PART 7

70 32 89
                                    

"Gue akan terus membuat lo nyaman, hingga akhirnya gue bisa ngungkapin perasaan gue disaat kita sama-sama suka."

-Kenova Agra Prasetya






HAPPY READING ALL...

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore hari, Ken berpenampilan sangat kece sore ini. Menggunakan baju berwarna putih dan celana panjang warna hitam, tak lupa ia memakai topi hitam yang membuatnya semakin keren. Arloji yang menempel erat di tangan kanannya menambahkan pesona yang sangat amat tampan bagi setiap gadis yang melihatnya.

Segera ia menaiki motor kesayangannya yang berwarna merah, Ken melajukan motor tersebut ke alamat rumah Key.

Sesampainya di rumah Key. Ternyata, Key sudah siap dan menunggunya di kursi duduk teras rumah. Pintu gerbang memang sudah terbuka, Ken menghampiri Key yang sedari tadi membuatnya enggan mengedipkan mata. Bagaimana tidak sulit, Key berpenampilan sangat cantik bahkan jauh lebih cantik dari biasanya. Key memakai dress warna merah selutut, dengan rambut yang terurai panjang di tambah lagi ia mengenakan sepatu hak yang tidak terlalu tinggi.

Senyum merekah terpancar dari raut wajah Key. Key tersadar kalau Ken sedang memandanginya sedari tadi.
Key menepuk bahunya pelan yang membuat Ken tersadar dari lamunannya.

"Woy! Kenapa lo liatin gue kek gitu, terpesona lo ya sama kecantikan queen," goda Key.

"Diih apaan. Mana bokap sama nyokap lo? Gue mau ijin," ujar Ken mengalihkan pembicaraan.

"Mereka udah pergi, katanya ada urusan. Tapi lo gak usah khawatir, tadi gue udah izin kok."

"Bener ni di ijinin?"tanya Ken memastikan.

"Iyalah.

"Ya udah, ayok kita berangkat."

Key refleks saat tiba-tiba Ken menggendong Key ala bridal style.
"Ken apa yang sedang lo lakukan? Turunin gak! Gue berat tahu,"
Teriak Key yang berada dalam gendongan Ken.

Ken tersenyum menyeringai melihat Key,"seorang queen tak boleh jalan kaki, makanya gue gendong." Jawab Ken lalu berjalan ke arah motor kesayangannya, lalu mendudukan Key di atasnya.

Saat Ken hendak naik, Ken lupa kalau motornya ini kan harus di selah. Ken terlihat begitu kikuk dengan tawa yang di buatnya.

"Hee, Key maafin gue ya. Lo harus turun dulu deh, gue gak bisa nyalain motor kalo lo ada di atas."

Key menatap tajam wajah Ken.
"Makanya jangan belaga ala quen-queenan" lalu turun dari motor.

Setelah menyalakan mesinnya, mereka berdua naik ke atas motor.
Karena Ken menancap gas dengan kecepatan tinggi, sontak Key memeluk erat perut Ken karena takut terjatuh.

(Waah parah Ken, kayaknya modus deh itu hee, wkwk)

Mereka berhenti di sebuah tempat yang ramai sekali anak-anak. Tapi bukan Taman Kanak-kanak ya hee.
Anak-anak memakai baju seragam warna putih dengan sabuk warna kuning yang terikat di pinggangnya.

"Ini kan Dojo?"tanya Key, yang tampak tahu sesuatu tentang tempat ini.

"Kok lo tahu tentang do-"

"Keynira!" Seru seseorang dari dalam yang memotong pembicaraan Ken.

"Om Franden," Ujar Key antusias kemudian berlari ke arah Franden meninggalkan Key.

Ken terkejut melihat kedekatan Key dengan sihan-nya. Ken menyusul ke arah mereka yang tengah berpelukan.

Setelah Key melepaskan pelukannya, lantas ia menepuk jidatnya sendiri. Bagaiman mungkin ia melupakan Ken yang mengajaknya kemari lalu meninggalkannya. Saking kangennya sama om-nya Key melupakan segalanya.

Kini Ken berada di samping Key.
Mereka di persilahkan duduk oleh Franden.

