1. Kebanggaan

769 60 11
                                    

Hai aku kembali membawa cerita baru. Kali ini semoga konfliknya tak seberat dan serumit cerita sebelumnya.

Cast masih sama hanya namanya saja yang berubah.

Jika kalian suka kasih respon positif ya agar cerita ini bisa dilanjutkan.

Selamat Membaca

☘️ Bagian 1 ☘️
-
-
-

Di rumah mewah milik seorang pengusaha besar sedang berlangsung pesta meriah yang diperuntukan sang kakek untuk cucu kesayangannya atas pencapaian yang baru saja ia dapatkan.

Tamu undangan tak berhenti berdatangan sebab Wisnu sang pemilik rumah sengaja menyebar seribu undangan untuk acara malam ini. Tentunya, Wisnu lakukan agar semua rekan dan tamunya tahu bahwa ia memiliki cucu yang pintar nan berprestasi yang sudah ia nobatkan sebagai salah satu kandidat kuat pewarisnya.

“Veersha Aditya Pramana”

Wisnu yang sedang berpidato diatas mimbar mengundang sang cucu bergabung dengannya.

Dengan bangga pemuda yang baru menginjak usia 22 tahun itu melangkah ke panggung setelah memberi hormat pada para tamu undangan yang disambut tepukan meriah. Mengenakan jas hitam pemberian sang kakek yang dirancang khusus oleh salah satu designer pilihannya, semakin menambah ketampanan yang selalu di puja bak dewa Yunani.

“Ayo nak, perkenalkan dirimu!” ucap Wisnu penuh keramahan.

"Selamat malam semuanya, Saya ........" Pemuda itu mulai memperkenalkan diri dengan percaya diri didampingi sang kakak yang tak berhenti menatapnya bangga.

Abimana dan istrinya juga menatap bangga pada putra mereka yang berdiri gagah bersama ayahnya. Untuk kesekian kalinya sang putra diberikan pesta mewah dan itu berkat kecerdasannya dalam menyelesaikan pendidikan.

Pemuda itu berhasil lulus S1 dengan dua gelar sekaligus di universitas taraf internasioanl nomor 1 di negaranya. Sebenarnya ia mampu berkuliah di diluar namun dilarang sang kakek yang tak ingin berjauhan dengannya.

“Sudah kubilang, putraku memang membanggakan bukan?!” ucap Abimana pada wanita yang duduk disamping kirinya.

Wanita itu sama sekali tak menanggapi atau bahkan menatapnya, hanya mampu mengepalkan tangan saat sang ponakan lagi-lagi menyusul prestasi putrinya.

"Tenanglah, tak lama lagi putri kita juga akan diberikan pesta seperti ini"

Rama yang mendengar sindiran kakak iparnya mencoba menenangkan, walau sepertinya sulit sebab seri wajah sang istri sudah berubah.

Padahal putrinya juga tak kalah pintar, ia pun sedang berusaha menyelesaikan kuliah S1 bedanya hanya di satu jurusan. Tetapi putrinya mampu berada di semester akhir di usianya yang baru mencapai 19 tahun. Gadis itu sempat mengikuti program akselerasi saat sekolah menengah pertama dan atas.

“Ikuti ibu!” perintahnya pada putri tunggalnya yang bernama Zoya.

Gadis itu menelan ludah secara kasar mendapati signal buruk. Entah, malam ini kalimat apa yang akan didapatkan dari mulut pedas ibunya.

Dengan gontai Zoya mulai mengikuti langkah sang ibu yang ternyata memasuki area gudang belakang rumah.

“Ya Tuhan apalagi ini?!” batinnya was-was.

Secret Family Where stories live. Discover now