#4

393 20 0
                                    

     Setelah kejadian dimana jeno merenggut masa depan nana  dengan paksa dan sadisnya, nana menjadi lebih pendiam dari biasanya, dan jika bertemu dengan jeno maka nana akan langsung menundukkan kepala nya

   "Na" Panggil varo karena nana hanya melamun di dalam kelas selama belajar berlangsung

  "Ah iya kenapa" Jawab nana kepada varo yang ada di depannya

  "Lo kenapa jadi sering ngelamun sih, lagi ada masalah ya"tanya varo setelah duduk di depan nana sambil menatap wajah sedikit pucat milik nana

   " Aku gak papa varo "jawab nana dengan senyum tipisnya yang tetpantri diwajah pucat nya

   " Udah dua minggu ini lo diam aja dan suka ngelamun terus" Tanya varo kembali

   "Aku gak papa varo, percaya aja deh ya" Jawab nana dengan tenang

   Hingga mahen masuk kedalam kelas ips untuk menghampiri varo untuk ia ajak ke kantin

   "Oi kantin yuk" Ucap mahen menepuk bahu varo yang sedang berbicara dengan nana

   "Na mau kantin bareng juga gak" Tanya mahen kepada nana yang ada dihadapan varo

   "Enggak aku di kelas aja" Jawab nana kepada mahen

  "Jeno kemana emang" Tanya varo kepada mahen dan kenapa tiba-tiba ia menghampiri nya dikelasnya

   "Sama karin tadi, gue cuma dikacangin" Jawab mahen yang malah ikut duduk di samping varo

   "Sama karin, sejak kapan mereka deket" Ujar varo karena jeno adalah salah satu pemuda yang sulit untuk dekat dengan seorang gadis

    "Udah dua minggu ini sih, jeno juga perhatian banget sama karin, kayaknya mereka pacaran deh" Ucap mahen yang sekarang malah duduk tenang di samping varo dan melupakan untuk ke kantin dengan varo

    "Em, karin siapa ya kalo boleh tau" Tanya nana penasaran dengan siapa karin itu

  "Anak kelas sebelah, udah dua hari ini deket sama jeno na" Jawab mahen yang menjawab pertanyaan nana

  "Lo sakit ya na, kok pucet gitu" Tanya mahen saat melihat wajah nana yang nampak pucat

  "Aku gak sakit kok, aku gak papa" Jawab nana

  "Lah lo berdua gak ke kantin" Ucap tiba-tiba jeno yang datang ke kelasnya dan melirik ke arah nana yang nampak pucat

   "Gak papa ya gak hen" Ucao varo sambil menyenggol mahen yang ada disampinya

   Sedangkan nana langsung menundukkan kepalanya dalam diam saat jeno kambali menatapnya, jeno menatap nana dengan pandangan yang cukup tajam saat melihat wajah pucat nana

   "Em mahen gak balik ke kelas, udah mau bel loh ini" Ucap nana tiba-tiba karena ia terus di tatap oleh jeno dan karena itu ia mengalihkan pembicaraan mereka agar jeno tak menatap nya

    "Ini gue mau balik kok" Ujar mahen yang berdiri dari duduk nya dan meninggal kan kelas ips dan kembali ke dalam kelasnya

    Belajar mengajar pun dimulai hingga tak terasa saat pulang sekolah tiba dan nana akan melangsungkan piket kelasnya saat pulang sekolah tiba

   Dan saat ini nana sedang menyapu kelas  sendirian, kenapa nana paketnya sendiri??, sebenarnya di jadwal piket nana ada tiga teman lainnya, tetapi mereka malah menyuruh nana untuk piket sendiri dan mereka pulang ke rumah masing-masing

   "Gue mau bicara sama lo" Ucap jeno yang ada di depan kelas dan menutup pintu kelas dengan rapat sedangkan nana memundurkan langkah tubuhnya karena ia merasa takut dan trauma kepada jeno

   "Kakak mau ngomong apa" Ucap nana takut kepada jeno yang terus melangkah mendekati nana, hingga nana sudah ada di ujung tembok dan jeno yang berdiri di depan tubuhnya

    "Lo harus minum ini" Ucap jeno yang mEnyerahkan beberapa kapsul obat ke dalam genggaman tangan nana

  "I-ini obat apa kak" Tanya nana dengan takut sambil meremat erat gagang sapu yang di pegangnya

  "Obat pencegahan kehamilan" Jawab jeno dengan suara dinginnya, dan nana langsung membulatkan kedua mata nya saat mendengar apa obat itu

  "Aku gak mau" Ucap nana yang langsung melemparkan obat pencegahan kehamilan yang ada di genggaman tangannya dan itu langsung membuat jeno marah seketika

  "LO HARUS MINUM ITU GUE GAK MAU TAU NA" Bentak jeno di hadapan nana langsung, dan langsung membuat nana menangis detik itu juga

   "Aku gak mau kak jeno hiks hiks" Ucap nana dengan tangisnya yang langsung pecah saat itu juga

   "Gue gak mau tanggung jawab kalo lo hamil, makanya lo harus minum itu" Ujar jeno yang tak memikirkan perasaan nana

    Sedangkan nana hanya bisa menangis saat jeno bilang tak ingin tanggung jawab atas apa yang di perbuatan nya, sedangkan dirinya merasa sering muntah di pagi hari,nafsu makan yang meningkat, dan merasa pegal di tubuhnya sedangkan itu adalah beberapa ciri orang hamil, dan nana berniat untuk membeli tespek untuk mengecek apakah ia hamil atau tidaknya

   "Kakak harus tanggung jawab atas kelakuan kakak" Ucap nana dengan lirih

  "Gue gak akan tanggung jawab, dan jika lo hamil gue gak akan nikahin lo" Ujar jeno dengan menunjuk wajah nana

   "Kenapa" Tanya lirih nana

  "Gue malu jika harus punya istri kaya lo"jawab jeno simpel tetapi membuat nana langsung sakit hati atas ucapannya

    Dan jeno langsung meninggal kelasnya dan nana sendirian, setelah kepergian jeno membuat nana langsung kemerosotkan tubuhnya ke lantai kelas yang dingin dan terdengar tengisan pilu dari nana yang memiliki kehidupan yang rumit ini
















    JANGAN LUPA VOTE YAHH><

     Kita lanjut besok malam lagi yah paypaypypay👋

Bad boy is my husband (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang