18: tamu tak diundang

610 69 3
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️
#fiksi #bxb





















- sorry for typo
- 1452 words

...
...

Dengan tatanan rambut yang berantakan, Zhang Hao menaiki kereta kuda tanpa memperdulikan apa itu tata krama seorang nona muda. Lagi pula siapa yang akan menegurnya, Tuan Kaya? Mana mungkin dia berani.

Bukan tanpa asalan Zhang Hao terlihat tidak beraturan dan tampak sangat marah. Semua karena masalah yang dia dapatkan ketika sedang berusaha keras untuk menikmati pesta pernikahan yang dihadiri. Semua bermula ketika dia dan juga Tuan Kaya terpisah di dalam kerumunan.

Masalah yang Zhang Hao dapat bukan hanya satu, melainkan tiga kali berturut-turut. Pertama dia dimarahi oleh seorang wanita tua karena cara berjalan yang tidak anggun, lalu kedua ada juga pria tua yang tiba-tiba saja menariknya tanpa asalan hanya untuk sekadar digoda dan diiming-imingi hidup mewah asalkan mau dinikahi.

Baru dua saja sudah sangat tidak mengenakan hati, apalagi ketika mengetahui masalah ketiga.

Kali ini bukan lagi wanita atau pun pria tua, melainkan segerombolan pemuda yang terlihat berwawasan tinggi namun memiliki sifat yang cabul.

"Nona cantik, apa kau ke sini sendiri?" Seorang dari mereka dengan berani melangkahkan kaki mendekat, tangannya terulur dan berniat mengelus pipi yang tertutupi oleh kain.

"Cih, sombong sekali. Tapi tidak apa, lagi pula hari ini suasana hatiku sedang baik. Apakah kau mau pergi bersamaku setelah acara ini usai, aku pikir kita bisa berkenalan lebih dekat?" Sama sekali belum menyerah.

"Tuan muda Cheng, lihatlah sepertinya dia tidak menyukaimu. Jadi, menyerah saja dan berikan aku kesempatan." Tidak mau kalah, pemuda lain berbaju ungu maju ketika dirasa telah mendapatkan peluang.

"Jangan ganggu kami, aku yang paling tua di antara kalian, jadi mengalah saja!"

"Maka dari itu, karena kau yang paling tua jadi mengalah, lah, dengan yang lebih muda," balasnya.

"Jadi kau berani denganku?" Pria muda bermarga Cheng itu mulai terpancing emosi.

"Tentu saja, kenapa juga aku harus takut?!"

Di saat pemuda lainnya tampak tenang memperhatikan karena tidak berani untuk ikut beradu mulut, dalam diamnya pun Zhang Hao terus mengatai mereka semua itu bodoh karena merebutkan nona muda jadi-jadian.

Belum lama keduanya saling beradu argumen, tapi sekarang lihatlah bagaimana tuan muda Cheng telah berhasil menjatuhkan lawannya hanya dalam sekali tinjuan tangan.

Batin Zhang Hao, “Apakah mereka sudah gila, padahal ini adalah acara pernikahan yang begitu sakral. Tapi malah membuat keributan.”

Seandainya saja bukan karena salah satu anggota keluarga dari pengantin yang segera turun tangan untuk melerai, mungkin mereka masih akan melanjutkan perkelahian yang tidak ada habisnya itu.

Zhang Hao mengira sudah tidak ada lagi yang akan memperdulikan dia, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu.

Dia yang hanya terdiam tanpa berniat untuk melangkahkan kaki pergi, kini sudah kembali dalam genggaman tangan tuan muda Cheng yang baru saja selesai dengan urusan yang dimiliki.

"Ayo, Nona, kita pergi saja dari sini?" Tanpa rasa malu meraih pergelangan tangan orang yang tidak dia kenal, bahkan cengkeraman itu terasa sangat kuat seakan-akan takut jika apa yang dia miliki melarikan diri.

Married With You •||• BinHao ✔Where stories live. Discover now