SPT 12

88 56 5
                                    

"satu kesalahan yang pernah ku perbuat ternyata dapat merubah segalanya"

~Aksa Damian~

Aksa memarkirkan motor di garasi rumahnya, Aksa menghela nafasnya saat memasuki rumah, sepi itulah yang Aksa rasakan saat memasuki rumahnya tidak ada rasa kehangatan di dalam rumahnya

Aksa rindu dengan suasana kehangatan rumah ia ingin sekali merasakan itu kembali namun karena kecerobohannya merubah semuanya dan Aksa sangat menyesali semua itu, andaikan waktu dapat diulang Aksa ingin mengulang waktu dimana ia bisa berkumpul dengan keluarganya meskipun mama nya tidak menganggapnya ada dan tidak pernah memberikan kasih sayang yang adil.

Aksa merebahkan tubuhnya di kasur miliknya menatap langit langit kamarnya "hufttt.. Gini amat dah hidup gue, dulu keluarga masih lengkap tapi gue enggan pernah dianggap ada sekarang semuanya udah pada pergi gue kesepian"

Aksa jadi teringat dulu setiap dirinya pulang sekolah suasana rumah pasti sangat ramai karena Aksa dan adiknya selalu bertengkar dan alhasil Aksa lah yang kena marah oleh mamahnya, Aksa sangat rindu dengan itu semua.

Aksa merubah posisinya menjadi duduk, mengambil pigura foto yang ada di atas nakas ia melihat fotonya yang sedang merangkul sang adik, foto itu di ambil empat tahun yang lalu saat mereka masih menduduki bangku kelas delapan.

"Gue kangen sama lo, sorry gue belom ke makam lo besok gue kesana tunggu gue ya" Ucapnya menatap foto itu.

"Gue emang benci sama lo tapi gue nggak bermaksud buat lo sampe pindah alam"

"Dan sorry gue belom bisa nepatin janji gue buat nemuin cewek yang lo maksud, tapi gue bakal usaha untuk nyari dia, tenang di sana ya"

Aksa menunduk saat merasakan ponsel di sakunya bergetar, Aksa melihat layar ponselnya siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Riko sahabat Aksa yang selalu membantu Aksa dalam mengelola usaha tokonya.

"Hallo Sa lo dimana, buruan ke toko sekarang" Ucap Riko diseberang sana.

"Emang kenapa ada masalah di toko" Tanya Aksa.

"Iya ini ada customer yang ngeyelnya minta ampun, buruan deh lo kesini" Jawab Riko dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Aksa pun berjalan keluar kamar tak lupa ia mengambil jaket yang ada di lemarinya.

*****

"Gue tuh mau baju yang kayak gini, masa di toko sebesar ini gak ada sih" Ucap customer itu.

"Siapa sih pemilik toko ini, gue mau protes" Lanjutnya.

Riko memijat pangkal hidungnya "mba dari tadi saya dah bilang kalau baju yang mba mau udah gak ada stock"

"Masa toko sebesar ini sampai kehabisan stock baju, nih pemiliknya gimana sih, gue gak mau tau pokoknya baju yang gue mau harus ada, titik gak pakai koma"

"Isshhh nih orang bener bener ngeyel banget ya, mba gue kan udah bilang stock baju yang mba mau itu udah habis, kita belom stock lagi" Ucap Riko yang sudah tak bisa menahan emosinya.

Bagaimana tidak emosi sedari tadi mba nya ngotot ingin beli baju yang ia mau sedangkan baju yang ia mau sudah habis masih aja ngeyel, mungkin jika dia bukan perempuan udah dihajar sama Riko.

"Gue kan disini pembeli jadi apapun yang gue mau ya harus ada"

"Dancok dancok, iso iso ne aku dapet customer modelan koyo ngene" Ucap Riko lirih namun masih bisa terdengar oleh pembeli itu.

CINTA SEBATAS PATOK TENDA {TERBIT}Where stories live. Discover now