4 - Hero? Villain?

34 3 0
                                    


Chapter Song : Jatuh Hati - Raisa

・☾𖤓・

         Dengan hati yang ceria, Satō Hitomi berjalan menyusuri jalan itu sambil bersiul-siul riang. Hari itu cerah, dan suhu udara tidak lagi begitu dingin, menandakan musim semi yang akan segera tiba. Dan meskipun Hitomi lebih memilih menghabiskan hari Minggu-nya di rumah dengan bermalas-malasan, cuaca yang cerah hari itu membuatnya bersemangat untuk melakukan kegiatan sukarelawannya. Terlebih lagi, hari itu ia hanya ditugaskan untuk bermain bersama anak-anak, sesuatu yang disukainya.

Tak lama kemudian, taman tempat kegiatannya dilaksanakan mulai terlihat, Hitomi berjalan menuju tenda dimana para sukarelawan itu berkumpul. "Semuanya, selamat pagi!" Sapa Hitomi riang, yang segera dibalas oleh para sukarelawan lainnya.

Hitomi menaruh tasnya di sebuah kursi dan hendak bersiap-siap untuk menyambut anak-anak tuna wisma itu ketika seseorang mencolek punggungnya dari belakang. Ia menoleh, melihat Kim Gimyung yang kini menatapnya dengan seringai. "Pagi~"

"Jangan bilang, kau juga ditugaskan disini?" Tanya Hitomi sambil menyipitkan matanya.

Ia mengerang melihat anggukan lelaki itu. "Kenapa sih aku harus selalu ditugaskan denganmu?!"

"Hitomi, kau tidak perlu berpura-pura begitu. Sebenarnya, kau senang kan bertugas bersama denganku?" Goda Gimyung sambil tertawa.

Hitomi menatap lelaki itu terperangah. Memang, Gimyung tidak salah. Salah satu alasannya bersemangat hari itu adalah karena ia bisa bertemu dengan lelaki itu lagi. Ia memang senang karena bisa bertugas dengan lelaki itu, tapi Gimyung tidak perlu menebaknya terang-terangan begitu kan?! "Luar biasa sekali kepercayaan dirimu itu. Benar-benar bikin bergidik!"

"Aigoo... Lihat dua anak muda ini, belum apa-apa sudah akur sekali. Bikin iri saja..." Sela seorang nenek dari tim sukarelawan itu.

"Indahnya masa muda ya... Coba kalau aku bisa kembali muda lagi. Pasti aku akan pilih pacar yang tampan dan kekar seperti ini." Ucap nenek itu lagi sambil memegang tangan Gimyung yang berotot.

Gimyung tersenyum ramah pada nenek yang kini berbicara dengannya itu, "Nenek bisa saja... Kalau butuh apa-apa panggil aku saja ya nek, biar aku yang kerjakan."

"Hohoho, kau manis sekali." Nenek itu terkekeh malu-malu, seakan Gimyung berhasil membuatnya merasakan masa muda kembali. Wanita itu lalu menggenggam tangannya dan menatapnya dengan bersinar-sinar, "Kau pasti senang karena pacarmu semanis ini."

Hitomi melebarkan matanya, namun memaksakan sebuah senyum agar tidak terlihat tidak sopan, "K-Kami tidak pacaran nek..." Ucapnya malu-malu, sementara ia yakin wajahnya kini memerah karena baru saja dikira sebagai kekasih Kim Gimyung. Astaga, kenapa ia jadi malu-malu begini?!

Mendengar itu, nenek itu menatapnya tak percaya, lalu, menepuk lengan Gimyung pelan. "Kau ini! Apalagi yang kau tunggu?! Gadis secantik ini kalau kau tinggal sendirian pasti cepat direbut lelaki lain tahu?!"

Ucapan nenek itu pun membuat wajahnya semakin merah, tapi kini, bukan hanya wajahnya saja, wajah Kim Gimyung pun mulai merah, membuat Hitomi bertanya-tanya akan apa yang dipikirkan lelaki itu.

"Bu Kang! Kau dipanggil oleh Pak Kang!" Teriak sebuah suara, memanggil nenek itu.

Nenek yang ternyata bernama Kang itu mengangguk, lalu menatap keduanya sambil berbisik, "Kalian cepatlah pacaran! Nikmatilah masa muda! Kalau sudah seumurku, bisa-bisa pasangan yang kalian dapatkan itu macam si cerewet Pak Kang!"

Setelah menggerutu tentang suaminya, nenek itu melenggang pergi, tidak memperdulikan kedua orang yang masih bergeming dengan wajah memerah.

"Haaah~ Ada-ada saja Bu Kang. Memangnya kau sudi berpacaran denganku?" Tanya Hitomi, berusaha menghilangkan kecanggungan di antara mereka. Ia mengira Kim Gimyung akan membalas gurauannya, namun lelaki itu malah tetap bergeming, menatap taman yang masih kosong di hadapan mereka.

Kim Gimyung | Invisible StringWhere stories live. Discover now