SB: lain kali

195 11 3
                                    

Tak bisa, tanganku pegal batin sehun.
Sehun mendongak dan melihat Suho tengah menatapnya bak menonton acara tv.

'Astaga!!!'

[...]

Suho menyingkirkannya tangan sehun dan menyentuh penisnya, Ekspresi terkejut tak bisa lagi disembunyikan.
Suho menggerakkan jemari tangan kirinya membentuk huruf O lalu memasukkan penis besar itu.
Tubuh sehun menegang dan menutup rapat bibirnya, berusaha menahan desahannya.

Suho menggerakannya ke atas dan kebawah secara perlahan, berusaha membuat sehun terbiasa.

"Ahhh....emhh..."
Sehun menarik tubuh suho dan memeluknya, Dibalik selimut tangan suho masih bekerja. Sehun menatap suho, 'bagaimana dia bisa mahir dalam hal-hal seperti ini??' batinnya.

Suho menyeringai melihat wajah sehun yang sudah memerah bak kepiting rebus, suho seperti sedang memainkan mainan sedangkan sehun mati-matian menahan desahnya.

"Lakukan dengan cepat!" kesal sehun.
Karna sedari tadi suho hanya memijat pelan. Seperti ada sesuatu yang ingin keluar tapi tertahan karnanya, itu membuat sehun sangat amat kesal.

Suho menghentikan pergerakan, ia menaruh telapak tangan kanannya tepat diatas kepala penis.

Dengan bersamaan, suho memutar telapak tangan kanannya dan menggerakan tangan kirinya kembali, kali ini dengan tempo yang cepat.
"Ahhh!!emhhhh!!" desahan terdengar keras keseluruh penjuru ruangan.

Tubuh sehun gemetar seiring dengan cepatnya gerak tangan suho.
Dia berusaha membuka matanya, suho menikmati ekspresi sehun.

"emmmmhh!" tak sadar tangan sehun meraig kepala suho dan melumat bibirnya keras.
Irama desahan tertahan milik sehun membuat suho menegang.

Gerakan semakin cepat, desahan semakin tak beraturan. Kini suho tak bisa melihat ulahnya, karna sehun tak kunjung melepaskan tautan bibirnya.

Glek.
Sesekali suho menelan saliva, yang entah saliva siapa.
"AHH!.." tubuh sehun terangkat dan ciuman terlepas, Sesuatu yang sedari tadi tertahan akhirnya terlepas.

"Eunghh.." rintih suho karna tangannya dipenuhi sperma. ia menjilat saliva yang tersisa dibibirnya dan percikan sperma yang tertempel di pipinya.

Sehun menatap suho dengan mata sayu. Dia sadar sepenuhnya.

Suho beranjak bangun dan turun dari kasur, melihat itu sehun langsung terbangun. Matanya tertuju pada benjolan kecil dibalik celana suho.

Menyadari sehun memperhatika celananya, Suho langsung berbalik dan memunggungi sehun.
"Giliranku" bisik sehun.

Suho terkekeh,"belajar dulu, aku akan mengujimu saat kau sudah mahir" ujaenya beranjak bangun dan berjalan ke toilet,
Sehun kembali membaringkan tubuhnya dan terlelap.

[...]
"Sehun..."

"Hei.."

"Sehun...." suho menggeliat, ia tak bisa bangun, bahkan bergerak saja sulit. Entah sejak kapan sehun memeluknya seperti, tubuhnya terasa ingin remuk.
"Ummh...??" sehun bergumam. Matanya mulai terbuka dan terkejut melihat suho berada dipelukannya, "astaga maafkan aku," jedanya melepaskan suho dari pelukannya. "tubuhmu pasti sakit" sehun khawatir.

Pasti sedari tadi malam.

Suho tersenyum seperti memberi kode bahwa ia tak apa, ia bergeser ke pinggir kasur dan menelfon dengan ponsel hotel.
"Hm" suho merespon beberapa kali.

"I would like to order one cereal, one hot chocolate, one coffee, one boiled egg, some sweet and salty bread." pembicaraan terjeda.
Entah apa yang suho katakan, sehun tak mengerti. Ia lemah dalam bahasa inggris.

"Hm.." Suho berpikir. Ia menutup salah satu lubang telfon dan mendekatkan wajahnya pada sehun

"Kamu mau jus apa?" tanyanya.
Sehun berpikir.. Ia ingin sesuatu yang asam dan manis..

Tentu dingin.

"Jus mangga" suho menggangguk.

"Two mango juice. Oh! and two slice pancake please, that's all" pembicaraan suho terhenti lagi.

"You welcome" suho menaruh telfonnya lagi dan kembali mendekati sehun.
Ia kembali membaringkan tubuhnya disebelah sehun dna menghidupkan tv.

Sehun juga mengikuti.

Tak terasa tiga puluh menit berlalu.

Ting tong.
Pintu berbunyi, suho hendak bangun tapi sehun menahannya, ia beranjak bangun dan mendekati pintu.
membuka pintu dan terlihat seorang pelayan membawa nampan berisi sarapan.
Sehun tersenyum sembari mengambilnya dan mengucapkan terimakasih.

Pelayan itu membungkuk,
"Your lunch is on first floor sir, buffet restaurant, ready at 13.00 noon" sehun terkejut, Ia tak mengerti apa yang baru saja dikatakan pelayan itu.

Ia menoleh dengan lanik kebelakang dan mendapati suho tak ada disana. Ia cemas dan malu,Pelayan itu menatapnya bingung.

"Thankyou" sehun gemetar ketika suho tiba-tiba muncul dari balik tubuhnya. Pelayan itu membungkuk lagi dan pergi.

Sehun merasa terselamatkan, ia berjalan masuk sedangkan suho menutup pintu.

Bocah tinggi itu menaruh nampan itu dikasur,
"Apa yang dia katakan?" sehun bingung.

"Makan siang di lantai satu, akan siap jam 1 siang" ujar suho mengambil gelas berisi kopi.
Sehun cemberut, ia kesal dan malu pada suho karna kemampuan bahasa inggrisnya yang rendah.

ia mengambil gelas berisi coklat panas dan meminumnya asal.
"Akhh!! Panas!!"

Suho terkekeh seakan mengerti alasan yang membuat sehun kesal, "kita akan memperbaiki bahasa inggrismu nanti" ujarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suho terkekeh seakan mengerti alasan yang membuat sehun kesal, "kita akan memperbaiki bahasa inggrismu nanti" ujarnya.

Tbc.

SUDAH BERSUAMI!! (HunHo)Where stories live. Discover now