Who's Sean?

209 39 5
                                    

Matanya terpejam, dahinya mengernyit. Jari-jarinya bergerak kecil, mendorong seseorang untuk tersadar dari masa komanya.

Seorang pemuda yang telah lama terbaring di atas ranjang selama beberapa minggu itu melenguh pelan. Netranya mengerjap lemah karena terlalu lama tertidur.

Hal pertama yang dapat di tangkap indra penglihatannya adalah ruangan yang amat luas bercat putih di padu dengan warna emas, di hiasi beberapa lukisan bergaya vintage ala era romawi. Terlihat kuno, namun berkelas.

Bahkan terdapat pria tampan berambut panjang bak dewa tengah mengepakkan sayapnya, di ukir di dinding ruangan itu. Meskipun ukurannya tak sebesar salah satu lukisan di sana namun, ukiran itu masih tampak jelas dari tempat tidurnya.

Di mana ini?

Oh benar, aku sudah mati... apakah sekarang aku berada di surga?

Batinnya. Ia ingat betul saat tubuhnya terpental jauh karena tertabrak mobil dan meninggal pada saat itu juga.

Ia bersyukur setidaknya dengan kematian yang terjadi dalam sekejap itu, ia tidak perlu merasakan sulitnya bekerja pontang-panting sendirian di sela-sela belajarnya demi menghidupi dirinya sendiri, tidak akan merasakan sakitnya pukulan para pembuli dan tidak akan mendengar hinaan ataupun makian mereka lagi.

Sampai seorang gadis berpakaian maid membuka pintu dan membuyarkan lamunannya. Perasaan lega dalam benak Zhan pun tergantikan dengan kebingungan ketika gadis itu memanggilnya.

"Pangeran Sean, anda sudah sadar?!"

Ekspresi bahagia tercetak begitu kentara dalam mimik wajahnya. Xiao Zhan sedikit memiringkan kepala, ia tidak mengerti mengapa gadis itu melihatnya seakan benar-benar mengenalnya.

"Pangeran apa? Kau sedang memanggil sia-"

Ucapan Zhan terhenti karena gadis itu tiba-tiba berlari keluar dan mengatakan akan menyampaikan berita bahagia pada raja dan ratu.

Ada apa dengan gadis itu?

Zhan terdiam beberapa detik lalu tersadar akan sesuatu.

Tunggu, sejak kapan ada orang lain di sini?

Xiao Zhan bangkit dari duduknya yang semula bersandar pada kepala ranjang saat menemukan sosok pemuda berambut cokelat dengan poni tergerai di dahi dari balik cermin besar meja rias, sedang duduk di tempatnya saat ini.

Ia mencoba berdiri mendekati cermin untuk memastikannya. Benar saja, sosok tersebut mengikuti pergerakannya. Tak cukup dengan mencubit kulit lengannya yang entah sejak kapan menjadi seputih porselen, ia menampar pipinya sendiri dan rasanya sangat sakit.

"Jadi aku tidak bermimpi, orang ini... adalah aku?"

Zhan menjauhkan tubuhnya dari cermin seraya menggelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan semua itu.

"Tidak, ba-bagaimana ini bisa terjadi? Aku yakin aku sudah mati tertabrak mobil..."

Belum usai rasa bingungnya akan dirinya sendiri, kini ia malah dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita paruh baya yang mendadak berhambur memeluknya setelah membuka pintu di susul lelaki berperawakan tinggi besar dan gadis maid tadi di belakangnya.

"Sean, akhirnya kau bangun..."

Wanita itu menangis sembari mengusap punggungnya. Lagi-lagi Zhan mendengar nama Sean, sebenarnya siapa Sean ini? Mungkinkah Sean adalah dirinya?

Xiao Zhan memundurkan langkahnya saat wanita itu hendak menangkup wajahnya.

"Siapa kalian? di mana ini?"

Ensnared by the Demon King's LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang