CHAPTER 33(Roti)

30 27 4
                                    

Cacapun sampai dirumahnya diantarkan oleh Jhonata. Ainur yang mendengar suara motor Jhonata keluar dan menghampiri mereka.

"Eh kalian udah pulang" ucap Ainur.

"Iya bu" jawab Caca.

"Oh iya ibu boleh minta tolong sama kamu gak Ca?"

"Minta tolong apa Bu?"

"Kamu tolong ambilin roti pesenan ibu di toko rotinya Bu Ratna ya, kamu masih ingetkan sama Bu Ratna dan anaknya si Arga?"

"Iya Bu, masih"

"Yaudah. Jhonata kamu bisa tolong anterin?"

"Oh, iya Bu" jawab Jhonata.

"Makasih ya"

"Iya Bu"

Ainur pun masuk kembali kedalam rumahnya. Caca dan Jhonata pun berangkat ke toko roti yang dimaksud.

"Duh Jhon maaf ya ibu gue jadi ngerepotin lo" ucap Caca.

"Iya gak papa. Ngomong-ngomong ini lewat mana?"

"Lo lurus aja tar belok kiri" jawab Caca mengarahkan jalan.

Akhirnya mereka pun sampai ditoko roti milik teman sang ibu. Ratna adalah teman dari Ainur ibu dari Caca, dia memiliki seorang anak yang bernama Arga Saputra. Tetapi mereka tidak terlalu dekat  meskipun mereka sering bertemu disaat ibu mereka bertemu.

"Selamat datang" sapa sang kasir kepada Caca dan Jhonata.

Cacapun mendatangi sang kasir untuk mengambil roti pesanan ibunya.

"Mba saya mau ngambil roti pesanan ibu saya" ucap Caca kepada sang kasir.

"Atas nama siapa ya kak?"

"Atas nama Ainur"

"Oke, sebentar ya kak"

"Iya"

"Ca, gue jadi pengen roti nih, gue liat-liat dulu ya" ucap Jhonata.

"Oh, iya"

"Misi kak ini rotinya" ucap sang kasir.

"Oh, makasih ya"

"Sama-sama kak"

Cacapun segera menyusul Jhonata yang sedang memilih-milih roti. Terlihat Jhonata telah menenteng keranjang yang berisikan beberapa roti didalamnya. Caca pun hanya menunggu dengan setia sampai ia merilik salah satu rak yang terdapat 1 roti terakhir rasa coklat kesukaannya. Dan sepertinya roti tersebut menjadi rekomendasi ditoko tersebut. Tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut, Cacapun bernuat untuk mengambil roti tersebut, tetapi tiba-tibaada orang lain yang mengambil roti tersebut.

"Lo!" ucap Caca terkejut.

"Napa?" ucap Rafael, ya orang yang mengambil roti tersebut adalah Rafael.

"Kenapa sih lo selalu muncul dihadapan gue?!" ucap Caca kesal.

"Dih, mana gue tau, jodoh kali"

"Ih najis gue sama orang kaya  lo"

"Yaudah sih"

"Eh roti gue!"

"Roti lo?, roti gue kali orang gue yang ngambil duluan"

"Iya tapi gue yang liat duluan"

"Tapikan gue yang ngambil duluan!"

"Ya tapi gue yang liat duluan!"

"Woi, kenapa sih kalian ribut?" ucap seseorang yang tampak menggunakan pakaian seragam toko roti tersebut.

"Arga" ucap Caca. Ya orang tersebut adalah Arga anak pemilik toko roti tersebut.

"Lo... Caca kan?"

"I-iya"

"Lo kenal dia Ca?" tanya Rafael.

"Bukan urusan lo!" jawab Caca sinis.

"Heh, itu juga urusan gue kali "

"Woi Fa, bisa gak sih lo gak gangguin Caca terus?!" ucap Jhonata.

"Dih, siapa juga yang ganggu"

"Udah Ca mending kita pulang, gue juga beli roti coklat itu kok, gue sengaja beli buat lo"

"Se-serius?"

"Iya, yuk kita balik"

"Iya"

Caca dan Jhonata pun pergi dari toko tersebut.

                          ■■■

Pagi hari Caca berangkat ke kampusnya. Sesampainya di kampus ia melihat seorang pria yang sepertinya ia kenali. Caca pun mendekat ke arah pria tersebut hingga terlihat jelas bahwa pria tersebut adalah Arga.

"Arga" sapa Caca dan berjalan menghampirinya.

"Ca-Caca, lo kok ada disini?"

"Iya, gue kuliah disini"

"Oh"

"Lo ngapain disini?"

"Gue mau nganterin roti ini"

"Oh, btw lo gak kuliah?"

"Engga, nyokap gue nyuruh gue buat ngurus toko"

"Oh gitu ya"

Disaat mereka tengah berbincang, tanpa sengaja Rafael melihat hal itu. Dia menatap mereka berdua dengan amarah.

'Itukan pekerja yang ada ditoko roti kemarin. Kok dia ada di sini sih? mana kaya deket banget sama si Caca lagi, saingan gue kan jadi bertambah' batin Rafael kesal.

Rafael pun pergi menuju kantin dengan penuh amarah. Terlihat Akbar dan Rhido telah menunggu disana, Rafael pun duduk sembari mengeluarkan emosinya kepada kursi yang tidak bersalah tersebut. Teman-temannya yang melihatnya merasa bingung dengan tingkahnya tersebut.

"Napa lo?, pagi-pagi udah marah-marah" ucap Rhido.

"Tau nih, pagi-pagi muka udah ditekuk kaya gitu. Kalau pagi-pagi tuh senyum, semangat untuk memulai hari"

"Berisik lo" ucap Rafael.

Emang lo kenapa sih?" tanya Rhido.

"Saingan gue nambah" jawab Rafael.

"Saingan?, Fa lo lagi suka sama cewe? wih gak nyangka gue lo bisa suka sama cewe, yang notabenenya kan lo itu play boy, gunta-ganti cewe. Siapa? lo suka sama tuh cewe tulus apa main-main?" tanya Akbar beruntun.

"Sekali lagi lo ngomong gue hajar lo!" ancam Rafael yang seketika membuat Akbar terdiam.

Melihat hal itu Rhido justru tertawa melihat tingkah kedua temannya itu.

"Lo mau mesen makan gak Fa?, gue pesenin nih" tanya Rhido yang tengah dirasuki oleh malaikat.

"Gak, minum aja Greentea" jawab Rafael.

"Ok, panas dingin?"

"Panas"

"Siap. Bar lo mau juga gak?, mumpung gue lagi baik ni"

"Nasi goreng aja deh sama teh anget"

Rhido pun pergi untuk memesan pesanan kedua temannya tersebut.

5 Kisah (END)Where stories live. Discover now