Sihir yang besar

2K 185 10
                                    

Mereka menunggu Duke Reynald membawa penyihir itu. Kini semuanya berada ditangan Duke Reynald. Apakah dia akan berhasil membawa penyihir itu atau tidak.

Pov Duke Reynald

Saat sampai didalam menara sihir. Dia bergegas mencari keberadaan Tian Mesopra, kepala menara sihir sekaligus penyihir agung.

"Haishh... Dimana pak tua itu sih" monolognya.

Reynald mencari Master Tian di laboratorium dan tebakannya benar. Master Tian sedang meneliti sesuatu didalam sana. Reynald bergegas menghampirinya.

Drap.. Drap.. Drapp

Master Tian menyadari keberadaan Reynald. "Ada apa Tuan Duke yang terhormat kesini lagi" ejeknya.

"Aku ingin minta bantuanmu" kata Reynald.

"Huhu kau kesini hanya untuk meminta bantuan? Kau memanfaatkanku Reynald" katanya dramatis.

"Berhenti berlebihan seperti itu pak tua" sarkas Reynald.

Master Tian mendesah pelan dan menggelengkan kepalanya melihat sikap Reynald yang tidak sopan. Namun tentu saja dia tidak mempermasalahkannya. Karna hubungannya dengan Reynald sangat dekat dan sudah menganggap Reynald bagian dari keluarganya. Tapi yah gitu, terkadang sikap Reynald membuat dirinya kesal.

"Mulutmu itu tidak pernah berubah yah" kata Master Tian.

"Jadi ada apa? " tambahnya lagi.

"Kita ke istana sekarang. Ini menyangkut nyawa Putri Becca" Reynald langsung membawa Master Tian melalui teleportasi. Master Tian ingin protes, tapi melihat keseriusan Reynald membuatnya memilih diam saja.

Duke Reynald Sampai di kamar Becca dengan membawa penyihir agung.

"Duke Reynald akhirnya kamu datang" kata Kaisar lega.

Melihat seluruh keluarga kerajaan ada disana,membuat Master Tian langsung membungkukan badannya memberi salam.

"Saya senang anda bersedia datang kesini Master Tian Mesopra" dengan ramah Pangeran Gerald menyambutnya.

"Anda tidak perlu sungkan pangeran" kata Master Tian.

"Master Tian, saya sangat khawatir dengan keadaan putriku. Saya berharap anda bisa mengobatinya" nada kekhawatiran Kaisar sangat dalam.

Master Tian berjalan ke sisi ranjang dan memeriksa Putri Becca. Dia meletakkan tangannya di dahi Putri dan merasakan suhunya.

"Demamnya sangat tinggi. Ada apa dengan putri Anda?" katanya terkejut.

Kaisar Leonel menceritakan semua yang telah terjadi pada putrinya. Dia menceritakan bagaimana putrinya tiba-tiba demam tinggi dan tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Bahkan tabib istana pun tidak bisa.

Master Tian mendengarkan dengan saksama. Setelah Kaisar selesai berbicara, Master Tian pun mengangguk.

"Saya tahu apa yang terjadi pada putri Anda. Dia memiliki bakat sihir yang sangat besar. Mananya akan keluar begitu besar sehingga tubuhnya tidak dapat menahannya" penjelasan Master Tian membuat semua orang terkejut.

"Bakat sihir? Apakah itu berbahaya?" tanya Pangeran David.

"Tidak, tidak berbahaya. Hanya saja, tubuhnya perlu beradaptasi dengan kekuatannya. Dia perlu belajar bagaimana mengendalikan mananya" kata Master Tian.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Reynald yang daritadi menyimak.

"Saya akan membantunya. Saya akan mengajarinya bagaimana mengendalikan mananya" kata Master Tian.

Semua orang tersenyum kembali. Mereka merasa lega bahwa ada seseorang yang bisa membantunya.

"Saya akan menurunkan demamnya terlebih dahulu. Setelah dia sembuh, saya meminta izin untuk membawanya ke tempatku untuk berlatih.

Kaisar dan yang lainnya mengangguk setuju.

"Terima kasih, Master. Saya sangat berterima kasih atas bantuanmu. Terimalah uang ini Master" Kaisar menyuruh pelayan membawa dua kantong besar yang berisi koin emas.

"Saya sangat senang bisa membantu Putri. Yang Mulia tidak perlu memberi saya hadiah. Tapi saya akan menerimanya untuk menghargai Yang Mulia" Master Tian tersenyum sambil menerima koin emas itu.

"Dasar pak tua" batin Reynald.

Master Tian menggunakan sihirnya untuk menurunkan demam Putri. Setelah beberapa menit,akhirnya demam Becca turun. Semua orang bernafas dengan lega saat mengetahui bahwa demam Becca sudah turun.

"Kenapa dia belum sadar? " tanya Pangeran David tidak sabar melihat adiknya bangun.

"Dalam beberapa jam lagi, Putri Becca akan sadar" kata Master Tian.

"Kalo begitu saya izin pamit. Setelah sadar, biarkan dia istirahat total. 3 hari kemudian, saya akan kesini lagi untuk menjemput Putri Becca ke menara sihir" tambahnya lagi.

"Baiklah" kata Pangeran David.

Duke Reynald menatap wajah polos Becca yang sedang berbaring.

"Cepatlah sadar Becca. Aku ingin melihat tawa ceriamu" batin Reynald.

Master Tian memberikan salam dan kemudian ia menghilang menggunakan teleportasi. Kaisar dan kedua Pangeran keluar dari kamar Becca karna ingin melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Apalagi tugas Kaisar yang sangat padat.

"Jaga Becca dan beritahu Saya saat putriku sadar" kata Kaisar sebelum pergi kepada Yeni, dayang pribadinya Becca. Yeni mengangguk mendengar perintah Kaisar.

Kini hanya ada Yeni dan Duke Reynald dikamar Becca. Serta ada ksatria yang menjaga dipintu depan kamarnya. Duke Reynald duduk di sisi ranjangnya sambil menatap lekat Becca. Duke Reynald mengusap pipi Becca dan mengecup keningnya.

"Cepatlah sadar" katanya lembut.

Yeni rasanya ingin berteriak girang. "Sungguh sangat manis" batinnya melihat interaksi keduanya.

Duke Reynald memutuskan duduk disana menemani Becca, sampai dia sadar kembali. Dia ingin menjadi orang pertama yang dilihat Becca, saat Becca sadar nanti.


# Vote for the next story

Jadi Figuran Di Dunia NovelDove le storie prendono vita. Scoprilo ora