15.SCH 🕯

966 79 5
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Maaf ya kalau banyak typo di cerita ku😁. Soalnya masih pemula. Ouh Sepuh ajarin dong puh😍.
Pokoknya setia terus sam liya 😻 awas selingkuh liya bakal ke rumah kalian satu-satu😡 (Canda kok) .

Happy Reading
🕯

Pagi ini Haidar pergi ke kantornya. Ia tak mengajak Zefa karna Zefa baru sembuh dari penyakit nya.

"Humairah" panggil Haidar. Zefa pun menoleh saat mendengar panggilan itu.

"Iya gus" jawab Zefa.

"Saya ke kantor dulu ya. Jangan ke mana-mana tunggu saya pulang" ucap Haidar sambil mengelus pucuk kepala Zefa.

"Iya gus" jawab Zefa.

"Yasudah saya pergi dulu" ujar Haidar.

Zefa pun meraih tangan Haidar lalu menciumnya dengan takzim.

CUP

Satu kecupan lolos di bibir mungil Zefa, siapa lagi kalau bukan Haidar pelakunya sedangkan korbannya hand diam mematung.

"Ihh gus mesum" ujar Zefa. Haidar yang mendengar itu hanya tertawa.

"Mesum sama istri sendiri itu dapat pahala lo, apalagi lebih dari yang baru saja saya lakuin" goda Haidar.

BLUS

Sungguh perkataan Haidar emang gak ada toleransi buat pembaca iri. Hadeh-hadeh.

"Ihh pergi sana" usir Zefa yang sudah jengkel melihat tingkah suaminya ini.

"Jadi ngusir ini?" tanya Haidar mencubit pipi chubby Zefa.

CUP

Satu kecupan melayang di bibir Zefa sekali lagi.

"Ihhhh gusss" teriak Zefa sedangkan yang di teriaki malah lari.

🕯🕯🕯

DEG

Haidar langsung menundukkan pandangan nya saat melihat pemandangan di depannya. Seorang gadis berpakaian terbuka siap lagi jika bukan 'Fani'. Ia sudah berkali-kali di peringati oleh Haidar tapi mungkin gadis itu hanya menutup telinganya. Sampai tidak mendengar perkataan Haidar.

"Fani ganti pakaian mu sekarang" perintah Haidar sedikit meninggikan suaranya.

"Untuk apa sih pak. Kenapa emang nya bapak gak suka? " ujar Fani mulai mendekat ke arah Haidar.

Haidar mulai berjalan mundur sambil menundukkan kepalanya.

"Bapak kenapa mundur?. Jangan mundur-mundur dong pak. Saya gak bisa deketin bapak" ujar Fani yang terus maju.

Haidar pun memberhentikan langkah nya. Sungguh saat ini ia sudah sampai di dinding. Ia tidak tau harus kemana lagi.

Fani pun mendekat ia mulai memegang dada bidang Haidar.

Seluas Cinta Haidar [END]Where stories live. Discover now