dix-neuf (19)

134 14 0
                                    

HAPPY READING

masih di tempat yang sama, dekat menara Eiffel, di keramaian yang memutari mereka saat cio memasangkan cincin di jari manis shani, semua orang berteriak senang dan bertepuk tangan

kecuali seseorang.

ia melihat pemandangan itu dari jarak yang cukup jauh dengan tatapan tajam dan penuh amarah

tidak ada yang tau ia siapa,

"umur lo ga akan lama geraldcio.
saat lo mati shani akan menjadi milik gw" gumam orang itu lalu pergi meninggalkan tempat itu menggunakan sepeda motornya

(waduhhh baru up langsung di bikin konflik mantap)

setelah acara itu, shani dan cio kini pulang ke rumahnya masing'

sedari tadi, shani melihat cincin yang di pasangkan cio dengan penuh bahagia

"ga nyangka dia beneran lamar aku?"

"huh kok kl di bayangin lucu yah, ketemu di dekat menara Eiffel trs di lamarnya di tempat yang sama pas pertama kali ketemu, ada apa lagi ya nanti di sana hahaha" lanjutnya

"shan makan dulu sini mama udah masak" teriak nara dari dapur

"iya maah"

di meja makan

"shan besok mama sama papa pulang yah, mama gabisa lama' di sini"

"yah kenapa cepet banget mah?"

"mama ada urusan sayang, kl papah kan harus ngurus kantor papa"

"yaah terus aku berdua lagi sama shiella gitu?"

"kan ada kaka shan, kaka masih lumayan lama di sini, yaa paling 1/2 bulan lagi, kaka mau liat si cio cio itu ashadu ahahahah" ucap zean tertawa

"ah iya ya shan, kapan cio pindah agama nak?" ucap vino

"kata dia bulan depan pah, nyiapin mental dulu katanya hahaha" ucap shani

"ohh gituu"

"shan, gimana penyskit cio? udah sembuh?" ucap nara

"nah iya papa baru mau nanya tadi"

"emm kalo kata gio si, penyakit cio itu mulai mereda, dan bisa di sembuhkan pah, mah,"ucap shani yang di angguki mereka semua

"tapi shani agak aneh gitu deh"

"aneh knp?" ucap zean

"ya aneh aja gitu, kata gio penyakit cio udah nulai mereda, gio juga selalu kasih cio tablet pereda sakit kepala nya, "

"ya terus anehnya dimana cici shanee" ucap shiella

"ya makanya dengerin dulu sampe abis neng"

"aneh nya itu, gio bilang kanker di kepala cio sudah mulai jinak, dan mungkin cio tidak akan merasakan sakit kepala yang sangat sakit gitu, tapi aku bibgung, kenapa akhir' ini cio sering mimisan" ucap shani

"ya mungkin itu darah kotor nya kali shan" ucap zean

"positif thinking aja dulu mungkin kanker nya makin parah" ucap shiella

"ITU NETHING YA NENG" ucap mereka kompak

shani tampak khawatir karna ucapan shiella, bukannya dia tidak percaya dengan gio dan cio, namun cio saja pernah membohonginya soal penyakit itu, bahkan gio juga ikut serta, shani merasa ada yang di sembunyikan

"mah shani ke kamar dulu ya" ucap shani yang di angguki mereka semua

shani pun menuju kamarnya lalu menutup pintu kamarnya dan duduk di tepi kasur memikirkan hal itu

"sebenernya cio bener' jujur gak yah sama aku" ucap shani

"atau gio yah yg ga jujur"

"gatau ah percaya sama calon paksu aja"

shani pun mengambil hp nys dan melakukan rutinitas menghilangkan beban pikiran yaitu scroll tiktok

**********

di tempat lain

"hidup lo ga akan lama"

"hahaha, tunangan lo akan jadi milik gue"

"semua kekuasaan lo akan jadi milik gue"

gumam seseorang di depan komputernya

/skip



sudah sebulan lamanya setelah cio melamar shani dan saat ini keluarga shani dan juga Jeremy dan gio sedang duduk di sebuah rumah sakit di paris.

cio terduduk di bangku rumah sakit itu dengan keringat yang bercucuran sambil menggenggam erat tangan shani

"shan, sakit ga?" ucap cio

"engga sakit kok, cuma kyk di gigit semut"

"iya semut amazon tapi ahahaha" potong zean

"sut sut sut zean ih cio nya jadi makin panik tuh"ucap nara menahan tawa

"emm bang emang se sakit itu?" tanya cio pada Jeremy

"ya mana gw tau, gw kan ga di sunat"

"emang harus banget di sunat tan?"ucap cio

"harus dong, wajib"

"shan masih lama ga dokternya?" ucap cio

"emm paling 25 menitan lagi" jawab shani, cio pun hanya mengangguk pasrah











5 menit








15 menit





20 menit





"shan pulang yu"






"gak"







25 menit








"shan mana dokternya, ini udh 25 menit loh" ucap nara

"tadi dia chat aku katanya udh siap mah" jawab shani

sementara cio yg mendengar itupun seketika makin keringat dingin bahkan semakin mengeratkan genggamannya, namun tiba-tiba saja cio melepaskan genggamannya dan berdiri

saat cio ingin berbicara, shani seakan tau apa yang akan cio katakan pun memotong ucapan cio yg belum sempat berbicara

"gak, duduk, gaada alesan kebelet pupup lah, laper lah  ini lah itu lah"ucap shani, cio yang mendengar itupun hanya bisa pasrah dan kembali duduk di samping shani

"Excusez-moi, Mlle Shani ?(permisi dengan nona shani?)" ucap salah satu suster di sana

"oui, moi-même ( iya saya sendiri)" ucap shani

"Le docteur Vincent est prêt, il attend dans la salle 24 (dokter Vincent nya sudah siap di tunggu di ruangan 24)" ucap suster itu kemudian pergi

"nah ayo cio" ucap shani bsngun dari duduknya sementara cio hanya diam

"ish cio ayooo" ucap shani menarik tangan cio, cio hanya pasrah dan mengikuti shani ke ruangan dokter Vincent di ikuti oleh Jeremy dan nara, yang lainnya menunggu di ruang tunggu





.
.
.
.
.
.
.
.
                              TBC

aloow aim bek, otw ada konflik lg nih,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm you and eiffel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang