[BL - END] Transmigrated as the Villain's Cat

Description

~ Bertransmigrasi sebagai Kucing Penjahat ~

Original title   : 穿成反派的猫
Author   : Xishan Fish [ 西山鱼 ]
Status in COO   : 106 chapters + 6 extras [Complete]
Original Publisher   : jjwxc
Type   : Web Novel

https://www.jjwxc.net/onebook.php?novelid=4085059

***

Dewa Agung Transmigrasi Buku: “Bertransmigrasilah dan kamu bisa duduk di gunung emas dan perak dan menjadi eksistensi yang hanya dilampaui oleh satu orang di seluruh dunia.”

Bukan kesepakatan yang buruk! Su Zening dengan senang hati setuju untuk pindah!

Sebagai akibat--

Su Zening berhasil bertransmigrasi menjadi penjahat besar yang menggemparkan dunia dalam buku ini, kucing kesayangan Fu Xiao… yang paling berharga.

Kucing Su Zening harus makan lobster biru Italia terbaik yang diterbangkan pagi itu. Berbaring di pelukan nyaman seorang pelayan, dia membalikkan tubuhnya dan mencibir di dalam hatinya: “Mengapa aku bisa percaya pada lelaki tua licik itu!”

Setelah melalui banyak cobaan dan kesulitan, Su Zening akhirnya mampu bertransformasi menjadi manusia. Namun berkat sebuah kecelakaan aneh, dia kini menjadi antek terbaru Fu Xiao.

Setiap hari, dia tidak punya pilihan selain bertransformasi bolak-balik, beralih antara gagal yang tidak berguna dan tuan kecil keluarga Fu.

Akibatnya, di perusahaan:

Semua bawahan lainnya memandang ke arah pemula Su Zening: “Jika Anda mengacaukan bisnis kami, bos besar akan menjadikan Anda pilar beton dan mengirim Anda tenggelam ke dasar laut.”

Su Zening:!!!

Penjahat besar itu dengan dingin memandang ke arah pesuruh baru yang tidak mengerti ini: “Omong kosong, jika kamu tidak bisa menangani tugas berikutnya dengan benar, jangan pernah tunjukkan wajahmu di hadapanku lagi.”

Su Zening terisak: “Saya, saya, saya tidak akan membuat kesalahan lagi. Saya tidak ingin diubah menjadi pilar beton!”

Penjahat besar: …..

Setelah menegur antek ini, penjahat besar itu pulang.

Begitu dia membuka pintu, kucing itu, Su Zening jatuh dari langit dan menggunakan pantatnya yang dingin dan mulia untuk duduk di wajah penjahat besar itu. Dia tanpa ekspresi menginjak wajah ini dengan cakarnya: Itu yang kamu dapat karena bersikap jahat padaku, itu yang kamu dapat karena memarahiku!

Penjahat besar itu lembut dan tidak berdaya: "Ya ampun, ringankan langkahmu, jangan sakiti kakimu."

***