29

3 1 0
                                    

Main Story
Bab: 29
[Pertemuan Kecil]
Negara Jamhuri, Wilayah Aromatica, Provinsi Gulmudug.

Di sebuah pesisir pantai yang dipenuhi dengan berbagai kapal nelayan.

Para penduduk beraktivitas seperti biasanya, memancing ikan dilepas laut pantai mereka. Tapi, terlihat dari siluet yang jauh ada sebuah beberapa kapal yang tampaknya ingin berlabuh di pesisir pantai tersebut.

Awalnya para penduduk hanya mengira jika kapal-kapal itu hanya bagian dari para nelayan juga, tapi semakin dekat kapal itu, barulah para penduduk sadar bahwa kapal itu adalah para bajak laut Badeedinta.

Badeedinta adalah sebutan para bajak laut yang membajak kapal laut negara asing dan merampoknya layaknya para bajak laut pada umumnya.

Walaupun para penduduk lokal menyebut para bajak laut Badeedinta adalah penjaga pantai dan menjaga teritorial lautnya.

Kembali lagi ke topik.
Para penduduk lokal menyambut para bajak laut Badeedinta dengan sambutan hangat dan gembira.

Karena merekalah yang membangkitkan ekonomi dan standar kehidupan mereka yang lumayan tercekik ini.

Negara Nusantara, Pulau Papuana, Provinsi Papuana Tenggara, Distrik Ibukota Pomeres.

Di dalam sebuah bangunan yang sedang dibangun oleh pihak pemerintah pusat demi mengatasi kesenjangan sosial.

Terlihatlah beberapa orang yang berkumpul untuk membicarakan tentang soal gencatan senjata yang dilakukan oleh pihak Gracia dan kelompok separatis lainnya.

"Bagaimana ini? Haruskah kita menerimanya-"

"Tidak boleh! Apa kau bodoh?! Kita tidak boleh percaya dengan tipu muslihatnya dia! Tidak ada jejak karir politiknya, hanya sekedar seseorang dengan jasa pengantar saja tanpa iming-iming kekuatan sihir apapun itu!"

"Namun, kita harus menerima itu-"

"Berapa kali aku harus mengatakan ini kepadamu?! Kita harus berjuang hingga titik penghabisan darah! Bahkan jika aku lumpuh sekali pun aku akan tetap mengangkat senjataku!"

Kedua orang tersebut terus berdebat dan mengabaikan ketua dan yang lainnya menatap mereka dengan jengah.

"Baiklah seperti ini saja, saat Konferensi Persatuan dimulai, kita harus mendapatkan hak otonomi khusus yang sangat banyak." Ujar ketua mereka yang bernama Mijn Papoe.

Jelas pihak yang mendukung melawan pemerintah tidak setuju dan memilih keluar dari bangunan itu.

Mijn dan pengikutnya hanya bisa pasrah dan menerima gencatan senjata itu agar tidak menimbulkan konflik yang lebih jauh lagi.

Belum lagi ada banyak para penduduk yang ikut terseret kedalam konflik.

Mijn juga mempertimbangkan pemerintah yang baru sekarang, menurutnya lebih bersih dan dapat dipercaya.

Mijn akan segera pulang ke rumah dan menetapkan jika Gracia Franz Fherriansyah adalah pahlawan yang membebaskan pulau papuana dari penderitaan akan konflik separatis.

Tidak hanya itu juga, akhir-akhir ini tensinya cukup menurun dan dikabarkan akan memilih lewat jalur damai.

Negara Hindustan, Negara Bagian Kirhasham, Distrik Goalpara.

Devyanka berjalan dengan pelan dan santai sambil melihat beberapa orang yang sedang bertengkar hebat karena kasta.

Ia adalah orang yang bertipe tidak ingin kericuhan yang lebih besar dan memutuskan untuk mengatasi permasalahan itu.

"Amitabha kalian semua, apa yang sebenarnya terjadi disini?" Tanyanya.

Sekelompok orang itu pun menarik atensi mereka kepada Devyanka, "Kau siapa? Pandita atau biksu tua?"

The Tales Of Journey EsthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang