Sembilanbelas✨

1.7K 126 5
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Sunghoon mendengus kesal, ini sudah hampir tengah malam tapi kenapa Jay belum pulang juga? Jujur saja ia sedikit khawatir.

Ia terus menatap pintu apartemen dari arah sofa yang ia duduki, ia harap pintu itu terbuka karena kedatangan Jay.

"Dia kemana.. Kenapa lama sekali." gumamnya sembari mengigit-gigit kukunya, tubuhnya juga tidak sesakit tadi lagi. Ia sudah merasa lebih baik—ia bahkan sudah membuat makan malam untuk Jay.

Hingga beberapa menit terlewat pun tidak ada tanda-tanda Jay akan pulang membuka pintu itu. Matanya mulai memberat ia pun memejamkan matanya sejenak.

"Cepatlah pulang Jay." Sunghoon bergumam sebelum ia menuju alam mimpi, mungkin karena terlalu lelah ia jadi cepat tertidur. Kepalanya ia sandarkan di kepala sofa dengan tangan memeluk badannya yang tertutupi selimut tebal.

Jam sudah menunjukan pukul 1 malam, Jay membuka pintu apartemennya lalu mulai masuk ke dalam. Jay mengernyitkan keningnya saat semua lampu masih menyala—apa Sunghoon sudah pulang kerumahnya? Atau Sunghoon lupa mematikannya saat akan tidur?

Jay hendak berjalan ke arah kamarnya untuk memastikan apa Sunghoon masih ada disini atau tidak. Namun langkahnya terhenti saat melihat sebuah gundukan di sofa—Jay menghampiri gundukan itu, lalu tersenyum hangat saat melihat Sunghoon tertidur disana.

Jay duduk disofa, kepalanya ia sandarkan pada kepala sofa persis seperti yang Sunghoon lakukan— namun dengan wajah yang saling berhadapan."Apa kau menungguku hm?" Jay bergumam sembari menyingkirkan anak rambut Sunghoon yang menutupi wajah cantiknya.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Jay mengecup kening Sunghoon dengan penuh kelembutan. Menatap penuh puja wajah cantik dihadapannya, Jay bahkan heran dengan dirinya sendiri—kenapa ia bisa sangat jatuh dalam sekali pada sosok Kim Sunghoon ini?

Jay segera menggendong Sunghoon dengan pelan, lalu membawanya ke kamarnya—ia ingin tidur sembari memeluk Sunghoon semalaman. Besok ia tidak akan pergi bekerja karena libur, ia ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya seharian.

••

"Kalian tidak boleh egois, hyung sudah mempunyai kekasih. Seberapa keras pun appa dan eomma memaksa hyung untuk kembali pada Yunjin noona pasti hasilnya akan sama, sia sia saja." ujar Jake pada kedua orangtuanya, mereka tengah sarapan pagi sekarang—namun nyonya park berkata pada Jake untuk membujuk Jay agar mau kembali bersama Yunjin.

"Lalu kita harus bagaimana? Appa ingin Jay mendapatkan yang terbaik. Appa juga belum tahu siapa orang yang Jay kencani, bagaimana sikap nya, latar belakang keluarganya. Kau tahu kalau keluarga park tidak akan menerima seorang menantu sembarangan." jelas tuan park yang mendapatkan anggukan setuju dari sang istri.

Mereka hanya ingin yang terbaik buat Taehyung, dan menurut mereka Yunjin lah yang sangat cocok untuk mendampingi putra sulungnya itu.

"Hmm, terserah kalian saja. Aku tidak ingin ikut campur—bisa-bisa uang jajanku hyung kurangi."

SWEET (Jayhoon)✓Where stories live. Discover now