Pentas

397 31 4
                                    

"Hufttt."

"Ada apa? Bukankah ini yang ke 5 kali?"

"Ehh tidak kok."

"Kau tidak fokus hari ini. Apa tentang gadis kecil mu?"

"Yeahh."

"Aku tahu, lantas apa masalahmu? Maksudku gadis kecilmu itu tumbuh dengan pikiran lurus, bukan maksud yeahh kau tahu pasti maksudku."

"Dia tidak meminta aneh-aneh dia hanya memintaku untuk datang di pentasnya."

"Lalu?"

"Kau tahu Shizune senpai hari Sabtu itu hari dimana ia meminta satu hariku."

"Berikan saja."

"Hari sabtu aku ada jadwal operasi, tidak mungkin aku undur."

"Hemm cukup rumit, bagaimana dengan Sasuke?"
Sakura menggeleng.

"Dia belum membalas atau mengangkat teleponku."

"Yeahh aku pun tidak tahu, yang pasti gadis kecilmu akan kecewa."

Sakura hanya mengangguk lemah.

Sasuke pergi menjalankan misi pentingnya bersama timnya. Jika Sasuke tidak bisa dihubungi berarti dia sedang dalam misi yang sulit.

"Mungkin Tsunade-sama bisa membantu."  Sakura menggeleng lemah. Apa yang harus ia katakan.

🍅🌸🍒

"Mamaaa.." Sarada memeluk Sakura yang baru saja turun dari mobil.

"Tadaima."

"Okaeri mama."

"Kau sedang apa?" Sakura jongkok melihat sebuah tanaman yang sepertinya baru saja ditanam di situ.

"Kau membuatnya?"
Sarada mengangguk dengan senyum lebarnya.

"Lihat tanganku mama, pohon ini  berdiri karena kerja kerasku."

"Eummm, tapi ini hanya pohon hiasan atau tanaman bunga?"

"Emm sepertinya tanaman bunga, bibi Ino tadi yang memberinya."

"Waahhh, kau harus tumbuh ya, karena gadis kecilku akan merawatmu." Sakura menepuk-nepuk daun tanaman itu dengan pelan.

"Iya mama Sakura hihihi."
Sakura merasa tidak tega jika melihat senyuman itu berganti dengan raut kecewa karenanya dan sang suami.

"Ano apa papa akan pulang?" Sarada menunduk sambil memainkan jarinya.

"Tentu saja, disini kan rumahnya."

"Ehh emm bukan seperti itu. Hari sabtu apa..."
Sakura tahu maksud perkataan Sarada yang tidak dilanjutkan itu.

Bagaimana dengan Sasuke, dia saja tidak ada disaat gadis kecil itu membutuhkan.
Frustasi menghadapi kehidupan itu nyata didunia ini.

"Mama tidak janji, tapi mama dan papa akan berusaha."

"Benar kah?" Binar di mata onyx terlihat dengan cengiran Sarada yang khas.

"Ya."

"Horee aku sangat senang."
Sarada melompat kecil, berlari memasuki rumah, meninggalkan sakura yang masih ditempatnya.

"Aku akan bekerja keras mama, nantikan aku." Triakan Sarada terdengar sampai luar rumah.

Gadis itu sangat senang dan Sakura takut menghancurkan senyuman itu.
"Sara..."

🍅🌸🍒

"Siapa yang akan datang nanti?"

"Haah sebenarnya aku tidak ingin ikut, tapi miss Anko berjanji akan mentraktirku emm emm" Chocho gadis gembul itu memasukkan cemilan kedalam mulutnya.

Dirimu Adalah Orang Yang Berharga -SasusakusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang