Mas Jeno

346 45 0
                                    

Saat ini keadaan didalam mobil hanya diisi kesunyian saja. Dengan Jeno yang fokus menyetir mobil dan Arin yang mendadak gugup. Ntah mengapa keadaan mendadak canggung.

Aduh ini kenapa gue mendadak gugup sih ayodong rin relaks ini juga laki satu kayaknya sok cool banget ya apa cuman perasaan gue doang, batin Arin.

Jeno berdehem singkat untuk memecahkan keheningan ini.

"Mmm abang ini udah lama ya kenal bang Jae?". Tanya Arin

"Hmm sudah dari SMA"

"Tapi kok Arin gak pernah liat abang ya sebelumnya, eh tapi tapi kalo diliat sekilas Arin kaya gak asing deh dengan muka abang ini". Ujar Arin mengernyitkan dahinya heran

"Masa sih, saya aja baru ketemu kamu". Bohong rin saya udah lama kenal kamu, batin Jeno.

"Ohhh gitu ya pantas sih kita baru kenal sekarang, soalnya teman abang kan Arin kenal semua ."

"Arin bisa tolong jangan panggil saya abang? saya bukan abang kamu". Ujar Jeno sedikit kesal dipanggil abang terus oleh gadis tersebut

"Terus aku harus panggil apadong?"

"Terserah kamu"  

Arin hanya menghembuskan nafasnya lelah, tapi tak lama kemudian senyumnya mengembang sempurna setelah muncul satu nama panggilan diotak cantiknya.

"Mas Jeno"

Jeno yang mendengar itu sontak mengerem mobilnya secara mendadak.

Dugh. Bunyi kepala Arin yang terbentur dashboard mobil. 

"Aduhh mas pelan-pelan dong"

"Eh astaga Arin maaf kamu gakpapa?". Dengan cepat Jeno meraih kepala gadis tersebut dan memperhatikan keningnya. Sedangkan Arin mendadak gugup melihat jarak mereka yang sangat dekat apalagi ia dapat mencium aroma tubuh Jeno yang begitu manly .

"Mmm mas, Arin gakpapa kok cuman kaget aja"

"Kening kamu sakit?". Tanya Jeno khawatir

"Mas Arin gakpapa kok"

"Maafkan saya ya? saya kaget dengar kamu panggil saya mas". Ujar Jeno sambil mengelus kening Arin yang terbentur tadi, matanya menatap tepat ke mata Arin.

"I-iya mas. Mmm tapi mas suka kan Arin pangil gitu?"

"Saya suka kok". Setelahnya Jeno menjauhkan tangannya dari wajah Arin.

"Kita lanjut jalan lagi ya?". Tanya Jeno

"Iya mas". Dan Jeno pun kembali menjalankan mobilnya. Kini suasana sudah tidak secanggung saat diawal, mereka pun sudah mulai nyaman dengan keadaan tersebut.

"Mas ini masih single atau udah punya pacar atau udah nikah?"

"Saya masih single rin"

"Ohhh single toh". Pas banget gaksih gue juga lagi single nichh, batin Arin tertawa.

"Masasih orang seganteng mas gak ada pacar?"

"Ya kenyatannya kan memang begitu"

"Kalo kamu udah punya pacar?". Tanya Jeno pada Arin

"Kalo akusih masih single juga mas, kenapa? mas mau jadi pacar Arin?". Tanya Arin dengan tatapan menggoda.

Jeno sontak terkekeh mendengar perkataan gadis tersebut, ahh gadis ini sudahlah memporak porandakan hatinya sejak lama tapi dengan beraninya ia bertanya begitu.

"Emangnya kamu mau jadi pacar saya?". Tanya Jeno balik

"Loh mau dong mas, siapa coba yang gak mau punya pacar kayak mas?"

"Yakin kamu mau jadi pacar saya?"

Arin tertawa mendengar ucapan Jeno. "Jadi ini ceritanya mas nembak aku atau gimana?"

"Saya serius Arin". Ucap Jeno sambil memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. 

Arin pun sontak menghentikan tawanya. Gadis tersebut menatap Jeno dengan kaget.

"Mas serius?"

"Kamu liat muka saya keliatan bercanda?". Arin pun menatap Jeno, dan mencari kebohongan dimata lelaki tersebut namun yang ada hanya keseriusan.

"Tapi mas kita kan baru kenal mas yakin mau jadi pacar aku?". Tanya Arin

Jeno pun sontak menghembuskan nafas panjang. Cukup sudah ia menghindar selama ini jadi sudah saatnya ia segera mengikat gadisnya dalam hubungan, karena ia sudah tidak dapat menuggu lama lagi. Ya, Jeno sudah mengklaim Arin sebagai gadisnya mulai sekarang.

"Arin mas gak masalah kita baru kenal, kalau kami bersedia jadi pacar mas ayo kita pacaran mulai sekarang."

Arin sungguh tak sanggup berkata-kata lagi, ia gemas sendiri melihat Jeno yang nampak tak sabaran.

"Mmm kalau gitu Arin mau mas"

"Kamu serius?"

"Iya mas Arin serius gak mungkin Arin nolak mas yang ganteng gini"

"Oke jadi sekarang kita pacaran?"

"Oke mas"

Ya, akhrinya keduanya resmi berpacaran. Meskipun Jeno belum jujur pada Arin bahwa ia sudah mengenal gadis tersebut dari lama tapi setidaknya ia sudah mengikat gadisnya .




°
°

Gemes banget berdua sama-sama gak sabaran

Selamat membaca kawan-kawan.
Maaf ya bab ini agak pendek . Besok bakal aku lanjut lagi kalo ada waktu luang okeyy.

All About Our Love Donde viven las historias. Descúbrelo ahora