Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
kapal pesiar mewah yang sedang berlayar di perairan tenang pada malam hari. Kapal ini terlihat sangat modern dan mewah dengan beberapa dek yang menampilkan kemewahan.
Kapal yang dihiasi dengan lampu LED biru terang di sepanjang sisi dan kontur, menerangi perairan sekitarnya. Kapal ini memiliki area dek terbuka dengan kolam renang dan tempat bersantai untuk relaksasi.
Seluruh mahasiswa-mahasiswi terpukau, melihat kapal pesiar yang sangat besar di hadapan mereka. Setelah mereka menaiki bus sekitar 1-2 jam lebih, bersamaan dengan hujan yang mereda, mereka di turunkan di depan kapal pesiar tersebut.
"Bukankah ini sedikit berlebihan?"
Batin Freen berucap. Meskipun ia tau bahwa kebanyakan mahasiswa-mahasiswi berasal dari kalangan atas, namun ia tidak menyangka akan seperti ini.
Ospek di lakukan di pulau pribadi, entah apa tujuannya. Nevada University termasuk kampus yang besar bahkan luas, jika di pikir-pikir mereka tidak perlu repot-repot pergi ke pulau, hanya untuk sekedar ospek. Tujuan ospek di lakukan di pulau, bukan hanya sekedar ospek. Namun bertujuan juga untuk bersenang-senang dalam keadaan susah pun mereka tidak akan terbebani, dan bertujuan juga untuk mempererat pertemanan.
Satu persatu mahasiswa-mahasiswi bergegas masuk kedalam kapal dengan semangat namun sesuai dengan kelompok mereka masing-masing agar tidak terpisah, mereka di bagi kelompok lagi untuk pembagian kamar.
Freen tersentak ketika merasakan boneka nya di tarik, tidak kuat tapi mampu membuat Freen tersadar. Menengok kearah samping kiri nya, tatapan mata mereka berdua bertemu namun dengan cepat Freen memutuskannya. Ia terpaksa berjalan karena Becky memegang telinga kelinci boneka itu, seolah sedang memimpin jalan.
"Kamu mau sekamar dengan ku?"
Tanya Becky tanpa menoleh kearah Freen. Mereka berdua sedang berjalan masuk ke dalam kapal, menaiki tangga secara perlahan karena Becky membawa barang bawaannya di dalam koper serta tas yang berada di lengan kirinya.
Becky menoleh kepada Freen ketika berhenti di tempat pengambilan kunci yang berada di tempat pengambilan kotak kunci, ia mengambil salah satu kunci kamar. Menunggu jawaban Freen yang sadari tadi diam, ia terlihat berpikir keras.
Menurut Freen, ia tidak punya pilihan. Pertama, dia tidak tau kelompoknya. Kedua, pembagian kelompok sudah di tentukan yang berarti ia tidak bisa sembarang masuk seperti barisan tadi. Dan yang ketiga, yang paling parah adalah Freen terpisah dengan temannya.
Tapi jika boleh jujur, Freen tidak ingin bersama Becky karena ia akan berpura-pura menjadi bisu sepanjang perjalanannya. Freen menganggukkan kepalanya dengan pasrah, mereka kembali melangkah menuju kamar mereka.
"Kamu yang pegang kunci nya, jangan sampai hilang."
Ucap Becky memberikan kunci kamar mereka, Freen menerimanya. Lagipula tidak ada pilihan lain selain menurut, terlebih gadis yang bersamanya sekarang adalah ketua BEM yang mempunyai kekuasaan lebih tinggi darinya.