"Kok kalian bisa datang bersamaan?, kamu kenal sama  keponakan saya?"tanya Franden berturut-turut kepada Ken.

"Kenal om, kita satu sekolah," jawab Ken di sertai tawa yang di buat-buat.

"Ooh begitu. Jadi, Ken ini adalah tangan kanannya om, setiap malam ia kesini jika ada waktu luang. Kalo hari Minggu ia om tugaskan untuk mengajar anak-anak yang ikut karate," jelas Franden kepada Key.

Key manggut-manggut mengerti.

"Om tinggal dulu ya, silahkan Ken ajak keponakan saya melihat-lihat sekitar, karena Key baru pertama kali berkunjung ke Dojo saya."

"Baik, sihan," jawab Ken membungkukkan badan.

Mereka mengelilingi tempat itu, di sepanjang perjalanan Ken terus berbicara memberikan penjelasan mengenai apa yang mereka lihat di Dojo Street Fighter.

"Eh tunggu deh," Key menghentikan langkahnya kala melihat seseorang yang berjalan mendekat.
"Bukan nya itu.." belum sempat Key meneruskan ucapannya tiba.

BUGH

Satu tendangan lolos mendarat di perut Ken. Ken hampir saja terjatuh. Namun, ia masih bisa menopang keseimbangan tubuhnya.
Ken kembali membalas dengan satu pukulan yang ia lemparkan ke rahang pipi lawannya.

BUGH
Terjadilah sebuah keributan di tempat itu.

BUGH
BUGH
BUGH

Key begitu panik ketika melihat Ken sedang bertarung dengan teman nya Jeft. Bagaimana bisa mereka berteman baik tapi malah berantem saling pukul.

Ken dan Jeft mengepalkan tangannya masing-masing, saat hendak mendaratkan pukulannya. Bukannya ke area wajah melainkan mereka saling TOS, kemudian tertawa puas.

Key yang tadinya panik, terlihat bingung melihat gelagat mereka.

"Ternyata lo keren jugak" ujar Jeft yang beradu bahu dengan Key.

"Lo si curang datangnya tiba-tiba."

Key tidak bisa menahan amarahnya karena merasa mereka permainkan dengan aksinya, sehingga Key berteriak sangat keras.

"KALIAN BISA GAK SI GAK BUAT GUE PANIK. UNTUNG GUE GAK JANTUNGAN"

Mereka menutup telinganya masing-masing, mendengar teriakan Key yang membuat siapa saja pasti akan melakukan hal yang sama seperti Ken dan Jeft.

Kemudian Key pergi meninggalkan mereka karena kesal.
"Kok lo gak bilang kalo ke sini bareng Key?"tanya Jeft

"Lo gak liat dia Segede itu ada di samping gue tadi?"Ken malah balik tanya, lalu mengejar Key.

Key duduk di sebuah tangga depan teras rumah.
Pandangannya yang kosong melihat anak-anak yang sedang di latih omnya.
Ntah darimana datangnya, Ken duduk di samping Key yang masih cemberut kesal.
Ken menyodorkan sebuah Ice-cream stroberi kepada Key.

"Maafin gue ya queen, gue janji gak bakal ngilangin hal yang seperti itu lagi."

Key beralih menatap Ken.
"Gue maafin kok, abisnya gue kesel udah panik setengah mati ternyata hanya lelucon belaka,"gerutu key menggemaskan.

"Lo panik?, ututu queen nya gue sampe segitunya. Lo takut kehilangan gue kan?" Tanya Ken seraya mencubit pipi Key karena gemas.

"Ng-ngak!"jawab Key gelagapan karena pertanyaan itu.
"Gue mau kedalam dulu,"sambung Key kemudian bergegas masuk meninggalkan Ken.

"Lambat laun lo bakal membalas cinta gue Key. Gue akan terus berusaha membuat lo nyaman, sampai akhirnya gue bisa ngungkapin perasaan gue disaat kita sama-sama suka."








Sepertinya gak lama lagi deh Ken bakal nembak Key.
Ayok semangat Ken buat perjuangin belahan hati lo.

Jangan lupa vote and komen manteman❣️

KEN & KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang