chapter 8

98 32 16
                                    

________

_________

____________


"Aku gamasalah kalau kamu benci sama aku Harsa, tapi ucapin kalimat itu sambil liat aku biar aku percaya."

Harsa bangun dari tempat tidurnya, Askara berdiri tepat dihadapannya, kedua matanya saling tertuju, tidak dapat ditutupi keduanya menahan rasa sedih, pandangan keduanya berkaca-kaca saat harus saling bertatapan,


"Aku.....", Ucapannya terjeda karena rasa sedih yang sulit untuk ia tahan.


"aku gamau liat kamu lagi Askara!
Jadi tolong....pergi dari hidup aku!", ujar Harsa tidak dapat menahannya air matanya yang berjatuhan.

Askara langsung menghampirinya lalu memeluk tubuh Harsa dengan perasaannya yang campur aduk, Askara mencoba untuk menahan rasa sedihnya sebisa mungkin.

"H,harsa......maaf."

"Aku cuma gamau liat kamu terluka lagi, maaf  akan kelancangan aku karena perasaan ini"
Sambung Askara.

Harsa menepuk-nepuk bahu Askara dengan tangannya yang melemah.


"Aku gapeduli soal itu, pergi Askara...pergii...aku gamau liat kamu lagi."


Askara melepas peluknya, ia menatap kearah Harsa dengan berlinang air mata.


"Gimana bisa aku ninggalin kamu Harsa....., seenggaknya kamu punya satu yang bisa jagain kamu dengan tulus, tapi gaada...,Gaada selain aku Harsa, kenapa orang sesempurna kamu harus hidup seperti ini harsaa hikss.....", Ucap Askara dengan tangisannya yang tidak tertahankan lagi.


None POV


Semua orang yang mengatakan berteman dengan Harsa mereka semua seolah mencampakkan Harsa, bahkan setelah semua peristiwa buruk yang terjadi padanya tak ada satupun yang peduli akan kondisi Harsa sekarang, hanya Askara yang terus berusaha ada disampingnya, ia menyadari kesalahannya karena menyukai Harsa, namun itu diluar kendalinya, berkali-kali Askara meyakinkan dirinya bahwa dia hanya mengagumi Harsa tapi ia juga tidak bisa menutupi kenyataan kalau dirinya memiliki perasaan yang lebih dari itu pada Anagata Harsa.



Harsa mengusap air mata Askara yang terus berjatuhan, lalu perlahan memeluk tubuhnya.


"Askara....tanpa bantuan kamu selama ini mungkin aku udah nyerah buat bertahan, jangan salahin diri kamu lagi, selagi gaada papa...,aku gaakan terluka lagi, karena itu kamu juga....,aku harap kamu juga bisa bahagia."



Suaranya bergetar kala berbicara, tidak dapat ia pungkiri bahwa sebenarnya Harsa juga memiliki perasaan yang sama pada Askara tapi baginya Askara hanya akan terus mendapatkan masalah jika terus bersamanya.


Askara melepas pelukannya perlahan, ia menatap kearah wanita yang ada dihadapannya, saking dekatnya mereka tanpa sepatah kata apapun Askara mengerti kala Harsa mengangguk, bahwa Harsa akhirnya mengingat semua kejadian dimasa lalunya.



~~~



Malam itu Askara memutuskan untuk datang kerumah sakit setelah ia pulang dari toko ibunya, ia memaksakan diri untuk menemui Harsa sebelum kepergiannya yang begitu mendadak, Askara mendapatkan informasi itu dari dokter yang menangani Harsa bahwa sebenarnya hari ini dia sudah dibolehkan untuk pulang, dan rencananya Harsa akan keluar besok pagi, namun Harsa bersikukuh melarang untuk memberitahukan pada Askara kalau besok dia akan pergi sendiri.



Soulmate       ~RyejiWhere stories live. Discover now