05 Akhirnya Pengakuan

27 6 2
                                    

🌸🌸🌸

Summer Night

🌸🌸🌸

Chapter 05

.

Setelah selesai film, kami keluar dari bioskop. Lalu, kami melihat Kak Yoongi berdiri di dekat pintu keluar bersama Bu Haran. Wajah Kak Yoongi tidak enak dipandang. Dia terlihat marah. Sial.

"Aku pikir mereka sudah pulang." Gumam Taehyung.

"Siap-siap kena omelan." Aku berbisik pada Taehyung. "Atau kita putar balik, jalan ke arah lain."

"Taehyung!"
Kak Yoongi berseru, kami terpaksa berjalan menghampirinya.

"Iya pak?"

"Ikut aku." Lalu, Kak Yoongi pergi ke arah lain. Taehyung melirikku sebelum dia mengikuti Kak Yoongi.

'Mampus.' Begitu kataku pada Taehyung tanpa suara Taehyung hanya memutar bola matanya tahu kalau aku sama sekali tidak membantunya.

"Nah, mari kita duduk. Apa kau mau aku belikan minuman?" Kata Bu Haran.

Aku menggeleng, tidak mengharapkan apapun darinya. Namun, sepertinya aku akan dapat omelan dari Bu Haran.
Namun, Bu Haran berjalan ke konter minuman memesan dua minuman manis.
Aku duduk di kursi yang ada di pojok, berusaha terlihat seperti sedang merenungkan diri.
Bu Haran duduk di depan dan memberiku satu minuman.
"Jaehye, maafkan aku harus menyampaikan ini." Katanya sebagai permulaan.

"Kak Yoongi yang menyuruh Ibu ya? Tidak apa, katakan saja." Kataku.

Bu Haran mengangguk, "Dia marah, aku belum pernah melihatnya semarah ini."

Aku menatap Bu Haran dengan jengkel. Mungkin selama ini Bu Haran diperlakukan secara halus dan baik-baik oleh Kak Yoongi. Dia belum lihat perangai buruk Kak Yoongi.
"Aku tidak tahu kalau Taehyung akan menciumku." Aku mengakui ini dengan pipi memerah. "Bukankah wajar? Kami sepasang kekasih. Apa Bu Haran dan Kak Yoongi belum pernah berciuman?"

"Eh, itu-"

"Pasti sudahkan karena kalian juga sepasang kekasih. Itu wajar bukan? Menyampaikan perasaan satu sama lain." Kataku.

"Aku tidak bermaksud melarangmu." Kata Bu Haran.

"Lalu?"

"Hanya ingin memberitahu kalau sebaiknya tidak dilakukan dihadapan Kami." Katanya.

Aku mengangkat bahuku. "Oke."

Bu Haran masih menatapku menunggu sesuatu.

Aku tidak sanggup meminta maaf padanya. "Oke, maaf." Tapi itu terucap juga. "Aku mengerti. Boleh melakukannya jika tidak ada kalian. Boleh aku menidurinya?"

Bu Haran tersedak minumannya.

"Sebaiknya aku tidak membahas ini denganmu, kau Guru kami. Maafkan aku." Ucapku. Aku membantu memberinya tisu.

"Tidak, Jaehye. Tidak apa. Terimakasih." Dia mengambil tisu dan mengelap bibirnya. Aku teringat dengan ciuman Bu Haran dengan Kak Yoongi tempo hari. Sial. Menyebalkan.
"Kau boleh menganggapku Kakakmu kalau kita berada di luar sekolah. Aku mengatakan ini tidak sebagai Gurumu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Summer Night. Where stories live. Discover now