Eps 15

148 16 5
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul 6 pagi. Haruto sudah terbangun dari tidurnya, ia harus segera mengajak wonyoung dan yang lainnya pulang karena hari ini ia harus masuk kantor.

Haruto berjalan ke arah dapur, ternyata di dapur sudah ada lia dan wonyoung yang sedang menyiapkan sarapan.

"Sebelum pulang, kita sarapan dulu." Ucap lia yang menyadari haruto sedang berdiri di dekat pintu dapur.

"Ah iya, aku akan memanggil rora dan yang lainnya." Haruto membalikkan tubuhnya.

"Ruto, biar aku saja yang memanggil rora. Kamu panggil jaehyun, sunghoon dan danielle saja." Wonyoung menghampiri haruto.

Haruto mengangguk kemudian mengacak pelan rambut wonyoung.

Wonyoung berjalan menuju kamar rora, ia mengetuk pelan pintu kamarnya.

"Aku sudah siap kak." Sapa rora dengan ceria saat membuka pintu.

"Ayo, kita sarapan."

"Tunggu kak!" Rora menahan lengan wonyoung, "Kak, aku melihat semua kejadian saat kamu tenggelam di danau itu, saat kamu..."

Wonyoung membulatkan matanya, "Jadi kamu m-melihatnya?"

"Iya, aku melihatnya kak. Geokjeonghajima! Aku akan menjaga rahasia bahwa kakak adalah mermaid."

"Sssttt, jangan terlalu kencang, nanti ada yang mendengar." Wonyoung melirik kanan dan kiri, "Ku mohon jangan bilang pada kakakmu kalau aku adalah seekor mermaid." Wonyoung memasang wajah lesu.

"Aku tau kak ruto pasti tidak akan percaya kak."

"Yang jadi masalah, kakakmu tidak menyukai mermaid. Aku masih ingat dia pernah mengatakan jijik pada mermaid saat di toko buku itu." Wonyoung mempoutkan bibirnya.

Entah kenapa rora malah ingin tertawa, "Tapi belum tentu jijik kalau dia tau mermaid itu adalah pacarnya sendiri. Pasti dia berubah pikiran." Rora menaik turunkan alisnya.

"Tidak rora! Aku tidak yakin haruto bisa menerimaku."

"Ah kak wonyoung, jangan bicara seperti itu. Lebih baik sekarang kita sarapan." Rora menggandeng lengan wonyoung. Mereka pun berjalan beriringan ke dapur.

"A-apa aku tidak salah dengar?" Gumam haruto pelan yang sedari tadi menguping di balik dinding. Ia menarik nafasnya perlahan, "Semoga semuanya tidak benar." Ia pun berjalan menuju dapur.

❤❤❤

Wonyoung terdiam dan sesekali memperhatikan haruto yang sedang fokus menyetir. Haruto terlihat agak berbeda padanya semenjak sarapan tadi pagi. Sepanjang perjalanan pun haruto lebih memilih diam.

"Ruto, kamu sakit ya?" Tanya wonyoung khawatir.

"Tidak." Jawab haruto singkat.

Tak terasa, mereka sudah sampai di depan rumah lia.

Wonyoung dan lia keluar dari mobil, wonyoung menatap haruto yang hanya menunduk.

"Ruto, kami pulang. Makasih sudah mengantar, hati-hati di jalan!" Ucap lia, ia juga merasakan atmosfir yang berbeda pada temannya itu. Biasanya haruto selalu mencuri-curi sweet moment dengan wonyoung.

"Ruto.." Panggil wonyoung ragu. Haruto hanya menoleh tanpa berkata apapun.

"Nanti malam kamu akan menemuiku kan?" Wonyoung berharap haruto akan menemuinya.

"Entahlah. Kalau begitu aku pergi dulu." Haruto langsung melajukan mobilnya itu.

Lia memegang pundak wonyoung, "Kalian bertengkar?"

It's Still Beautiful [Travicky]✓Where stories live. Discover now