405 46 8
                                    

"selamat malam tuan... Berapa kamar yang akan anda pesan?" Tanya sang resepsionis hotel


"Satu" jawab sunghoon singkat


"Baiklah, untuk berapa orang tuan?" Tanya resepsionis itu kembali


"Satu or...."


"Duaaaaaa..." Jawab Jake yang memotong perkataan Sunghoon. Sang resepsionis itu hanya tersenyum saat mendengar itu



"Baik... Jika untuk dua orang anda harus menyerahkan kedua id card anda" jelas resepsionis dengan ramah


"Hanya butuh satu. Aku akan mengantarkan dia ke kamarnya" jawab sunghoon memberikan id card milik Jake ke resepsionis tersebut


"Baik tuan" ucap resepsionis itu setelah menerima id card milik Jake


"Kau mengantarkan ku keatas?" Tanya Jake


"Mn.. setelah itu aku pergi" jawab sunghoon datar


"Kalau begitu kau harus menyerahkan id card mu juga ke petugas itu, ya kann?" Tanya Jake ke resepsionis itu


"Benar. Kalau kalian berdua mau menginap kalian berdua harus menyerahkan id card nya" jelas resepsionis itu


"Kannn.... Hoonie penipu! Kau tidak bisa tidak menyerahkan id card mu!" Ucap Jake dengan nada kesal


"Aku tidak menipu, aku hanya akan mengantarmu keatas lalu pulang makanya aku tidak butuh menyerahkan id card milikku karena aku tidak menginap" jelas Sunghoon yang mulai emosi


"Tapi... Kau mengatakan akan mengantarku keatas. Kau bahkan memilihkan hotel untukku " jawab Jake dengan nada yang menyedihkan


Resepsionis yang melihat Jake seperti itu menjadi iba, ia mengira jika pemuda ini tengah dibohongi oleh orang yang membawanya.



"Aku rasa dia membohongimu" bisik resepsionis itu yang masih terdengar oleh sunghoon


Park Sunghoon yang melihat itu menjadi sangat kesal. Ia mengambil dompetnya lalu memberikan id card nya diatas meja resepsionis itu. Resepsionis yang melihat itu pun menjadi tersenyum


"Satu kamar untuk dua orang yaa" ucapnya sambil memproses data mereka














Setelah proses selesai, resepsionis itu memberika id mereka kembali dan juga tidak lupa memberikan kunci kamar nya. Setelah menerima itu park Sunghoon kembali menuntun Jake ke kamar yang sudah disediakan untuk mereka. Niat sunghoon tetap sama, dia akan membantu Jake untuk masuk kedalam kamarnya lalu dia akan pulang.




"Sekarang masuklah" ucap sunghoon setelah membuka pintu kamar dan meletakkan kartunya ditempat yang semestinya


"Kau tidak masuk bersama ku?" Tanya Jake



"Aku akan pulang, lagipula Ricky menungguku diluar" jelas Sunghoon memberi Jake pengertian


"Tapi... Kau sudah menyerahkan id card mu tadi. Bukannya kau akan menginap?" Tanya Jake mengingat kejadian tadi



Lagi-lagi sunghoon menghela nafas lelah mendengar ucapan Jake, ini tidak akan berhenti jadi lebih baik dia tidak menjawab apapun. Tapi diluar dugaan sunghoon yang mengira Jake akan menyerah, Jake malah menarik Sunghoon kedalam lalu menutup pintunya





"Kau..." Ucap sunghoon terkejut




"Kau mengatakan akan melakukan sex denganku, tapi kau berbohong" ucap Jake cemberut. Ia memajukan wajahnya dan ingin melumat bibir sunghoon




Namun sebelum melumat bibir sunghoon, sang empu lebih dahulu menghindar. Ia tidak pernah sama sekali berciuman dengan orang lain. Akan konyol jika ciuman pertamanya dengan orang asing ditambah lagi dalam keadaan mabuk.



"CK..." Ucap Jake kesal. Tapi Jake tidak kehabisan akal , dengan sigap dia melepaskan mantel milik sunghoon yang tentu saja langsung ditahan oleh yang punya



"Apa yang kau lakukan?!" Ucap sunghoon merasa dirinya terancam oleh Jake



"Membantumu" ucap Jake masih berusaha m lepaskan mantel milik sunghoon



Setelah berhasil melepaskan mantel dari badan sunghoon dan jangan lupa Jake melempar mantel itu ke sembarang arah, tentu saja jauh dari pintu kamar mereka. Saat mantel itu terlepas, Jake bisa melihat sunghoon yang masih memakai jas dan kemeja nya dan hal ini membuat Jake semakin kesal.




"Kenapa banyak sekali?" Tanya nya mulai melepaskan kancing jas sunghoon



"Karena aku dari kantor tadi dan belum sempat pulang" jawab sunghoon sambil berusaha menahan Jake


"CK...orang yang bekerja dikantor sangat menyebalkan. Bos mu pasti selalu marah-marah, makanya ini aku tidak pernah mau bekerja di kantor milik orang lain" oceh jake melepaskan jas itu dari tubuh sunghoon



"Aku pemilik perusahaannya " jawab sunghoon singkat. Ia tahu ini akan sia-sia mengingat Jake akan lupa beberapa detik kemudian.



"Mn... Ternyata kau adalah orang yang menyebalkan" jawab Jake lalu tertawa kecil



"Tunggu Jake... Aku tidak pernah tidur dengan laki-laki atau dengan siapapun" jelas Sunghoon menghentikan Jake, ia sejujurnya bingung dia menjadi pihak mana. Yang bawah atau pihak atas?




"Eunghhh... Kau tinggal memasukkan milikmu kesini" ucap Jake sambil mengarahkan tangan sunghoon ke pantat sintalnya.


"Oohh...", jawab sunghoon kurang lebih paham apa yang Jake katakan



Karena sebelumnya Sunghoon menolak berciuman dengan dirinya, jadi Jake secara alami tidak meminta ciuman lagi dari Sunghoon. Dia lebih memilih untuk menciumi leher sunghoon sekaligus membuka kemeja milik sunghoon.



Tidak seperti sebelumnya, sunghoon tidak memberontak sama sekali. Ia seperti menikmati apa yang Jake lakukan dan bahkan dia meremat pantat Jake. Setelah berhasil membuka baju Sunghoon dan membuka resleting celananya, Jake turun dari pangkuan sunghoon dan melepaskan semua baju yang dikenakan.



Mata sunghoon tidak pernah berpaling dari Jake sedari awal dia melepaskan bajunya sampai sekarang Jake sudah tidak mengenakan pakaian apapun, hal ini pertama kali bagi Sunghoon dan dia sejujurnya merasa bersemangat melakukannya.



Setelah melepaskan semua, Jake menuntun Sunghoon untuk berada diatas nya sedangkan dirinya sendiri terlentang dibawah. Jake tersenyum ketika merasakan sunghoon mulai menciumi lehernya dan bahkan turun sampai ke dadanya.


Tangan sunghoon sudah memegang hampir seluruh bagian tubuh Jake dan hal ini membuat Jake terangsang lebih lagi.



"Apa kau punya pengaman?" Tanya sunghoon kemudian, ia ingat jika orang melakukan ini sebaiknya menggunakan pengaman untuk berjaga-jaga.



"Heeseung..." Panggil Jake tak sadar. Dia sudah sangat terangsang sekali dan juga pengaruh alkohol masih ada dalam dirinya, hal ini mengira bahwa dia sedang bersama kekasihnya, Heeseung.



Park Sunghoon yang mendengar itu terdiam. Ia menatap Jake tidak percaya, tapi karena berpikir jika bukan haknya menanyakan siapa Heeseung maka sunghoon tanpa mengatakan apapun mencari pengaman di laci pinggir ranjang mereka.


"Heeseung tidak pernah menggunakan itu" ucapnya sambil menunjuk pengaman yang dipegang sunghoon



Sunghoon tidak mengindahkan apa yang Jake katakan. Setelah menggunakan pengaman itu, ia kembali menindih Jake dan wajahnya mereka berakhir saling berdekatan



"Prince... Kau pangeran kuu" gumam Jake  lalu tertawa kecil. Orang ini bukan Heeseung yang brengsek, dia adalah lelaki yang baik dan juga tampan.



"Park Sunghoon. Kau harus memanggil namaku setiap aku mendorong milikku ke dirimu" ucap sunghoon datar, kemudian dia mendorong benda keras miliknya kedalam tubuh Jake.















-------------------------------
See you next chapter

Suddenly Got MarriedTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon