Eps 20

239 16 20
                                    

Ctak!

Ctak!

Terdengar suara dari sebuah pecut yang melayang di udara, "Kalau kamu tidak menurutiku, aku akan menyiksamu dengan ini!" Ancam si laki-laki paruh baya itu pada wonyoung.

"Aku mohon paman, lepaskan aku! Aku tidak mau di sini!" Wonyoung memelas.

Ctak!

Wonyoung memejamkan matanya saat satu pecutan mendarat di kulit mulusnya, 'Sakit.'

"Cepat tunjukkan kekuatanmu, nanti malam kamu harus menampilkan sesuatu yang mengagumkan di sirkusku!"

"Paman! Aku tidak bisa men-"

Ctak!

Lagi-lagi wonyoung hanya bisa meringis menahan sakit saat laki-laki paruh baya itu memecutnya, "Cepat! Atau kamu mau aku menyiksamu sampai mati?"

"Lakukan saja paman! Aku memang tidak bisa menunjukan kekuatan apapun padamu." Ucap wonyoung pasrah.

Ctak!

Ctak!

❤❤❤

Saat ini haruto, lia dan yujin sedang berkumpul di caffe milik jihoon.

"Di mana wonyoung?" Tanya haruto dengan putus asa.

Lia memegang bahu haruto, "Berdo'a saja semoga wonyoung secepatnya kita temukan."

"Lebih baik, kita minum dulu." Datang jihoon membawa nampan berisi beberapa cangkir kopi.

"Yujin, kamu tau bagaimana cara menghubungi junkyu?" Tanya lia. Ia jadi teringat pada kakak wonyoung, mungkin saja junkyu bisa membantu.

Ah bukan mungkin, tapi pasti bisa.

"Prince junkyu?" Yujin terlihat berpikir sejenak, "Entahlah, sepertinya kita harus ke pantai Geojedo."

"Mworago?" Lia membelalakkan matanya, "Jauh sekali, tidak ada waktu untuk mendatanginya."

"Siapa yang kalian maksud itu?" Haruto penasaran.

"Junkyu adalah kakaknya wonyoung. Laki-laki yang pernah kamu temui di toko bungaku tempo hari yang bersama wonyoung." Jelas lia.

"Eh? Bukankah kamu bilang dia pacar baru wonyoung?" Haruto mengingat jelas ucapan lia saat itu.

"Maaf, aku berbohong." Lia mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

Datang dua orang laki-laki paruh baya ke dalam caffe, mereka memilih meja di dekat meja haruto dan kawan-kawan.

"Aku sedang kesal pada mermaid sialan itu!" Ucap si laki-laki yang rambutnya sudah mulai memutih.

"Apa dia tidak menurutimu?" Tanya temannya.

"Ya, bahkan dia tidak menunjukan sesuatu yang bisa aku pertontonkan untuk sirkusku nanti malam."

"Beri dia hukuman saja, mungkin dia akan sedikit takut." Usul temannya.

"Sudah. Bahkan aku sudah memecutnya sampai dia pingsan hahaha. Semoga saat dia sadar, dia mulai menyerah dan menuruti mauku."

Haruto mengepalkan tangannya menahan emosi, ia yakin yang kedua laki-laki itu bicarakan adalah wonyoung-nya.

Saat haruto akan beranjak dari kursinya, jihoon menahan lengan haruto kemudian berbisik, "Jangan gegabah! Kita selidiki dulu dan memastikan jika yang mereka bahas adalah wonyoung."

"Jihoon benar ruto." Lia menimpali dengan suara pelannya.

"Kita tunggu mereka sampai selesai makan. Setelah itu kita ikuti kemana mereka pergi." Saran yujin. Akhirnya semua mengangguk setuju.

It's Still Beautiful [Travicky]✓Onde histórias criam vida. Descubra agora