414 44 1
                                    

"apa?" Tanya sunghoon yang tidak percaya dengan apa yang Jake katakan.


"Having sex with me... Tampan" ucap Jake lagi mengulangi kata-katanya.


"Apa kau selalu begitu kepada orang asing?" Tanya sunghoon penasaran.


Jake menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apapun, ia terus tidur di ceruk leher sunghoon. Lagi-lagi sunghoon menghela napasnya


"Ayo, aku akan memanggilkan taxi untukmu pulang" ucap sunghoon berusaha melepaskan pelukan Jake



"Tidaaakkk.... Aku membawa mobil" ucap Jake kesal


"Kau mabuk. Tidak boleh menyetir" ucap sunghoon mulai kehilangan kesabarannya.


"Kau menyetir... Hehehe" jawab Jake melihat wajah sunghoon lalu tertawa pelan.



"Aku juga meminum alkohol" jawab sunghoon lagi



"Aku tidak mau pulang" ucap Jake semakin mengesalkan


"Baiklah aku akan menelfon taxi untukmu" jawab sunghoon lagi-lagi mengulangi kata-katanya



"Aku membawa mobil!!" Jawab Jake kesal



Sunghoon menghela nafas kasar, kesabarannya sudah menghilang untuk ini. Ia menarik Jake untuk keluar dari bar itu dan mendudukkannya dipinggir jalan.



"Mau kemana?" Tanya Jake bingung



"Mengantar mu pulang" jawab sunghoon datar, ia mengambil ponselnya lalu menelfon Ricky yang merupakan sekretaris pribadinya.




"Selamat malam tuan Park" sapa Ricky setelah mengangkat telfon dari sunghoon



"Jemput aku kembali di tempat tadi" jawab sunghoon



"Baik tuan Park" ucap Ricky tanpa membantah sekalipun, walaupun ini sudah tengah malam ia harus tetap melaksanakan tugasnya sebagai sekretaris.




Setelah menunggu beberapa saat, mobil sunghoon sampai ke daerah yang sunghoon maksud.



"Selamat malam tuan Park" sapa Ricky kembali lalu membukakan pintu untuk sunghoon


"Emm.. apakah ini teman anda?" Tanya Ricky setelah melihat Jake untuk pertama kalinya.


Bosnya ini sama sekali tidak pernah membawa seseorang apalagi dalam keadaan mabuk seperti ini kedalam mobilnya walaupun itu kolega bisnisnya sendiri.


"Bukan. Dia Jake shim" ucap sunghoon dengan datar kemudian masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Ricky diluar




Ricky yang masih bingung akhirnya masuk kedalam bagian kursi kemudi nya



"Apa kita langsung pulang ?" Tanya nya ke sunghoon



"Kita mengantarkannya pulang" ucap sunghoon menunjuk Jake yang tertidur



"Ooh..kalau begitu apa anda tahu dimana alamatnya?" Tanya Ricky kemudian



Sunghoon terdiam mendengar itu, kemudian ia menatap Jake lalu mengguncangkan badannya



"Hei.. dimana alamat rumah mu?"


"CK.. tidak tahu.." ucap Jake sambil menepis tangan sunghoon



"Apa kau tidak mau pulang?" Tanya sunghoon yang masih berusaha untuk sabar lagi


"Pulang?" Tanya Jake membuka matanya, ia melihat sekelilingnya lalu tertawa pelan



"Hoonie antar ikeu pulang.... MMM" ucapnya kembali tertawa kecil



"Kalau begitu saya akan jalankan mobilnya dulu tuan" kata Ricky meminta izin



"Hmmm, lalu kau tinggal dimana?" Tanya sunghoon kemudian



"Tinggal?" Ucap Jake lalu seperti memikirkan sesuatu



"Apartemen..." jawabnya kemudian setelah mengingat sesuatu



"Kalau begitu dimana alamat nya?" Tanya sunghoon lagi



"Tidak boleh memberi tahu alamat kepada orang asing" jawab Jake menolak



"Aku Park Sunghoon kau tahu kan?" Ucap sunghoon lagi



"Park Sunghoon? Aaaaaa pangeran tampan.. kau mengajakku melakukan sex kan?? Lanjutnya lagi yang membuat Ricky terkejut setengah mati



Bosnya? Mengajak berhubungan seperti itu dengan orang asing?? Park Sunghoon melirik ke arah Ricky yang tiba-tiba menjadi batuk



"Tidak. Aku mengajakmu untuk pulang ke apartemen" ucap sunghoon masih menahan kesabarannya



"Apa kita akan melakukan itu di apartemenku?? Okee... Ayo ayoooo", Jake menganggukkan kepalanya lalu kembali memeluk sunghoon



"Kalau begitu dimana alamat apartemen mu?" Tanya sunghoon kemudian, ia sudah menyerah dengan Jake



"Alamat apartemen??? Lupa" Jake kembali menggelengkan kepalanya


"Bagaimana?" Tanya sunghoon lagi


"Apanya?" Tanya Jake lagi, ia lupa percakapan dengan sunghoon sebelumnya


"Alamatmuu.." jawab sunghoon dengan kesal


"Alamat apa?" Tanya Jake lagi  menjadi semakin bingung





Park Sunghoon terdiam sudah, ia sudah sangat menyerah dengan pemuda satu ini. Dengan berani ia memeriksa dompet Jake, setelah menemuka dompet Jake. Ia mengeluarkan id card pria ini dan menemukan alamat yang tertera disana.



"Antarkan kesini" ucap sunghoon memberikan id card Jake ke Ricky



"Jangaaaan... Jangan ke rumah ibuuu" ucap Jake tiba-tiba, ia mengambil id card nya dan memasukkannya kembali ke dompet miliknya.



"Jadi.... Kau mengingat alamat itu adalah alamat ibumu?" Tanya sunghoon



"Tidak boleh... Ibu akan marah"



"Kalau kau ingat alamat ibumu bagaimana dengan alamat mu?" Tanya sunghoon lagi




"Lupa" jawabnya cemberut




Park Sunghoon ini sudah diberi tahu beberapa kali masih aja tidak paham menurut Jake. Lagi-lagi park Sunghoon menghela napasnya.




"Antarkan aku ke hotel terdekat" perintah sunghoon kemudian




"Baik tuan" ucap Ricky yang akhirnya tau dimana tujuannya




Setelah beberapa saat akhirnya mobil yang dibawa Ricky sampai di salah satu hotel dekat bar itu. Hotel ini bukanlah hotel terbaik di Seoul. Tapi tetap sama hotel ini hotel yang mewah. Lagipula tidak mungkin Ricky membawa Park Sunghoon ke hotel sembarangan




"Apa tidak masalah dengan hotel ini?" Tanya nya ke Jake meminta pendapat




Karena Jake masih mabuk jadi ia hanya bisa menganggukkan kepalanya



"Mn.. hotel yang bagus"



"Kau tunggulah disini" ucap sunghoon melihat kearah Ricky



"Eh? Saya mengunggu anda?" Tanya Ricky bingung


"Kalau kau tidak menungguku bagaimana aku pulang?" Tanya sunghoon kemudian



"Baik tuan " jawab Ricky kemudian











-----------------------------------
See you next chapter

Suddenly Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang