merelakan. 22

1K 104 16
                                    

3 tahun kemudian

Malam hari di suatu bar freen dan anda tengah menikmati malam Minggu mereka

"Lalu bagaimana kabar nam dan heng nda "-freen

"Mereka semua baik "-anda

"Lalu perusahaan ku... Bagaimana? "-freen

"Aku sudah meninggalkan perusahaan itu begitu lama "-freen

Anda yang melihat raut wajah freen diapun menepuk pundaknya

"Kau tenang saja meung kau pikir perusahaan itu sudah bangkrut haha tentu tidak bahkan perusahaan itu masih berkembang dan berjaya "-anda

Ekspresi wajah freenpun kembali tersenyum mendengar perkataan anda

"Nam dan heng yang melanjutkan perusahaan itu bahkan mereka tidak ingin perusahaan itu jatuh bangkrut "-anda

"Mereka berkata jika memang kau telah tiada mereka berjanji akan terus menjalankan perusahaan itu sampai kapanpun "-anda

"Mereka benar-benar teman yang baik untuk ku bahkan aku tidak menyangka kalau perusahaan ku masih ada di tangan mereka "-freen

"Hah apa maksud mu "-anda

"Yah aku pikir papa sudah mengambil Ali perusahaan itu bahkan papa sudah menjualnya "-freen

"Cihh bukannya aku merendahkan om sean freen tapi apa yang om sean bisa lakukan bukankah perusahaan itu hampir bangkrut karna jatuh di tangannya dan sekarang andai bukan bantuan dari pure dan nut aku tidak tau bagaimana nasib perusahaan utama marga kamollak yang berada di bawah Alihannya "-anda

"Jangan seperti itu anda kau benar-benar tidak berubah "-freen

"Haha aku hanya mengatakan sebenarnya "-anda

Saat tengah bercanda dengan freen tiba-tiba atom datang di hadapan mereka

"Swatdi kha mom bos, freen "-atom

"Swatdi kha atom "-freen

Sementara anda terus memperhatikan atom dari atas hingga bawah tanpa berkedip sedikitpun

"Wah ternyata mom bos juga disini "-atom

"Tentu bos mu ini juga memerlukan kestabilan pikiran "-freen

Freen melihat ke arah anda yang terus melihat atom

"Lihat bahkan sekarang otaknya tidak berfungsi "-freen

Freenpun langsung menepuk kedua bahu anda yang anda terkejut

"Kamu kenapa nda liatin atom kayak gitu "-freen

"Apasih freen bikin kaget ajah "-anda

"Kamu yang kenapa, ingat kamu masih berharap sama diakan  "-freen

"Apasih freen emangnya aku kenapa "-anda

"Heh aku tuh udah kenal sama kamu dari lama kalo kamu liatin orang sampai bengong kayak gitu itu tandanya kamu naksir "-freen

"Tapi seriusan kamu naksir sama atom "-freen

"Udahlah freen jangan bahas kemana-mana "-anda

Andapun kembali melihat ke arah atom

"Kamu ngapain disini "-anda

Anda melihat ke arah tangan atom yang tengah memegang whiskey

"Kamu bisa mabuk karna meminum itu dan bukannya besok kamu harus ke kantor "-anda

Freen yang terus tersenyum melihat kepedulian anda terhadap atom

"Ini hanya satu gelas bos lagipula besok weekend "-atom

merelakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang