26

4 1 0
                                    

Main Story
Bab: 26
[Membebaskan Dewa Zaman Dahulu]
Esther terus menerus mencari keberadaan Yusta, namun tidak dapat ditemukan.

Entah dimana keberadaan anak itu, seperti anak hilang saja.

Esther mencari-carinya dan mencoba bertanya kepada orang-orang yang sedang lewat untuk mempertanyakan 'Apakah mereka pernah melihat seorang anak kecil berambut pink dan bermata ungu?'

...

..

.

Esther pasrah dan melanjutkan perjalanannya, Yusta? Salahkan dia karena tidak berhati-hati, lagipula tujuannya harus pergi dari kota ini dan bersiap ke kota selanjutnya yakni-

"Hahaha? Bukankah namamu adalah Esther?"

Esther sontak menengok kebelakang dan mendapati seorang pemuda yang pernah ditemuinya di pentas opera kunqu.

"Bukannya kau itu seorang penghibur jalanan di pentas opera kunqu? Darimana kau tau namaku?" Esther sudah memegang pedangnya untuk berjaga-jaga.

"Hm? Ya~ benar! Aku adalah seorang badut yang kau temui tadi, perkenalkan namaku Chanyeol, seorang badut penghibur dari semenanjung koryo." Jawab pemuda itu yang bernama Chanyeol.

Esther terkejut dengan pernyataan Chanyeol barusan, "Berarti dia adalah penduduk langsung dari semenanjung tersebut?"

Esther mencoba berkomunikasi dengan Delkira, namun Delkira tidak merespon kepadanya.

Belum lagi, entah kenapa tidak ada orang-orang disekitarnya, padahal sebelumnya masih ada aktivitas warga berlalu-lalang.

Seperti sebuah ilusi belaka saja.

"Lalu, apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Esther sambil berwaspada dengan tingkah laku yang aneh dari Chanyeol.

Lihat saja, sejak tadi Chanyeol terus tersenyum lebar ke arahnya dan tidak pernah luntur.

"Apa yang kuinginkan? Hmm~ ah! Tuanku, Arliez. Memerintahkanku untuk membawamu secara paksa ke wihara Tsechenling!"

Esther mundur satu langkah, "Tuanmu Arliez? Apa maksudmu-

"Waktuku hampir habis! Maka dari itu, silahkan menikmati perjalanan spiritualmu~" Chanyeol melompat-lompat dengan gembira dan mengucapkan sebuah suatu mantra 'Enteoteinmeonteu hwansang (Ilusi hiburan)'

Hanya 1 mantra itulah, pikirannya seketika pusing dan merasakan sakit di bagian kepalanya.

Penglihatannya seperti berputar-putar dan memburam secara perlahan-lahan.

Chanyeol menggunakan permainan ilusinya agar menyembunyikan hawa keberadaannya dan Esther.

Pelan-pelan, namun pasti.
Tubuh Esther berubah menjadi balon berwarna ungu muda dan terbang ke langit.

Chanyeol tersenyum bahagia melihat balon itu terbang di langit bebas, dengan segera Chanyeol pergi sambil bersenandung ceria.

"Aku harap dia bahagia selamanya." Ucapnya dengan nada senang.

...

..

.

Wihara Tsechenling, Provinsi Monguls.

Sebuah wihara yang besar di tengah desa yang terbengkalai.

Balon Esther turun dan menyentuh tanah bram!

Tiba-tiba saja keluar asap putih dan keluarlah Esther dari sana.

Ia mengipasi wajahnya menggunakan tangannya agar asap itu tidak masuk kedalam saluran pernapasannya.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now