11.

1.8K 122 19
                                    

!PERINGATAN!

Mungkin saja di chapter ini banyak hal yang menjijikan/yang tidak pantas. Seperti 'drunk, Pelecehan, & Harsh words.'

-

Kaguma barusan mendapatkan hasil dari penelusuran detektif terbaik di negaranya, tidak nihil seperti ia cari kemarin. Bahkan membuahkan hasil seperti

Barang-barang yang Aspect gunakan, GPS-nya juga sudah ketemu. Namun Kaguma memang sedikit kecewa karena detektif itu belum menemukan tanda-tanda keberadaan Aspect

Kangen namun tidak bisa menyatakannya sekarang, terlebih lagi dia dikelilingi rasa cemas yang selalu ada dalam dirinya.

...

"Hngh!" Aspect mendesah pelan, rambutnya Genah jambak dan genah seakan-akan mengarahkannya ke dinding jadi dia menahan agar kepalanya tidak terkena dinding dengan tangannya terlebih dahulu yang bertahan pada dinding

"Lu ini bisa desah gak sih sesekali? Dari kemarin gua udah ngelakuin apapun tapi tetap lu berada di dalam diam tanpa sepatah kata ataupun desahan" Ucap Genah bertanya kepada Aspect dengan tegas namun tidak Aspect tanggapi

"Lu-.. gak tau apa-apa"

"Hah.. haha, lu bener juga. Omong-omong gua lihat-lihat punya lu pink banget, mau gua masukin gak?"

"Gak! Lu jangan sesekali."

"Coba berikan gua alasan kenapa"

"GUA LAGI NGANDUNG ARLIENTA!"

Keduanya terdiam. Genah seakan-akan tidak percaya dia memiringkan kepalanya dan matanya membelalak

"Lu.. lagi ngandung?" Aspect tidak menjawab lagi setelahnya, meninggalkan Genah yang terlarut oleh seribu pertanyaan dalam benaknya

Namun tak lama Genah memerhatikan, Aspect seperti sedang menangis. Tentu saja itu adalah pengaruh dari hamilnya, iyakan?

"Lu boleh.. ngelakuin apapun ke gua, asalkan jangan bikin Arlienta hilang..."

"Ck, bajingan. Kenapa gua peduli.." Genah bergumam.

...

"Kayaknya lu nongkrong sama kita-kita malah makin jadi gak bener gum" Ledib berucap, dia menegur Kaguma yang sedang meminum alkohol segelas penuh.

Tak ada jawaban dari Kaguma, dia justru malahan menambah alkohol segelas lagi untuk meminumnya. Ledib dapat melihat kalau Kaguma sudah sempoyongan namun tetap memaksakan diri

"Siapa yang bisa antar Kaguma pulang?" Ledib bertanya ke semua temannya disana, dan ada satu orang yang menyahut. Marvel sang penenang.

"Sama gua aja, anak-anak yang lain juga udah pada mabuk.. kecuali gua sama Samsul"

"Mau di antar sekarang?." Samsul bertanya dengan jutek

"Ya kalau bisa, gua juga ngurus Ayon yang udah ngegodain omega-omega disini." Ucap Ledib, Marvel memberikan jempol lalu memberi kode ke Samsul untuk mengangkat tubuh Kaguma

"Siapa yang bawa motor Kaguma?"

"Gua aja udah, biar lu yang antar Kaguma."

"Jangan di jatuhin ke jurang ya, gua tau lu ada dendam pribadi sama orang ini" Marvel berucap dengan tegas, Samsul hanya menuruti perintah dari Marvel lalu fokus lagi ke Kaguma

...

Aspect membuka matanya, melihat sekeliling. Ya, ruangan asing ini lagi. Sudah berapa lama ya kira-kira dia tinggal di sini?

Dia mengucek matanya, lalu mengubah posisi menjadi duduk. Bedanya kali ini ada selimut yang menutupi bagian badannya serta pakaian yang berada di meja samping kasur

Namun tetap saja, tangannya diikat. Pada dasarnya memang diculik mau bagaimana lagi, mendapatkan perlakuan istimewa? Mimpi yang sangat tinggi.

"Guma..." Benar, mau dimanapun dan kapanpun Aspect pasti mengingat Kaguma

"Perut gua sakit banget. Gua mual," Katanya sekali lagi lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan yang terikat itu, ia langsung berlari mencari kamar mandi terdekat dan muntah di dalam toilet. Matanya berair, wajahnya pucat

Jika diingat, akhir-akhir ini memang keinginannya tidak terpenuhi. Seperti mengidam sayur-sayuran dan buah-buahan

Siapa lagi yang perhatian dan bisa memenuhi kemauannya tanpa ia bilang selain Kaguma?. Dia pusing sekali sekarang, bertanyalah kepada Aspect sudah berapa kali dia pingsan semenjak diculik. Lebih dari enam kali, entah itu karena kelaparan, ditambah Genah yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu.

Perlahan, ia menangis sambil menutup matanya. Kedua tangannya yang di ikat itu memegang perutnya, genggaman itu tidak lepas dari perutnya itu.

"Sakit.."

...

"Mimpi tadi.." Kaguma bergumam sambil melihat sekeliling, ia kepikiran. Tentang mimpi yang sampai pada dirinya tadi

Mimpi yang bisa dibilang sedikit aneh, dan seharusnya di alami oleh omega mengandung saja. Namun ini seperti pemberi tahu dari kandungan itu sendiri.

Kaguma di mimpi itu merasa dirinya tenggelam di sungai yang luas nan bersih, dan perlahan Kaguma membuka matanya di mimpi itu. Mendapati bulan yang sangat indah di langit dengan bunga teratai yang perlahan menjadi layu dan tiba-tiba ia di datangi oleh makhluk yang asing seperti ubur-ubur namun tidak menyengat, seperti cairan namun terbuat dari dalam sungai dengan bentuk bulat yang tidak sempurna karena makhluk itu cair

Perlahan ia mendekati Kaguma, reflek saat di mimpi itu Kaguma mengadahkan tangannya dan membiarkan cairan asing itu berada di tangannya.

Saat itu juga Kaguma terbangun dan langsung bertanya-tanya apa maksud dari mimpi itu, apa mungkin. Itu sebenarnya mimpi yang seharusnya datang pada Aspect?

Apa mungkin, mimpi ini memberi tahu Kaguma kalau anak yang ada dalam kandungan Aspect akan berpulang?.

"ASPECT" Kaguma tiba-tiba berteriak, dia baru menyadarinya sekarang, anak dalam kandungan Aspect. Waktunya sudah tidak lama lagi.

Kaguma langsung membuka ponsel dan melihat ada pesan dari detektif kepercayaan keluarganya, ia berucap kalau Aspect akan segera di temukan, dan itu cukup membuat Kaguma menghela nafas dan menjadi relaks

"Cepat atau lambat. Mungkin kita akan bertemu lagi spect"

Enemy To Husband (REVISI!)Where stories live. Discover now