Lembaran keempat

218 37 0
                                    

Malam ini terasa lebih beda, pasalnya kini ia tak sendiri lagi, dirinya bersama Bumi, lelaki tinggi pemilik suara indah yang selalu menarik perhatian para kaum hawa diluar sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini terasa lebih beda, pasalnya kini ia tak sendiri lagi, dirinya bersama Bumi, lelaki tinggi pemilik suara indah yang selalu menarik perhatian para kaum hawa diluar sana.

Bumi mengambil sebuah gitar berwarna coklat, mendudukkan bokongnya tepat dilantai dingin berwarna putih.

Tangannya terlihat sangat telaten memetik senar senar gitar itu, membuat Haikal berdecak kagum mendengar persatuan suara suara indah yang Bumi ciptakan.

Tangannya terlihat sangat telaten memetik senar senar gitar itu, membuat Haikal berdecak kagum mendengar persatuan suara suara indah yang Bumi ciptakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jago nyanyi kagak lo?" tanya Bumi duduk tepat disamping Haikal yang kini fokus bermain hp.

Haikal menoleh, menggeleng kan kepalanya lalu kembali fokus ke telepon genggam ditangannya.

"Nyari apaan sih?!" Bumi berdecak kesal melihat Haikal yang tampak asyik menggulir tangannya kedalam sebuah medsos.

"Gak jadi."

Bumi mengangguk lalu mulai menyanyikan sebuah lagu barat kesukaannya, Haikal hanya terdiam mendengar itu, tatapannya datar seperti anak pada umumnya, membuat Bumi keheranan dengan tingkah anak itu.

"Kal, gua tuh sekarang kaka lo. sebisa mungkin lo ceritain tentang diri lo."
Haikal menoleh, matanya bertatapan dengan iris Bumi yang tampak tampan dengan potongan rambut undercut nya itu.

"Mau diceritain sampai mana? hidup ku gini-gini mulu dari awal, Ibu kandung aku nitipin aku ke panti sejak umur 5 tahun, alasannya sih cari duit. aku dari kecil dituntut Ibu buat jadi anak baik, tapi ya gitu Ibu gak bolehin cerita ke siapa-siapa tentang diriku sendiri, aku punya temen cowok namanya Lio, dia deket sama aku karna dia dulu yang tinggal disana. Habis itu dia diangkat jadi anak sama keluarga kaya raya pas kita umur 12 tahun, ya itu deh pertemuan terakhir kita," jelas Haikal dengan panjang lebar, ini adalah pertama kalinya bagi Haikal menceritakan segala sesuatu yang telah ia lewati.

"Omong-omong kenapa Ibu lo gak bolehin lo bicara tentang diri sendiri?" tanya Bumi meminta kejelasan pada adik barunya ini.

"Gak tau, gak mau kehadiran aku terungkap kayaknya."

"Gak boleh bilang gitu, Kal. Ibu lo tuh sayang sama lo pasti."

"Kalau sayang, aku gak bakal ditinggalin, Abang."

StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang