54💉

3.1K 267 33
                                    

Keesokan harinya, kakek dan nenek Jevian datang ke rumah sakit opa untuk menjenguk Jevian yang masih berada di ruang ICU. Mereka benar-benar terkejut sekaligus khawatir begitu mendapat kabar buruk tersebut. Itu sebabnya, mereka pun langsung berangkat dari rumah mereka yang berada di luar kota menuju rumah sakit opa di mana Jevian dirawat. Mereka sampai di rumah sakit opa sekitar pukul 8 pagi.

Begitu mereka sampai di depan ruang ICU, mereka melihat Tirany, Davian, Yuniar, Satya, opa, oma, dan Jeffran tengah duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruang ICU. Meskipun Yuniar dan oma sempat menangisi Jevian, tapi jika diperhatikan wajah yang paling terlihat sembab adalah Tirany karena ialah yang paling banyak menangis.

Semuanya pun tampak menyambut kedatangan kakek dan nenek begitu kakek dan nenek sampai di depan ruang ICU. Namun, saat itu suasana kembali sedih karena saat Tirany memeluk nenek, ia kembali menangis membuat semuanya turut merasa sedih.

"Sabar ya sayang, ya.. Jevian pasti baik-baik aja, kok..," ucap nenek mencoba menenangkan Tirany yang merupakan putri satu-satunya.

"Ma.. hiks.. Jevian belum bangun-bangun sampe sekarang.. hiks.. aku takut dia mau ninggalin aku, ma..," ucap Tirany sambil menangis memeluk nenek.

"Sstt.. ngga, sayang! Jevian itu kan anak yang kuat.. dia pasti bisa bertahan, kok.. dia cuma lagi capek aja itu.. makanya dia pengen tidur dulu yang agak lama.. nanti juga dia pasti bangun, kok.. kamu harus sabar, ya..," ucap nenek sambil mengelus lembut punggung Tirany.

"Dia udah janji ngga mau ikut banyak kegiatan selama camping tapi dia ikut semuanya.. hiks.. dia juga malah ikut jelajah alam.. padahal kegiatan kayak gitu jelas-jelas ngga boleh dia ikutin.. tapi dianya keras kepala banget.. kalo dibilangin ngga pernah mau nurut.. dia ngga bisa jaga kondisinya sendiri..," ucap Tirany sambil menangis.

"Udah, sayang.. semuanya udah terlanjur.. yang penting sekarang kita harus do'ain dia biar dia cepet sadar dan kondisinya segera pulih kembali," ucap nenek.

Setelah kakek dan nenek sudah melepas pelukannya dengan Davian dan Tirany, mereka tampak beralih menatap Jevian yang berada di dalam ruang ICU melalui kaca pintu ruang ICU. Mereka terlihat sedih saat menatap cucu bungsu kesayangan mereka harus kembali masuk ICU.

"Adek sayang, kenapa adek harus masuk ICU lagi? Adek kok seneng banget bikin nenek khawatir? Hm? Adek ngga kasian sama nenek? Nenek kan sayang sama adek.. nenek ngga tega liat adek sakit sampe harus masuk ICU lagi kayak gini, dek..," ucap nenek sambil menangis.

"Adek, cepet bangun ya sayang.. kakek kangen banget sama adek.. kakek kangen cerewetnya adek.. biasanya kalo di telepon adek suka ngobrol banyak sama kakek.. sekarang kakek udah main ke sini kok malah harus liat adek sakit kayak gini? Bangun, sayang.. kakek pengen liat adek buka matanya lagi..," ucap kakek dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis.

Namun, Jevian yang berada di dalam ruang ICU tampak masih belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Hal itu pun membuat semuanya merasa sangat sedih dan khawatir jika penyakit Jevian akan kembali berulah dan semakin memburuk.

Jeffran lalu mendekat ke arah kakek dan nenek. Ia memegang pundak kakek dan nenek dari belakang membuat kakek dan nenek pun menolehkan kepala mereka ke belakang. Begitu melihat bahwa yang memegang pundak mereka adalah Jeffran, kakek dan nenek pun segera membalikkan badan mereka dan memeluk Jeffran. Saat dipeluk kakek dan nenek, Jeffran langsung menangis dalam pelukan kakek dan nenek. Ia seolah sedang menumpahkan rasa khawatirnya dan kecewanya atas kondisi Jevian pada kakek dan neneknya.

"Kakak udah lakuin yang terbaik buat adek, kak.. kakak yang sabar, ya.. Tuhan itu ngga tidur, kok.. Tuhan pasti akan balas semua usaha dan kerja keras kakak selama ini yang udah berjuang buat sembuhin adek.. kakak bisa, kok.. kakak jangan pesimis, ya? Adek pasti sembuh.. kakak pasti bisa sembuhin adek, kak.. kakak harus yakin, ya? Kakak harus berjuang lebih keras lagi buat bisa sembuhin adek, kak.. semangat ya, kak..," ucap kakek sambil memeluk Jeffran.

My Family My Doctor || JENO × JAEMIN✓Where stories live. Discover now