G. M. T {Empat}

20 5 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Stop !!
Jangan lupa sholawat dulu !!

"allāhumma shalli 'ala muhammad 'abdika wa rasulika an-nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim".

.

'Indahnya penampilan mereka, apakah alya bisa seperti mereka?' batin alya yang kini sudah termenung melihat dua orang perempuan yang kini tengah berdiri dihadapan nya, bergamis dan sangat menutup aurat nya, bahkan di antara salah satu mereka ada yang menggunakan cadarnya. Itulah yang membuat hati alya sedikit berdenyut dan senang.

Perempuan yang di maksud menggunakan cadarnya adalah Naura yang ada di samping siti, dua orang yang dilihat dengan lembut oleh seorang perempuan yang ada di depan mereka langsung sedikit bingung, ada ala dengan nya? Mengapa memperhatikan mereka sangat sangat fokus bagaikan tak bisa di ganggu dan melirik ke sembarangan arah.

"Halo alya, kamu kenapa?, kok malah ngelamun sih, dan malah ngeliat kita berdua dengan tatapan seperti itu? Kamu kenapa?" ucap Naura dengan melambai-lambai tangan nya tepat pada wajah alya agar tersadar dari kegiatannya.

Alya yang sudah tersadar langsung, "Eh.. I-iya... Hehehe, maaf yah, tadi alya ngelamun, iya kenapa Naura?" ucap alya dengan gugup sembari menatap wajah Naura dengan tatapan lembut.

"Ngk ada kok, kamu nih masih pagi loh, kok udah ngalamun aja sih, jangan lagi yah, kamu baik-baik aja kan?" ucap Naura sedikit panik karena takut alya perempuan yang kini tengah berdiri di hadapan nya dengan tingkah yang sangat membingungkan.

"Nah bener tuh, ngk boleh ngelamun, ntr kesambet setan, disini banyak setannya loh, jadi jangan coba-coba ngelamun" ucap siti dengan candanya, membuat alya langsung tersenyum dan terkekeh kecil.

Naura yang mendengar tersebut langsung memukuk lengan siti dengan sedikit kuat, "Ih apaan sih kamu siti, kok malah ngomong gitu, masih pagi loh nih, jangan aneh-aneh" omel Naura kepada siti.

Siti yang di perlakukan seperti itu langsung meringis sakit karena pukulan kuat, padahal hanya sedikit kuat dari Naura, "awww, tangan siti sakit lah nau, pasti lecet nih" ucapnya dan menatap tajam mata Naura, sang empu malah membalas tatapan tajam dari siti, hingga mereka saling tatapan tapi dengan tatapan tajam dan seperti ingin menerkam.

Sedangkan alya yang melihat tingkah mereka berdua mampu membuat dirinya tersenyum bahagia, lembut, dan indah, lucu dan imut pikirnya.

"Makannya jangan ngomong yang aneh-aneh, nanti nau bilang sama mairah mau?" ancam Naura kepada siti, dan sang empu langsung kicep, takut jika Naura benar-benar melaporkan perkataannya kepada mairah.

"Eh eh, kok malah main ngadu ngaduan sih, iya iya siti yang salah maaf yah, tapi biasakan dong jangan main pukul pukul anak orang, ntr di denda loh sama orangtuanya" ucap siti yang kini sudah nyerah dengan Naura, siti memang takut jika sudah diancam ancam seperti itu, dia merasa takut aja.

"Iya iya, nau juga minta maaf yah, ngk sengaja, kelepasan tadi tuh tangan nau, maafkan Naura yah" ucap Naura dengan lembut dan terlihat dari mata Naura kini ia sedang tersenyum, dan siti langsung menganggukkan kepalanya dan ikut tersenyum.

"Eh alya, hehehe maaf yah, kita berdua malah nyuekin kamunya" ucap siti yang kini sudah kembali menatap wajah alya dengan lembut.

Alya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "iya ngk apa-apa kok, kalian lucu lah, bertengkar hal yang kecil, bukannya seram tapi lucu" ucap alya sembari menutup mulutnya karena ingin tertawa dan tersenyum. Sedangkan mereka berdua hanya bisa cengegesan dan ikut tersenyum.

Naura langsung mengambil koper milik alya dan siti langsung menggenggam tangan alya dan membawa alya untuk masuk kedalam dengan lembut, sedangkan alya hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah mereka berdua.

Gelap Menuju Terang {On Going}Where stories live. Discover now