- II -

435 38 6
                                    

Suasana kantor siang hari ini nampaknya terasa sumpek, ruwet, dan agak membuat muak. Begitulah yang dirasakan Seokjin.

Bagaimana tidak???

Beberapa helai kertas yang bertumpuk, dokumen-dokumen serta arsip penting lainnya begitu berhamburan diatas meja kerjanya itu, meminta tumpahan goresan tinta yang berisikan signature sang Pimpinan sekaligus pemilik perusahaan. Belum lagi file-file yang harus dia tela'ah terlebih dahulu sebelum akhirnya ia setujui.

"Ya Tuhaaan... Rasanya kepalaku ingin meledak saja ketika melihat kertas-kertas sialan ini." Keluh dan kesal Seokjin.


---

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Seokjin.

"Ya, masuk!" sahut Seokjin dari dalam tak mengalihkan fokusnya pada layar PC.

Segera pintu itu pun terbuka, menampilkan sosok sekretaris seorang laki-laki yang dilihat dari wajah juga usianya masih muda.

"Maaf sebelumnya pak jika sudah mengganggu, saya hanya ingin memberitahukan bahwa nanti sore sekitar pukul 16:00 kita punya janji temu dengan client dari perusahaan Cypher Inc."

"Hah baiklah, ada lagi?"

"Tidak ada pak hanya itu saja"

"Yeonjun, bisa tolong bawakan saya Ice Mocha Latte?"

"Tentu bisa pak."

Sekretaris yang bernama Yeonjun itu pun beranjak dari ruangan sajangnim-nya. Lalu menuju ke ruangan pantry.

Tak lama dari itu Yeonjun balik lagi dengan membawa pesanan sang sajangnim.

"Pak, ini pesanannya saya letak disini yaa.."
Yeonjun meletakkan minuman itu diatas meja dekat sofa.

"Oke jun terimakasih.."

"Baik sama-sama pak, kalau gitu saya pamit lanjut kerja lagi."
Yeonjun membungkuk dan Seokjin mengangguk sebagai balasannya, Ia segera berlalu dari ruangan Seokjin.

-

Seokjin menyandarkan kepalanya pada headboard kursi sembari memijat urat-urat pelipisnya yang terasa sangat kencang dan tegang, belum lagi bagian kepalanya yang terasa seperti ingin muntah. Dia pun beralih pada sofa untuk menyesap minuman yang dibawakan sekretarisnya tadi.

"Rasanya hari ini betulan dibuat lelah. Emm kayaknya enak deh cari angin diarea taman kota"

-
Seokjin beranjak dari sofanya, lalu setelah keluar dari ruangannya dia bertemu Yeonjun sang sekretaris muda tadi.

"Yeonjun-shi, saya mau keluar barang sebentar. Kamu bisa kan handling sebagian pekerjaan saya yang ada diatas meja dekat sofa dan file yang saya kirim barusan?"

Sebenarnya Seokjin merasa tidak enak tapi mau bagaimana lagi, dia sudah sangat kewalahan kalau hanya menanganinya sendiri.

"Ba-baik pak akan saya kerjakan"

"Ah Yeonjun-ah~ kamu benar-benar bisa diandalkan. Sebelumnya maaf yaa saya sudah menambahkan pekerjaan kamu jadi menumpuk. Dan makasih banget"

"Iya pak, bapak tak perlu sungkan. Selagi saya masih sanggup mengerjakan dan mengatasinya hehehe"

"Oke kalo gitu saya pergi dulu ya jun.."

"Siap pak, take your time hihi"

Yeonjun sedikit menghela dan meregangkan otot-otot tangannya.

"Hahh... Hwaiting jun! Demi asupan dan masa depan yang lebih mapan! Kekeke" Yeonjun terkekeh sendiri dengan ocehannya.


**********






Amore A Prima Vista • JINKOOKWhere stories live. Discover now