𝟐𝟖. 𝑩𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉?

101 16 2
                                    

HELLO ALL MY FRENNDD!!!

THANKS KARENA MASIH MAU BACA KARYA AKU

KALIAN DARI MANA AJA NIH?

GIMANA KRITIKANNYA BUAT CERITA KALI INI?

LANGSUNG KETIK DIKOMENTAR YA
OH YA, BUAT TULISAN YANG TYPO, TOLONG DITANDAI AJA, BIAR NANTI AKU PERBAIKI, OK

HAPPY READING ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

Ting!

Tiba-tiba saja sendok yang dipegang Gilang itu terjatuh. Dengan malas pria itu menundukkan tubuhnya untuk meraih sendok itu.

"Biar aku ambil ya, mas" ucap Renjani seraya bangkit untuk ikut meraih sendok itu.

"nggak perlu" jawab Gilang dingin. Hal ini tentu membuat istrinya itu kicep seketika. Pria itu kembali melahap beberapa potong roti dan meneguk segelas air putih. Membiarkan makanan dan minuman yang telah disiapkan oleh Renjani terbengkalai.

"Mas, kok ngga diminum susunya? " tanyanya heran. Entahlah, Renjani pun tak tau jelas apa yang sebenarnya terjadi. Sudah tiga hari ini, suaminya itu bersikap dingin kepadanya. Bahkan tidak pernah lagi tidur bersamanya.

"Nggak, saya sudah kenyang" jawab Gilang dingin. "Saya berangkat" pamitnya tanpa ada basa basi apapun.

"Mas, tunggu"

Yang dipanggil berhenti melangkahkan kakinya, namun tetap enggan untuk menoleh.

"Mas kenapa sih mas? Sudah berhari-hari loh, mas diemin aku, aku ada salah apa? "

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Gilang. "Tidak ada apa-apa"

"Tapi kenapa mas diemin aku? " tanyanya ulang dengan suara yang mulai lirih. Namun suaminya itu tetap diam dan enggan menoleh.

"Hari ini, saya akan menginap di kantor, tolong jangan hubungi saya untuk sementara waktu" ucapnya sebelum akhirnya langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam rumahnya.

Setelah merasa Gilang benar-benar sudah pergi, wanita itu dengan senang meninjukan kepalan tangannya ke udara. Bagaimana tidak, jika begini ceritanya, ia akan sangat mudah untuk saling berkomunikasi dengan kekasihnya. Ditambah lagi dengan suaminya yang sudah jarang pulang kerumah, ia akan senantiasa lebih mudah untuk menguras isi ATM nya yang berlimpah. Renjani yakin, perlahan demi perlahan, harta melimpah milik Gilang Wariandra itu akan berada penuh ditangannya.

٭٭✰٭٭

"Keisyaa! "

Suara melengking itu, sudah jelas berasal dari bibir mungil milik Fannya. Gadis itu merasa tidak terima karena air jus miliknya disesap habis oleh keisya. Sementara yang diteriaki hanya nyengir, memamerkan deretan gigi putihnya dan masih dengan santainya menyeruput jus jeruk milik Fannya.

"Nanggung Fan, dikit lagi, harus banget gue" Benar-benar menyebalkan, keisya berucap dengan wajah tanpa dosanya.

Takk

"Aaww! Sakit bego! " keisya meringis keras setelah dahinya dijitak oleh Theo dengan keras. Spontan membuat Fannya, Reyya, Lengka, juga Haizel tergelak.

"Emang titisan dajjal lo, Theo! " maki keisya tidak terima. Tentu saja saat ini dahinya masih terasa cenat cenut.

"Lah, elu yang titisan Nyi Roro Kidul! "
"Heh! Seenak jidat lo! cakep-cakep gini dibilang titisan Nyi Roro Kidul?!"

"emang Nyi Roro Kidul lo pikir nggak cakep? di bandingkan sama lo mah, skors nol lo" Seloroh Angkara yang tiba-tiba saja sudah ikut nimbrung diantara mereka.

AlegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang