra

.

.

.

2 hari berlalu dengan cepat. Hari ini dan nanti siang, Cia akan pergi dari panti, 2 hari lalu juga, Umi Liya sudah bercerita ke semua anak panti bahwa Cia akan di adopsi.

"Aku bakal kangen sama kamu, Cia,"

"Iya, aku juga bakal kangen kamu,"

"Sesekali, kamu kunjungin kami ke panti ini ya?,"

"Jangan lupain kami juga ya,"

Ruang utama panti sedang ramai anak-anak yang sedang mengobrol dengan Cia, sebelum anak perempuan itu keluar dari panti selamanya?

"Kalian tenang aja, aku gak bakal lupain kalian. Aku juga bakal kangen banget sama kalian, sama Umi, sama kak Hasa, kak Jayan, kak Jeenan, kak Dewa, kak Sakha, kak Jaka dan kak Rayyan," ujar Cia, meskipun anak kecil, Cia seperti anak dewasa jika di bandingkan dengan anak-anak seusianya

"Kalian juga jangan lupain aku, aku juga bakal sempetin waktu buat main kesini," lanjut Cia

"Emm, Cia," ucap salah satu anak panti haru, kemudian memeluk Cia. Melihat itu, anak-anak panti lain ikut memeluknya dan mereka berpelukan bersama

Tidak jauh dari situ, Hasa, Jayan, Jeenan, Dewa, Sakha, Jaka dan Rayyan melihat semuanya. Jujur saja, mereka juga sedikit tidak rela jika Cia meninggal panti. Tapi, mau bagaimana lagi?

"Samperin yuk," ajak Hasa, dibalas anggukan oleh keenam adiknya

"Hallo adik-adik, seru banget nih pelukannya. Kakak ikutan dong," ucap Sakha, mendengar ucapan itu, anak-anak panti yang tadinya sedang berpelukan, kini melepas pelukannya dan menghadap ke sumber suara

"Hai, kakak-kakak," sapa Cia

"Cia, kapan kamu di jemput sama mama papa kamu?," tanya Hasa seraya menyamakan tingginya dengan Cia yang sedang duduk

"Habis zuhur, kak," jawab Cia

Hasa membalasnya dengan senyuman, kemudian mengusap puncak kepala Cia. "Jaga diri disana ya, jangan lupain kakak," ucapnya diangguki Jayan, Jeenan, Dewa, Sakha, Jaka dan Rayyan

...

"Semoga, Cia suka sama donat yang aku bikin," monolog Liya

Sekarang, Liya sedang berada di dapur. Wanita itu sedang membuat donat untuk dibawa sama Cia nanti.

Liya menghembuskan nafas pelan. "Anak-anak lagi pada ngapain ya?," tanyanya sendiri. "Mau ditinggal, tapi takut gosong donatnya," lanjutnya. Memang, sekarang Liya sedang menggoreng donat buatannya itu

"Umi akan kangen banget sama kamu, Cia," monolognya menjadi sedih. "Semoga nanti, kamu bahagia ya di rumah baru," lanjutnya

15 menit kemudian...

Panti Asuhan || ENHYPENWhere stories live. Discover now