28

38.3K 1.7K 23
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

PERHATIAN, PART INI SEDIKIT SENSITIF!

Happy reading

Setelah dari mall, Juan mengantar Nancy pulang ke rumah perempuan itu. Sesampainya di rumah Nancy hari sudah malam dan perempuan itu menawarkan Juan untuk mampir dulu. Awalnya Juan menolak, tapi Nancy tetap memaksa Juan agar mampir sebentar. Akhirnya, Juan pun ikut masuk ke dalam rumah.

Nancy mengirimkan pesan kepada Felis agar menyuruh semua pekerja di rumahnya untuk pulang ke rumah masing-masing. Supaya rencana yang akan ia buat berjalan dengan lancar. Nancy tersenyum smirk, ia menjadi tidak sabar.

"Kamu duduk dulu, mau aku ambilkan minum?" Tawarnya kepada Juan dengan tersenyum.

"Boleh"

Kemudian Nancy berjalan ke dapur untuk memulai aksinya, ia menuangkan bir ke dalam gelas, tak lupa ia menambahkan obat tidur ke dalamnya. Kemudian ia berjalan lagi ke arah ruang tamu dengan membawa satu botol bir dan dua gelas yang sudah berisi.

"Bir?" Tanya Juan, Nancy mengangguk.

Juan meminum bir yang sudah di sodorkan oleh Nancy. Juan beberapa kali memang meminum minuman alkohol bersama Dion, Rafly dan Zico. Hah, ia jadi rindu berkumpul dengan teman-temanya yang sekarang sudah pada sibuk, termasuk Zico. Cowok itu benar-benar merintis usahanya sendiri dari nol, yaitu wedding organizer.

Entah apa yang dilakukan Zico, perusahaannya yang masih seumur jagung itu sudah naik daun saat ini. Karena perusahaannya menghasilkan hasil yang memuaskan. Sehingga banyak kalangan orang kelas atas bahkan artis-artis meminta perusahaan Zico untuk mengurus persiapan pernikahan mereka. Bahkan perusahaan Zico, juga menyediakan untuk acara pesta lainya seperti pesta ulang tahun dll.

Satu gelas bir sudah habis oleh Juan. Diam-diam Nancy tersenyum licik. Perempuan itu mulai menghitung mundur menunggu Juan tak sadarkan diri.

Juan yang merasa tubuhnya mulai mengantuk memijit pangkal hidungnya, ia mencoba menyadarkan dirinya yang sudah mulai menutup mata. Ia menoleh ke arah Nancy dengan mata yang setengah terbuka, ia melihat senyum licik dari perempuan itu. Sadar karena dirinya dalam bahaya, Juan berusaha menahan dirinya agar tidak tertidur.

Tapi apalah daya, obat tidurnya sudah bereaksi dan Juan tidak bisa menahannya lagi. Juan memejamkan matanya.

"Ti-ga" Nancy tersenyum senang melihat Juan yang sudah tak sadarkan diri. Matanya beralih menatap handphone Juan yang berdering. Ia melihat ada panggilan dari Laras. Kemudian perempuan itu membisukan handphone Juan karena, mama dan kakak cowok itu tidak berhenti-henti menelpon.

"Ganggu aja!" Ujar Nancy.

Kemudian dengan susah payah, Nancy memapah Juan menuju kamar tamu.

***

Seorang laki-laki sedang sibuk dengan komputernya. Orang itu adalah Zay. Zay sedang memeriksa keuangan pada restoran yang baru ia buka beberapa bulan yang lalu. Setelah itu ia menelpon rekan kerjanya yaitu Zico.

Perusahaan Zico, meminta restorannya membuatkan makanan untuk pernikahan orang yang sedang diurus oleh perusahaan Zico. Restoran yang baru Zay dirikan umurnya tidak jauh-jauh dengan perusahaan wedding organizer Zico. Selama itu juga mereka sering kerja sama.

"Di cafe biasa? Oke!" Setelah itu ia memutuskan panggilan dan bersiap-siap untuk menemui Zico membicarakan tentang pekerjaan mereka.

Setelah selesai, ia segera pergi ke tempat lokasi yang sudah di sepakati.

"Sorry bro gue telat dikit" ujar Zay saat sudah sampai.

"Yoi, santai aja gue juga lagi sama temen nih" tunjuk Zico kepada Dion dan Rafly. Kemudian mereka saling memperkenalkan diri.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now