Part 6

29 2 0
                                    

Jaemin yg sedang duduk di sebuah Cafe di datangi dua orang anak yg menjual kacang.

" kaka ?" Panggil dua anak itu yg langaung di tengok

" kaka, kaka mau beli kacang gak?" Tanya seorang anak

" kacang?"

" iya, kita jual kacang untuk beli makanan kak" jawab yg satunya

" ya ampun!" Ucap Jaemin merasa kasian

" kalian duduk dulu" suruhnya sambil memanggil pelayan

" bawakan steak porsi large ke sini dua, jus jerus dua dan air putih dua . Yg hangat"

" baik Tuan permisi"

" kalian makan dulu"

" hah?"

" kaka tapi kita gak ada uang untuk bayar makanannya"

" nanti aku yg bayar. Kalian makan aja"

" kaka terima kasih"

" iya sama sama "

"Silahkan" ucap Pelayan setelah beberapa saat mereka nunggu

"Makan de" suruh Jaemin lembut

" kaka makasih"

" iya sayang sama sama"

Melihat lahapnya dua anak makan membuat Jaemin tersentuh. Hidupnya yg di penuhi segalanya merasa berdosa karena sering mengeluh dan beberapa kali tidak menghabiskan makanannya. Sedangkan dua anak ini masih bisa ceria dengan kehidupan mereka yg sangat jauh dari kata sempurna.

" nama kalian?" Tanya Jaemin setelah mereka selesai makan

" aku Jisung"

" aku chenle kak"

" aku jaemin. Kalian saudaraan ?"

" ngga kak, kita teman. Kita tinggal di kampung Karam"

" astaga dek itu kan kampung di dekat kolong jembatan"

" haha iya kaka, kita tinggalnya di sana"

" orang tua kalian juga di sana ?"

" orang tua ?" Tanya berdua

" iya. Mama dan Papa kalian"

" ah kaka kita gak ada orang tua. Kita udah di sana sejak kecil"

" Ya Tuhan" ucap Jaemin terkejut

" kaka sekali lagi terima kasih ya? Kalo kita ada uang kita akan ganti traktir kaka" ucap Chenle

" iya sayang gpp."

" kalo gitu kita jualan lagi ya kak? Sampai ketemu lagi" pamit Jisung sembari membungkuk beri hormat di susul Chenle lalu berdua pergi.

" aku mau mengurus mereka menjadi seorang yg sukses !" Ujar Jaemin lalu menelpon Buna

" hallo?" Ucap Jaemin

" hallo sayang?"

" bun, bun di mana ? Kok suaranya jauh?"

" buna lagi ganti baju, ada apa hem?"

" masih lama gak?"

" udah ini, ada apa ?"

" bun aku boleh rawat dua anak gak?"

" anak siapa ?"

" anak anak itu gak ada orang tua Buna. Mereka jualan kacang untuk bisa makan"

" Ya Tuhan"

" bisa yah Bun? Aku kasian"

" bicarakan dengan Jeno dulu"

[[ Im ur Mine, ur my mine ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang