Bab 7 : Jangan Pergi Akari

427 43 0
                                    

Setelah mereka setuju untuk membantu Akari. Izumi memutuskan untuk membahas rencana lebih lanjut di rumahnya.

"Akari apa kau yakin bisa bicara dengan Orochimaru sendirian?" Tanya Izumi.

"Aku tidak yakin sih, cuman mau bagaimana lagi. Akan terlihat mencurigakan kalau kita menarik perhatian orang lain."

Hana mengetuk jarinya diatas meja. Ia terlihat bosan karena diskusi ini belum menemukan titik terang. "Hei kalian beneran yakin Orochimaru akan datang? Bagaimana kalau ternyata hanya anak buahnya saja yang datang?"

"Orochimaru akan datang. Jangan bertanya seperti itu terus Hana, kau sudah menanyakan itu 5 kali."

"Kau yakin sekali Akari. Baiklah.." Hana membenarkan posisi duduknya. "Kalian bisa memakai peralatan ninja ku."

"Hei Hana! Kau bisa kena hukuman jika meminjamkan peralatan anbu."

"Tenang saja, ini hanya alat komunikasi." Hana memakai salah satu ditelinganya. "Lihat! Ini bisa menghilang."

Izumi dan Akari terlihat tidak yakin dengan ide Hana. Anbu memang lebih mudah mendapatkan peralatan yang lebih canggih dikarenakan misi-misinya lebih berat daripada ninja biasa.

"Hei kalian! Kalau kita pakai peralatan ninja lama dia akan mudah mengenalinya, kalau kita sedang menjebaknya. Tenang saja, aku meminjamkan ini sebagai jaminan agar dia nih." Hana menunjuk Akari dengan jarinya. "Tidak melakukan percobaan bunuh diri."

Izumi memakai benda itu ke telinganya. "Sepertinya bagus, bagaimana kalau kita memakainya Akari?"

"Ya, kita memerlukan alat itu. Tapi ingat, kita tidak boleh dicurigai."

"Tenang saja Akari. Kita nih ninja kelas atas, kau meragukan temanmu ya?"

"Tidak bukan seperti---"

"Izumi-san, izumi-san. Apa kau ada didalam rumah?"

Suara ketukan dan panggilan seseorang memotong ucapan Akari.

"Seperti suara Naruto. Apa dia mencarimu Akari?"

"Mungkin."

Mereka bertiga berjalan ke depan pintu untuk melihat apa yang diinginkan Naruto.

"Izumi-san, apa kau melihat... Kakak!!"

Naruto memeluk Akari dengan erat. "Hei aku mencarimu kemana-mana, ternyata kau ada disini?"

"Naruto, ada apa?"

"Kau yang ada apa!? Ini sudah malam tau, aku khawatir kau tidak pulang."

Mereka bertiga melihat kearah langit yang sudah gelap.

"Ternyata sudah gelap ya." Hana tertawa melihat mereka bertiga sama bodohnya.

"Apa kalian sedang bergosip? Aku tau dari Sakura bahwa gadis-gadis suka bergosip hingga lupa waktu."

"Iya Naruto, kita sedang menggosipkan dirimu." Jawab Hana dengan mengedipkan matanya.

"Eh..aku?" Wajah naruto memerah membuat ketiga gadis itu tertawa.

"Sudah-sudah, ayo kita pulang Naruto. Sepertinya kau lapar."

Sebelum Akari dan Naruto pergi, Izumi menarik tangan Akari untuk diam ditempat. "Hei bagaimana kalau kita makan bersama? Aku juga sendirian."

"Aku mau! Ayo kita makan bersama sepertinya asik. Boleh ya kak?"

"Ajak aku juga kakak." Hana mengikuti gaya bicara Naruto.

Akari menghela nafasnya. "Ayo cepetan berangkat! Yang terakhir sampai di kedai ramen dia yang bayar."

Seketika asap muncul menghilangkan jejak Akari.

Akari Namikaze (Naruto's Sister)Where stories live. Discover now