Taufan sampai di salah satu toko obat, ia masuk kedalam dan melihat obat obat di sana.
"Obat demam mana sih anjir? OH INI DIA." Taufan mengambil 1 botol kecil berisi obat cair rasa strawberry.
Taufan pun berjalan ke kasir dan menaruh obat nya.
"Ini aja dek? Pasti buat adek nya ya?" Tebak penjual itu.
"Hah? Ngga bang, buat Kakak saya."
".. Umurnya berapa?"
"21 bang."
"BOCAH G*BL*K!! OBAT CAIR BEGINIAN TUH BUAT ANAK KECIL! MANA AMBIL YG RASA STRAWBERRY LAGI."
Taufan terdiam beberapa detik. Ia membatin. "*nji*g malu banget guee b*ngs*tt."
"Dek?"
"EH IYA BANG, AMBILIN DONG BUAT YANG DEWASA—"
"Ambil jurusan apa si dek? Miring banget otak nya." Abang abang penjual itu pun mengambil tablet pil demam sebungkus lalu memberikannya pada Taufan.
"18 rebu."
"Hah?"
"Haih, 18 rebu."
"Oh, bilang kek daritadi." Taufan mengeluarkan uang sebesar 20 rebu dan memberikan pada penjualnya.
Taufan mantep ditempat sambil nungguin kembalian. Ia mengambil kembalian 2 rebunya lalu berjalan keluar sambil nyanyi nyanyi gajelas.
Saat di perjalanan, Taufan melihat ada mobil hitam lagi parkir di pinggir jalan.
"Kata Blaze kalo ada mobil warna item itu mobil penculik ya?" Pikir Taufan, Namun ia segera menghapus pikiran nya.
"Alah, penculiknya mah ga bakal berani nyulik gue." Ia berjalan santai melewati mobil tersebut.
Tiba tiba ada suara menyambut telinganya dari belakang.
"Dek, mau permen ga?^^"
".. HUWAAAA JANGAN DEKAT!! ALERGI GUE, JAUH JAUUHH!!" Taufan berteriak sambil berlari kabur.
•
•
BACKREST
Taufan sampai di rumah, ia buru buru mengunci pintu dan berlari ke kamar Halilintar.
Brak!
YOU ARE READING
BACKREST
Teen Fiction"Li, bahu gue selalu ada buat jadi sandaran lo. Jangan pernah ngerasa lo itu sendiri, u have me. Big brother." - ATJ Cerita dibuat oleh 2 author.