Episode 4

8 1 0
                                    

Athrun masuk ke dalam kamar Mikasa dan melihat dia tengah serius melihat arsip-arsip penting kemiliteran, Athrun hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan dia yang seperti ini, dingin dan serius.

Athrun terkadang heran dengan tingkah dia, apa dia memiliki emosi seperti manusia? Siapa yang tahu? Athrun hanya bisa duduk di kasurnya dan menyaksikan dia kerja untuk sementara waktu.

"Apa yang ingin kamu bicarakan padaku?" Tanya Mikasa mulai melirik Athrun tengah duduk menatap punggungnya.

"Aku menyadari bahwa aku melakukan kesalahan soal kejadian baru, bagaimana pun aku mencobanya, dia akan menjadi musuhku tapi... Jika dia memiliki tujuan lain bergabung dengan mereka , aku akan mensupport nya meski itu menyakitkan" ujar Athrun konsisten dengan perkataannya.

Mikasa melanjutkan kembali pencarian data dan mulai melampirkan hasil kerjanya sambil memikirkan balasan yang pas buat pria yang ga tahu masa depannya kaya gimana.

"Aku... Akan mempercayai perkataanmu untuk sekarang, bagaimana pun kita adalah pasukan garda depan untuk melindungi negeri tempat tinggal kita, seberapa bahayanya medan perang kita harus membuat mereka selamat, aman dan nyaman dan juga merasakan kedamaian sejati walaupun itu hanya sementara" ujar Mikasa mulai menatap Athrun dengan datar "apa lagi yang ingin kamu katakan?".

"Jangan pernah menganggap ku sesuatu yang membuat mu bersedih karena apa yang aku lakukan nanti demi mewujudkan kedamaian dunia ini" ujar Athrun serius.

"Perkataanmu sangat berat Athrun, tapi aku hanya bisa melihat dirimu dan kelakuanmu saja" ujar Mikasa dan mulai berjalan ke arah kamar mandi.

"Jika nggak ada lagi, kamu bisa pergi" ujar Mikasa.

"Aku akan tidur disini, lagi pula kamu adalah tunanganku" ujar Athrun sedikit bercanda, Mikasa yang mendengar itu awalnya menolak tapi setelah mengingat statusnya terpaksa menerimanya.

. . .

Flashback

Mikasa kecil mulai mempersiapkan diri untuk menerima tamu bersama orang tuanya, awalnya Mikasa kecil nggak mau ikut tapi, ibunya memberitahu dia bahwa tamu yang datang ini adalah tamu penting.

Mau tidak mau Mikasa harus mempersiapkan diri untuk tampil cantik di depan tamu tersebut dan pelayannya yang mengurus semua keperluan Mikasa kecil.

Pas saat dia selesai, Mikasa di panggil ibunya karena tamunya sudah hadir dan saat itu lah Mikasa kecil bertemu Athrun Zala kecil untuk pertama kalinya dan momen itu lah yang menjadikan mereka terikat sebagai pasangan.

"Melihat dia bermain seperti ini... Kemungkinan akan menjadi sebuah ikatan erat bagi kita"

"Kau benar, tuan Patrick"

Mikasa melihat interaksi kedua orang tuanya yang tengah berbicara dengan salah tamunya, dan juga dia melirik Athrun tengah membaca buku dengan santai, Mikasa hanya bisa meremas bibirnya karena bosan.

"Apa kamu bosan?" Ujar laki-laki kecil itu.

"Iya" balas Mikasa dengan singkat.

"Oh ya, apa kamu suka musik?" Tanya dia.

Mikasa mengangguk "aku suka", akhir-akhir ini Mikasa senang sekali mendengarkan lagu semenjak dia terlahir kembali dia suka sekali melihat teknologi dan benda-benda yang belum dia lihat.

"Hmm, kalau begitu, ini" Athrun kecil menunjukan benda persegi panjang kecil ke arah Mikasa.

"Ini apa?"

"Ini "TapBox" benda untuk mendengarkan musik, aku suka membuat robot atau benda perakit lain, dan... Sebagai bentuk hadiah pertemanan kita, aku memberikanmu ini" jelasnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MS Gundam Seed | CrossoverWhere stories live. Discover now